Mohon tunggu...
Sri Rejeki Kiki
Sri Rejeki Kiki Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT Anak Sholeh Sedayu Yogyakarta

Ibu dari tiga anak yang tak bosan belajar. Penyayang anak. Penuh semangat. Selalu punya mimpi untuk menjadi hamba yang lebih baik dan membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gerakan Cinta Qur'an

30 Januari 2023   18:29 Diperbarui: 30 Januari 2023   18:34 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: pembiasaan baca Qur'an 

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam. Menurut KBBI, Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia. Sebagai kitab suci, tentunya umat muslim wajib mengimani dan mempelajarinya. Dengan keimanan yang kuat, pastinya makin meningkatkan ketaqwaannya.

Sebagaimana kita mengenal enam rukun iman. Percaya kepada kitab suci Al-Qur'an merupakan salah satu dari rukun iman. Untuk itu kita perlu memperlajari agar memperkuat keimanan kita. Untuk mempelajarinya tentunya seseorang harus mengenalnya. Yaitu dengan sering berinteraksi dengan Al-Qur'an dengan membacanya.

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Setiap manusia tentunya harus senantiasa menuntut ilmu. Orang yang senantiasa menuntut ilmu dan mengharapkan ridhoNya tentunya akan mendapat keberkahan.  Menuntut ilmu khususnya belajar Al-Qur'an sangatlah penting bagi umat Islam. Karena dengan belajar Qur'an kita bisa mengetahui makna yang terkandung dalam Al-Qur'an. Dengan mempelajari Al-Qur'an kita bisa mengetahui petunjuk dan pedoman hidup.

Belajar Al-Qur'an sama dengan kita belajar ilmu lainnya. Untuk mempelajarinya kita perlu membaca isinya. Untuk itu penting sekali bagi umat Islam untuk belajar membaca Al-Qur'an sejak dini. Kita bisa mempelajari Al-Qur'an dengan membacanya, membaca terjemahannya dan berusaha memahami isinya. Selanjutnya kita bisa mentadaburi dan mengamalkan ajaran-ajaran yang ada didalam Al-Qur'an. Tentunya untuk bisa mencapai itu semua membutuhkan proses. Proses dalam belajar agar lebih mengenal dan mencintai Al-Qur'an.

Sebagaimana kita tahu, Al-Quran diturunkan dalam Bahasa Arab. Dan bagi umat muslim di Indonesia, Bahasa Arab tentunya menjadi foreign language. Karena bahasa asing tentunya butuh proses untuk bisa membaca dan memahami maknanya. Keterampilan terpenting dalam belajar Qur'an adalah membaca. Sebagaimana perintah membaca Al-Quran ada dalam surat Al-alaq ayat 1-5. Adapan ayat pertama artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan". Jelaslah di sini bahwa belajar Al-Qur'an atau membaca Al-Qur'an itu penting bagi umat Islam.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Dengan banyaknya umat muslim di sini, tentulah banyak kemudahan dan kesempatan masyarakat dalam belajar Qur'an. Namun apakah benar kaum muslim di Indonesia sudah melek huruf Arab. Atau secara sederhana lagi seberapa banyak yang bisa membaca Al-Qur'an. Wakil Ketua Umum Dewan Majelis Islam (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin dalam risetnya mendapatkan 65 persen umat Islam Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur'an. Sangat menyedihkan bukan?. Bagaimana masyarakat muslim bisa mengetahui pedoman dan petunjuk hidup dengan benar, bila mereka tidak membacanya. Tentu menjadi keprihatinan bersama, khususnya umat muslim untuk bersama berjuang mengentaskan buta huruf Al-Qur'an di Indonesia.

Al-Qur'an sebagai pedoman hidup tidak cukup dipelajari dengan membaca saja. Kita bisa juga membaca terjemahannya atau belajar tafsirnya juga. Seorang muslim dalam belajar Qur'an, tentunya harus belajar ilmu tajwidnya agar bacaan kita tidak keliru. Meskipun kita tahu, sebagai bahasa asing, tentunya kurang sempurnanya makhroj tentulah bisa dimaklumi. Dalam belajar bahasa asing tentunya banyak kekurangan yang muncul. Diantaranya kefasihan, kelancaran, kesempurnaan ucapan/bacaan. Begitupun dalam belajar Qur'an.

Yang harus kita tanamkan pada saat belajar adalah rasa suka, rasa senang. Untuk itu perlu ada rasa nyaman dan asyik dalam belajar Al-Qur'an. Jangan sampai seseorang merasa belajar Qur'an itu susah, menakutkan. Di sini perlu kepedulian kita sebagai umat muslim untuk andil dalam pembelajaran Al-Qur'an pada masyarakat. Pentingnya edukasi masyarakat tentang masalah ibadah, termasuk membaca Al-Qur'an.

Sekarang ini orang-orang bisa dengan mudah belajar Al-Qur'an. Banyak aplikasi Al-Qur'an digital yang bisa dengan mudah kita unduh. Bahkan banyak sekali video  belajar membaca Al-Qur'an, dengan dibimbing membaca ayat per ayat. Bagaimana tajwidnya, makhrojnya dan kaidah-kaidah bacaannya dijelaskan dengan komplit. Dan ini semua ada dalam genggaman kita. Semua hadir dalam smartphone dan mudah penggunaannya.

Bukan lantas seseorang boleh mengasumsikan bahwa untuk belajar Al-Qur'an cukup dengan membaca terjemahnya saja. Tidak begitu. Memang Al-Qur'an menggunakan bahsa Arab, yang merupakan bahasa asing buat orang Indonesia. Dan untuk lebih memahami kita haruslah juga belajar membaca artinya. Bahkan agar tidak timbul penafsiran yang kurang tepat, kita perlu juga belajar tafsirnya. Karena dalam Al-Qur'an sering menggunakan kalimat-kalimat efektif yang mengandung makna yang begitu luas, sehingga sangat diperlukan adanya penafsiran lebih lanjut. Jadi sebagai umat Islam, selain membaca Al-Qur'an kita juga perlu membaca terjemahan. Bila ada yang belum paham artinya, kita bisa searching tafsirnya. Semua begitu mudah. Tinggal klik dan searching, semua terjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun