Mohon tunggu...
Reica Vina Farida
Reica Vina Farida Mohon Tunggu... Mahasiswa - STIKes Mitra Keluarga

Mahasiswa Keperawatan STIKes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lansia Sejahtera: Sehat, Mandiri dan Produktif

15 Januari 2023   21:26 Diperbarui: 15 Januari 2023   21:45 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Contoh seorang lansia (tipskiatberbagi.com)

 

(Bing, 2020)

Lansia merupakan tahap akhir perkembangan pada siklus kehidupan manusia dan seseorang yang telah berusia lebih dari 60 tahun. Lansia adalah keadaan yang ditandai dengan kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis, kegagalan tersebut berkaitan dengan terjadinya penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Pranata, 2014).

Kondisi kesehatan pada lansia cenderung menurun dengan seiring bertambahnya usia yang diikuti oleh beberapa gejala penyakit degeneratif. Kondisi-kondisi yang mempengaruhi kesehatan para lansia diantaranya seringkali mengalami kondisi psikologis yang tidak membahagiakan seperti perasaan kesepian, merasa tidak berdaya dan perasaan-perasaan negative lainnya. Selain itu, lansia merupakan masa-masa pension dimana produktivitasnya kurang diperhitungkan jika dibandingkan dengan usia angkatan kerja (Pranata, 2014).

Sehat bagi lansia adalah kemandirian dalam kehidupan biopsikososial. Seorang lansia hampir mustahil terbebas dari penyakit dan kelemahan yang terjadi pada usianya. Namun, hal yang terpenting, apapun penyakit yang menyertai lansia tersebut, penyakit tersebut dapat dikelola dengan baik sehingga lansia mampu mandiri secara paripurna (Giriwijoyo, 2020).

Beberapa langkah penting untuk menjadi lansia yang sehat dan sejahtera yaitu dengan melakukan pola hidup yang sehat seperti pola makan yang sehat, olahraga yang cukup dan teratur, menghindari hal-hal buruk seperti merokok, minum alkohol dan menghindari zat-zat polutan berbahaya lainnya seperti insektisida, gans buang mobil dan menggunakan air yang tercemar oleh limbah yang berbahaya. Selain itu, lansia juga harus berusaha menjauhkan diri dari berbabagai gangguan / beban mental psikologis, dengan cara melakukan kegiatan keagamaan dan sosial dengan masyarakat lingkungan (Giriwijoyo, 2020).

Lansia dengan kategori mandiri artinya lansia yang dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain seperti mandi, makan, berpindah tempat, memakai pakaian, ke toilet, termasuk dalam mengontrol byang air besar dan buang air kecilnya (Wekke Ismail Suardi, 2021).

Lansia yang sehat harus diberdayakan agar dapat tetap sehat dan mandiri selama mungkin. Salah satu upaya untuk memberdayakan lansia di masyarakat yaitu dengan cara pembentukan dan pembinaan kelompok lansia pada beberapa daerah yang disebut sebagai posyandu lansia atau posbindu lansia. Pada tanggal 29 Mei dirancangkan sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lansia. Tema umum HLUN tersebut adalah "Bersama lansia, dari lansia, untuk lansia" dengan sub tema "Lansia aktif dan produktif". Dengan rangkaian kegiatan yang dilaksanankan yaitu kampanye Kesehatan lansia di Car Free Day Jakarta, Peluncuran rencana aksi nasional (RAN) Kesehatan lansia pada tahun 2016-2019 yang sekaligus diikuti dengan pencangan kabupaten Bogor sebagai pilot project pelaksanaan RAN Kesehatan lansia, bakti sosail kesehatan pada acara puncak HLUN dan kampanye kesehatan lansia pada kegiatan bakti sosial operasi katarak oleh PERDAMI (Rokom, 2016).

Selain sehat dan mandiri, lansia juga harus memiliki kegiatan yang produktif, karena kegiatan produktif menjadikan alasan sebagai manfaat dalam kehidupan mereka dan dapat mengisi waktu luang, juga merasa lebih bahagia. Pandangan bahwa selama ini lansia merupakan kelompok rentan yang menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara harus diubah. Dengan bertambahnya usia dalam satu sisi justru terdapat potensi yang dimiliki untuk di dayagunakan. Sebagai contoh pada Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul dikenal oleh masyarakat karena sebagai salah satu desa yang mengembangkan potensi budayanya melalui permainan tradisional. 

Lansia-lansia di desa tersebut memanfaatkan waktu luang mereka dengan membuat produk dolanan anak, seperti othok-othok, kitiran, kurungan manuk, serta wayang dan anggrek berbahan kertas. Para lansia tersbut melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa lelah, walaupun kondisi fisik sudah mulai kelihatan kurang sehat. Kegiatan yang mereka lakukan dapat menambah income sehingga membuat mereka menjadi lebih bermakna dalam mengisi kehidupan sehari-hari.  Bukan hanya itu, terdapat berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh lansia sehingga dapat membuat mereka menjadi lebih produktif (Purnama, 2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun