Mohon tunggu...
Rop Pattip
Rop Pattip Mohon Tunggu... Koki - keep fight

lifE is a bo0k. . .everyday has a new page. . .with adventUres to telL. .things to learn and tales to remember. . My blog (just cerpen| puisi | cerbung ): https://roppattip.blogspot.co.id/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Istilah "Gawan Bayi" Nyata Adanya

7 November 2016   20:07 Diperbarui: 7 November 2016   20:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Enga tau juga kenapa bisa kaya gitu. Aku tahu juga udah pas usiaku di atas 20an ini. Bukannya kenapa2 sih, menurut dari riset (penglihatanku berdasarkan kehidupan yang aku lalui selama ini), bayi yang ada dalam kandungan ibu hamil kehidupannya tergantung dari ibunya sendiri.

Aku anak ke empat dari lima besaudara. Kakak pertama ku permpuan, dia menikah di usia 18 kalo enga 19 tahun. Kakak ke dua ku laki-laki, dia menikah  pas usia 25 tahun, pengennya dia segera nikah, tapi Tuhan belum menghendaki pernikahannya. Baru menikah di usianya yang ke 25. Sekarang udah memiliki satu putri. :) kemudian kakak ke tiga ku perempuan, dia menikah ketika usianya juga belum mencapai usia 20 tahun. Sekarang sudah memiliki 2 anak, laki-laki sama perempuan. Aku sendiri menikah belum lama ini, saat kehidupan ku mencapai 25 tahun. Terbilang lama dalam keluarga ku. Adik ku sendiri mungkin tahun depan pas usianya 20 tahunan.

Ini bukan perkara menikah, tapi perkara bayi. 

Mamak ku sendiri, ini mamak ku ya, enga tau dengan emak2 yang lain :P beliau menikah usia 19 tahun, masih tegolong nikah muda kan yaaaa di jamannya... haha... ketika beliau menggandungku, ini mamak ku yang cerita. Beliau tiap ada masalah di bawa tidur. Apa-apa tidur. Hingga hal tersebut kebawa pada ku hingga detik ini. Jadi mudah ngantuk dan pengen tidur mulu bawaannya. >_<

Aku besryukur terlahir seperti ini. lov u maakkk :* meski mudah ngantuk. XD

Aku mulai mengamati teman2 ku yang sudah menikah dan sekarang memiliki anak. Buakan apa2 sih. Hanya saja sebagai wanita kita harus bener2 menjaga diri sendiri. Meski sering gonta-ganti pasangan, percayalah bahwa suami mu kelak mutlak yang akan memiliki diri mu seutuhnya. 

Sebenarnya aku hanya ingin berpesan. Jagalah diri kalian  para wanita dengan baik untuk orang yang benar2 pantas kamu miliki. Jangan begituan jika memang belum siap dan belum waktunya. Buknnya saya sok suci atau gimana. Cobalah memikiran masa depan lebih jauh lagi.

Aku menulis ini karena di era yang sekarang ini banyak di beritakan anak2 yang belum cukup umur sudah melakukan hal yang begitu dan hamil. Kemudian aborsi dan semacamnya. Ketahuilah bahwa ketika seorang wanita mengandung, apa yang dia lakukan saat itu akan berpengaruh terhadap bayinya.

Ini cerita tentang salah seorang guru ku. Dia menceritakan saudaranya, yang ketika dia mengandung anak pertama, dia hidup di lingkungan yang tenang, tentram, di bilang sepi ya enga sepi2 banget karena lingkungannya enga jauh dari tempat ibadah. ketika hidup di lingkungan tersebut, mau enga mau dia jadi rajin ikut kegiatan yang di adakan di tempat ibadahnya tersebut. Hingga anaknya besar, anak tersebut rajin beribadah dan selalu menjaga tutur katanya. Kemudian dia hamil lagi, namun di tempat yang berbeda karena kontrakannya habis dan dia mendapat kontakan di dekat pasar. Ketika anaknya lahir dan tumbuh besar, guru ku cerita kalo anak ke duanya itu cerewet banget, enga kaya anak pertamanya.

Dan ini aku mengalami sendiri, anak yang terlahir di luar nikah ada-ada saja pasti kelaukannya. Meskipun begitu, anak adalah titipan dari Tuhan dan kita sebagai orang tua harus menjaganya sebaik mungkin.

Aku tidak bisa melanjutkan tulisan ini. Karena aku tak sanggup menggungkapkan tentang anak2 luar biasa yang terlahir di luar sana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun