Mohon tunggu...
Reiky Maulana
Reiky Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030099

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Masjid dan Sejarah Kampung Ramadan Jogokariyan

1 April 2023   03:22 Diperbarui: 2 April 2023   03:14 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : dokumen pribadi

Masjid jogokariyan sendiri merupakan salah satu masjid yang paling populer di kota Jogjakarta sendiri. Baik dari masyarakat jogja sendiri hingga wisatawan pada tahu mengenai masjid jogokariyan. Masjid yang terkenal karena memiliki sejumlah festival dan kegiatan saat hari -- hari besar islam ini yang mampu menarik wisatawan baik dari jogja maupun dari luar kota jogja. Dan pada umumnya kegiatan yang paling meriah itu pada saat bulan Ramadhan seperti saat ini. Di jalan arah masjid jogokariyan sendiri sering digunakan sebagai destinasi wisatawan religi bagi wisatawan yang ingin mengetahui seluk beluk dan juga mungkin mengenai sejarah awal.

 Konon kata warga sekitar yang membuat masjid ini menjadi istimewa adalah adanya program saldo infak nol rupiah yang dimana program ini memiliki tujuan untuk membuat saldo infak yang masuk kedalam masjid digunakan untuk keperluan yang lebih bermanfaat seperti keperluan masjid dan juga kebutuhan warga sekitar. Dan konon katanya juga takmir atau pengelola masjid dari jogokariyan sendiri tidak ingin menimbun hasil infak yang ada, dan selalu menggunakan untuk hal -- hal yang bersifat untuk membantu sesama.

Jika memasuki bulan Ramadhan sendiri, pengelola masjid jogokariyan juga sering membagikan takjil gratis dengan menu -- menu yang beragam pada setiap harinya.ditambah lagi di sekitaran masjid jogokariyan juga terdapat KRJ ( kampung Ramadhan jogokariyan). Kampung Ramadhan jogokariyan sendiri selalu dipenuhi banyak UMKM yang menyediakan berbagai macam makanan dan minum- minuman yang bermacam -- macam.

Sejarah masjid jogokariyan

Masjid jogokariyan sendiri terletak di Jl. Jogokariyan.NO 36,Mantrijeron, Kec Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143. Masjid jogokariyan dibangun pada tahun 1966 dan mulai digunakan oleh masyarakat umum pada tahun 1967. Dahulu masjid ini diresmikan langsung oleh ketua pimpinan daerah Muhammadiyah pada bulan agustus 1967, dan bertepatan dengan ulang tahun republik Indonesia.

Sedangkan nama masjid sendiri diambil dari nama kampung yang Bernama jogokariyan. Masjid ini dibangun dari sepetak tanah wakaf yang memiliki ukuran 600 meter persegi yang padaa saat ini sudah dikembangkan bangunanya hingga menjadi 1.118 meter persegi. Dari luasnya bamgunan masjid para pengelola masjid juga membuat sebuah ruang dimana ruangan itu menjadi tempat Islamic center yang memiliki 3 lantai, dan beberapa ruangan yang dibuat sebagai tempat meeting room dan juga terdapat penginapan yang berada di lantai ketiga.

Kampung Ramadhan Jogokariyan

Kampung Ramadhan jogokariyan sendiri adalah salah satu acara yang selalu ada pada bulan ramadhan itu sendiri, dan selalu digelar selama bulan Ramadhan berlangsung. Di Setiap tahunya krj selalu dipadati pengunjung yang ingin berburu takjil dan melakukan ngabuburit.

Awal mula kegiatan Kampung Ramadhan jogokariyan

Kegiatan kampung Ramadhan jogokariyan sendiri rupanya sudah berlangsung cukup lama. Yaitu sekitaran 18 tahun. Kampung ini diawali dari belum adanya sama sekali penjual saat bulan puasa di kawasan masjid jogokariyan. Hingga saat ini ada pembagian makanan buka puasa gratis ke masyarakat sekitar yogyakarta dan berbagai orang yang datang disitu

Masjid jogokariyan sendiri diketahui sudah melakukan pembagian takjil gratis sejak lama. Dari beberapa tahun yang lalu yang diawali sekitar 500 -- 800 piring. Kini jumlah makanan atau takjil gratis yang dibagikan sampai 3000 bahkan lebih setiap harinya di bulan Ramadhan. Permintaan pengunjung yang banyak membuat piring -- piring makanan cepat ludes dalam waktu yang  sangat cepat. Bahkan para pengelola atau dari panitia masjid jogokariyan sendiri selalu menyediakan roti untuk dibagikan kepada masyarakat yang ingin berbuka sekaligus untuk berjaga -- jaga jika makanan habis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun