Mohon tunggu...
Reis Rivaldo R
Reis Rivaldo R Mohon Tunggu... Freelancer - MIND SHAPES YOU AND WORDS REPRESENT YOU

Mhs. Hubungan Internasional ak. 2017. Membuka diri untuk menerima kritik, masukan, dan arahan dari teman-teman pegiat literasi, akademisi, aktivis, kaum rebahan, personil militer aktif, seniman, influencer, dan pemangku kebijakan. Berniat untuk berbagi ilmu dan bertukar pikiran ? @reisaldo.r

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diplomasi Aqidah Nabi Musa A.S. dengan Fir'aun (Part 1)

28 Oktober 2019   17:50 Diperbarui: 28 Oktober 2019   18:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil." (QS. asy-Syu'ara: 22)

Musa ingin berkata kepadanya, apakah engkau mengira bahwa nikmat yang engkau berikan kepadaku lalu engkau merasa telah berbuat baik padaku, di mana aku adalah salah seorang lelaki dari kalangan Bani Israil? Apakah nikmat ini sebanding dengan cara-caramu memperlakukan bangsa yang besar ini di mana engkau memperbudak mereka; engkau memperkerjakan mereka dengan cara yang semena-mena. Jika ini memang demikian maka logika mengatakan bahwa kita seimbang: tiada yang berutang dan tiada yang meminjam. Jika tidak demikian maka siapa yang memberikan bagian yang lebih besar?

Alhasil masalahnya adalah dakwah di jalan Allah SWT, yaitu satu urusan yang aku tidak membawa kepadamu dari diriku sendiri. Aku bukan utusan dari bangsa Bani Israil. Aku bukan juga utusan dari diriku sendiri tetapi aku adalah seorang utusan dari Allah SWT. Aku adalah utusan Tuhan Pengatur alam semesta. Sampai pada tahap ini Fir'aun mulai memasuki pembicaraan lebih serius: Fir'aun bertanya:

"Siapakah Tuhan semesta alam itu?" (QS. asy-Syu'ara': 23) Musa Menjawab:

"Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antaranya keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya." (QS. asy-Syu'ara': 24)

Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?" (QS. asy-Syu'ara': 25)

Musa berkata dan tidak mempedulikan ejekan Fir'aun itu:

"Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu. " (QS. asy-Syu'ara': 26)

Fir'aun berkata kepada mereka yang datang bersama Musa dari Bani Israil: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila." Musa kembali berkata dan tidak memperhatikan tuduhan Fir'aun dan ejekannya:

"Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal. " (QS. asy-Syu'ara': 28)

Allah SWT menceritakan sebagian dialog yang terjadi antara Fir'aun dan Musa dalam surah as-Syu'ara':

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun