Mohon tunggu...
Regita Okti
Regita Okti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkembangan Islam pada Masa Daulah Umayyah di Andalusia

22 November 2017   20:19 Diperbarui: 22 November 2017   20:50 44130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA DAULAH UMAYYAH DI ANDALUSIA

Serlialestari99@gmail.com , nuramadea@gmail.com , regitazhara@gmail.com

Abstract :

Born in East, Islam was succesfully expanded to Spain, a strong Christianity based country in the west. The civilization of this nation has encouraged the development of Europe in many ways, especially in the area of science and technology. The development of culture and civilization in Europe was undeniably connected to the existence of Islamic government in Spain. When muslims rule this country many Europeans tempted to learn and study in Spain. At this classical period, Islam reached their golden era. Spain had become the central of islamic expansion to Spain and the dynamic development of Islam in this country that resulted in a great succes.

Abstrak :

Islam yang lahir di dunia Timur pernah berjaya menguasai Spanyol, sebuah negara berbasis Kristen di Barat. Peradaban Spanyol telah berhasil memajukan kawasan Eropa di berbagai bidang, khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kemajuan-kemajuan Eropa tersebut tidak bisa dipisahkan dari keberadaan pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Spanyol Islamlah Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam mencapai masa keemasannya. Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang sangat penting. Dari kenyataan itu, ada sebuah pertanyaan yang layak untuk diangkat dalam tulisan ini, yakni latar belakang islam ke Spanyol dan dinamika perkembangan Islam di negara tersebut hingga pernah sukses besar membangun peradaban disana.

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Umat islam di Spanyol telah mencapai kejayaan yang gemilang. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan juga dunia kepada kemajuan yang lebih kompleks, terutama dalam hal kemajuan intelektual.Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaan disana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa, dan kemudian membawa dunia kepada kemajuan yang lebih kompleks.
  • Islam di Spanyol telah mencatat suatu lembaran budaya yang sangat brillian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan yang dilalui Ilmu Pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M, selama pemerintahan penguasa bani Umayyah yang ke-5 Muhammad Bin Abdurrahman (832-886M).
  • Sehingga di Cordova banyak perpustakaan dan universitas-universitasnya yang mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam. Apa yang dilakukan pemimpin dinasti bani Umayyah di Spanyol ini merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya.Misalnya dengan lahirnya filsafat terkenal seperti Ibnu Rusyd dari Cordova yang sangat berpengaruh.[1]
  •  
  • Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka muncullah permasalahan sebagai berikut yang akan dibahas :Bagaimana proses masuknya Islam di Andalusia?Bagaimana perkembangan Islam di Spanyol?Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemajuan dan kemunduran Islam di Spanyol?Apa pengaruh Islam di Andalusia terhadap Eropa?

 
 

PEMBAHASAN Asal Nama Andalusia Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711M melalui jalur Afrika Utara. Spanyol belum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/Asbania, kemudian disebut Andalusia ketika negeri itu dikuasai bangsa Vandal. Dari kekuasaan Vandal itulah orang Arab menyebutnya Andalusia.[2]

 

 

 

 Penakhlukan Spanyol oleh pasukan Islam terjadi pada masa khalifah al-Walid Bin Abdul Malik, dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad dan Musa Ibn Nushair. Dibawah pemerintahan kerajaan Visigoth , Cordova yang sebelumnya makmur, menjadi mundur. Kemakmurannya bangkit kembali di masa kekuasaan Islam. Pada tahun 756M, kota ini menjadi ibukota dan pusat pemerintahan bani Umayyah di Spanyol, setelah bani Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan bani Abbas tahun 750M.[3] Sebelum penakhlukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di Zaman Khalifah Abd Malik (685-705M). Khalifah Abd Malik mengangkat Ibn Nu'man al Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa khalifah Al Walid, Hasan Ibnu Nu'man sudah digantikan oleh Musa Ibn Nushair. Di saat Al-Walid berkuasa, Musa IbnNushair Sukses memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki daerah Aljazair dan Maroko. Selain itu, ia juga menyempurnakan penakhlukan ke berbagai wilayah bekas kekuasaan bangsa Barbar di sejumlah pegunungan sehingga mereka menyatakan loyal dan berjanji tidak akan membuat kekacaauan seperti yang telah mereka lakukan sebelumnya. Penakhlukan wilayah Afrika Utara hingga menjadi salah satu propinsi dari Khalifah bani Umayyah membutuhkan waktu selama 53 tahun, sejak tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah Ibnu Abi Sofyan) sampai tahun 83 H (masa Al Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, kawasan itu merupakan basis kekuasaan kerajaann Romawi, yaitu Kerajaan Ghotic. Kerajaan ini seringkali mendatangi penduduk dan mendorong mereka untuk membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan Islam. Setelah kawasan ini dapat dikuasai secara total, umat Islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menakhlukkan Spanyol. Dari sini dapat diketahui bahwa penakhlukan Afrika Utara adalah batu loncatan bagi kaum Muslimin untuk menguasai wilayah Spanyol.[4] Dalam sejarah penguasaan Spanyol, ada tiga pahlawan Islam yang sangat berjasa dalam proses penguasaan Islam di Spanyol. Mereka adalah Tharif Ibn Malik , Thariq Ibn Ziyad , dan Musa Ibn Nushair. Tharif dinilai sebagai perintis dan penyelidik wilayah Spanyol karena ia merupakan orang pertama yang sukses menyebrangi selat antara Maroko dan benua Eropa. Ia pergi bersama satu pasukan perang berjumlah lima ratus orang dengan menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Dalam penyerbuan itu, Tharif menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan yang banyak jumlahnya. Atas keberhasilan Tharif itu ada dorongan besar untuk Musa Ibn Nushair mengirim pasukan lagi sebanyak 7000 orang ke Spanyol di bawah pimpinan Thariq Ibn Ziyad.[5]Thariq Ibn Ziyad lebih terkenal sebagai penakhluk Spanyol sebab jumlah pasukannya lebih besar dan efeknya pun lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh Musa Ibn Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim Khalifah Al Walid. Pasukan itu kemudian menyebrangi selat dibawah pimpinan Tahriq Ibn Ziyad. Gunung tempat pertama kaliThariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya hingga kini dapat dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq).[6]Thariq Ibn Ziyad berhasil mengalahkan raja Roderick dalam pertempuran di wilayah Bakkah tepatnya 19 Juli 711M. Selanjutnya Thariq dan pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting disana, sseperti Cordova , Granada , dan Toledo. Kekalahan pasukan Roderick menurut Syalabi disebabkan karena pasukannya itu terdiri dari para hamba sahaya dan oraang-orang lemah. Selain itu, diantara mereka pula ada musuh-musuh Roderick. Ditambah lagi , orang-orang Yahudi secara rahasia juga mengadakan persekutuan dengan kaum Muslimin. Kemenangan pertama yang diperoleh Thariq Ibn Ziyad merupakan jalan lapang untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu, Musa Ibn Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq. Dengan suatu pasukan yang besar, ia menyebrangi beberapa selat. Satu demi satu kota yang dilewatinya berhasil dikuasai. Setelah Musa berhasil menakhlukkan Sidonia,Karmona,Seville, dan Merida serta mengalahkan penguasa kerajaan Gothic, Theodomir di Orihuela , ia bergabung dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol. Termasuk bagian utaranya, mulai Saragosa sampai Navarre.Disaat seluruh wilayah Afrika Utara sudah dikuasai dan kekuasaan kerajaan Gothic mulai melemah, lompatan berikutnya adalah penguasaan daerah Spanyol yang berada di Seberang. Kerjasama satu tim dan keterlibatan aktif pimpinan pusat dan pelaksana lapangan telah membuahkan hasil maksimal dalam perluasan kekuasaan Islam di Spanyol.

 
 

Pada tahun 99 H/711M , gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan  Khalifah Umar Ibn Abdil Aziz, dengan sasarannya menguasai daerah sekitar pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan. Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan kaum Muslimin yang geraknya dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini , telah menjangkau seluruh Spanyol dan dan melebar jauh ke Prancis Tengah dan bagian-bagian penting lainnya.Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat Islam nampak begitu mudah. Hal itu tidak dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal. Faktor eksternalnya antara lain pada masa penakhlukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik , dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan yang menyedihkan.[7]Begitu juga dengan adanya perebutan kekuasaan diantara elite pemerintahan, adanya konflik umat beragama yang menghancurkan kerukunan dan toleransi diantara mereka.[8]Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja Roderick, raja terakhir yang dikalahkan Islam. Awal kehancuran Ghot adalah ketika raja Roderick memindahkan Ibukota negaranya dari Seville ke Toledo, sementara Witiza yang saat itu menjadi penguasa atas wilayah Toledo diberhentikan begitu saja. Hal yang menguntungkan tentara islam lainnya adalah bahwa tentara Roderick yang terdiri dari para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang. Selain itu orang Yahudi yang selama ini tertekan juga telah mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi kaum Muslimin.Adapun faktor Internalnya yaitu suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penakhlukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum Muslimin itu menyebabkan penduduk Spanyol menyambut.Peradaban bani Umayyah II di Andalusia menghasilkan beberapa struktur politik dan kepemerintahan, yaitu :Politik dan Pemerintahan ( Masa Wali,Keamiran,Masa Khalifah)Masa WaliPada masa ii , Spanyol berada dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada masa ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih sering terjadi baik datang dari dalam maupun luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan diantara elit penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Disamping itu, terdapat perbedaan pandangan terhadap Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa merekalah yang berhak menguasai daerah Spanyol ini.Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali (gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan seringnya terjadi perang saudara. Hal ini ada hubungannya dengan perbedaan etnis, terutama antara Barbar asal Afrika Utara dan Arab. Di dalam etnis Arab sendiri, terdapat dua golongan yang terus-menerus bersaing, yaitu suku Qaisy (Arab Utara) , dan Arab Yunani ( Arab Selatan ).  Perbedaan etnis ini seringkali menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak ada figur yang tangguh.  Itulah sebabnya di Spanyol pada saat itu tidak ada Gubernur yang mampu mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang lama.Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah tunduk kepada pemerintahan Islam. Gerakan ini terus memperkuat diri. Setelah berjuang lebih dari 500 tahun, akhirnya mereka mampu mengusir Islam di Spanyol.Karena seringnya terjadi konflik internal dan berperang menghadapi musuh luar, maka dalam periode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan dipandang peradaban dan kebudayaan. Periode ini berakhir dengan datangnya Abd Al-Rahman Al-Dakhil ke Spanyol pada tahun 13H/755M.[9]  Masa KeamiranPada masa ini Spanyol dibawah pemerintahan seorang yang bergelar amir(panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138H/755M dan diberi gelar al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol). Ia berhasil mendirikan dinasti bani Umayyah di Spanyol. Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini adalahAbd Al-Rahman Al-DakhilHisyam IHakam IAbd Rahman al-AusathMuhammad Ibn Abd al-RahmanMunzir Ibn MuhammadAbdullah Ibn Muhammad

 

Pada masa ini Islam di Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan baik dibidang politik maupun bidang peradaban. Abd al-Rahman al-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol. Hisyam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Dialah yang memprakasai tentara bayaran di Spanyol. Sedangkan Abd al-Rahman al-Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat juga mulai pada periode ini. Terutama di zaman Abdurrahman al-Ausath.

 

Pada pertengahan abad ke-9, stabilitas negara terganggu dengan munculnya gerakan Kristen fanatik yang mencari kesahidan (Martyrdom). Gangguan politik yang paling serius pada masa ini datang dari umat Islam sendiri. Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 852 M membentuk negara kota yang berlangsung selama 80 tahun. Di samping itu sejumlah orang yang tak puas membangkitkan revolusi. Yang terpenting diantaranya adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Hafshun dan anaknya yang berpusat di pegunungan dekat Malaga. Sementara itu, perselisihan antara orang-orang Barbar dan orang-orang Arab masih sering terjadi.[10]Namun ada yang berpendapat pada masa ini dibagi menjadi dua, yaitu masa keamiran (755-912M) dan masa kekhalifahan (912-1013M).[11]

 

Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir sampai munculnya raja-raja kelompok yang dikenal dengan sebutan Muluk al-Thawaif. Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar Khalifah, penggunaan gelar Khalifah tersebut bermula dari berita yang sampai kepada Abdurrahman III, bahwa al-Muktadir , khalifah daulat bani Abbas meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya, keadaan ini menunjukkan bahwa suasana pemerintahan Abbasiyah sedang kemelut. Ia berpendapat bahwa saat ini merupakan saat yang paling tepat untuk memakai gelar Khalifah yang telah hilang dari kekuasaan bani Umayyah selama 150tahun lebih. Selain itu kelahiran Daulah Fatimiyah yang mengamalkan ajaran Syi'ah di Afrika Utara yang bergelar Khalifah, membuat Abd al-Rahman III berniat mengikutinya dengan memakai gelar Khalifah juga. Karena itulah, gelar ini dipakai Abd al-Rahman III mulai tahun 929 M.Dengan dilantiknya Abd al-Rahman III sebagai Khalifah maka pada masa itu dunia Islam mempunyai tiga Khalifah, satu di Baghdad, satu di Afrika Utara , dan satu lagi di Spanyol. Setelah masa krisis selama 60 tahun, zaman baru dibangkitkan Abdurrahman al-Nashir (912-961M) dan anaknya Hakam II (961-976M). Masa ini berlangsung selama 64 tahun.Segera setelah dilantik usaha yang dilakukan Abd al-Rahman III pertama kali ditujukan kepada pengukuhan kesatuan dan stabilitas dalam negeri. Begitu ia dilantik ia mengirim utusan kepada gubernur-gubernur yang ada di semenanjung Iberia dan mengajak mereka untuk memberikan bai'at kepadanya. Sebagian diantara mereka menyambut seruan itu dengan baik, dan sebagian yang lain tidak memperdulikannya. Dalam menghadapi penentangnya, Abdurrahman III menumpasnya dengan militer sehingga dalam jangka 10 tahun umat Islam Spanyol bersatu kembali. Pada periode ini, umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan menyaingi kejayaan daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman III membangun beberapa buah istana dan memajukan pertanian rakyat. Rakyat taat kepadanya dan semua orang merasa damai hidup dibawah pimpinannya. Ia juga mewajibkan penguasa-penguasa Kristen membayar upeti ke Cordova. Pada masa kekuasaannya, Cordova merupakan pusat kebudayaan Islam yang penting di Barat sebagai tandingan Baghdad di Timur. Kalau di Baghdad ada bait al-Hikmah, serta madrasah Nizamiyah, dan Kairo ada al-Azhar serta Dar al-Hikmah, maka di Cordova ada Universitas Cordova sebagai pusat Ilmu Pengetahuan. Perpustakaannya mengandung ratusan ribu buku.[12] Di Cordova terdapat 113.000 rumah, 70 perpustakaan , sejumlah toko buku dan masjid, bermil-mil jalan aspal yang membuat Cordova memperoleh popularitas Internasional dan kekaguman para pengunjungnya. Banyak perutusan diplomatik berkumpul di Cordova, baik dari dalam maupun dari luar Spanyol.Abdurrahman an-Nasir dianggap para sejarawan sebagai pengasas kedua kerajaan bani Umayyah di Andalusia setelah Abd al-Rahman al-Dakhil. Ia juga dianggap sebagai pemimpin yang berwibawa dan teragung dikalangan para pemimpin bani Umayyah atau Islam di Spanyol. Abdurrahman III dianggap sebagai sang penyelamat imperium muslim Spanyol. Dengan berbagai kebijakan dan kemampuan Intelektualnya, maka stabilitas nasional terkendali serta dapat menarik masyarakat Spanyol dengan tidak menimbulkan jurang pemisah antara kelas dan golongan agama yang ada, sehingga benar-benar tercipta suatu imperiumUmayyah yang damai dan kuat di Spanyol. Setelah memegang kekuasaan selama 27tahun, ia meninggal dunia pada bulan oktober 961 M. Hakam II yang bergelar Al Muntassir Billahmelanjutkan ayahnya. Ia berkuasa selama 15 tahun. Meskipun ia pemimpin yang hebat dan terkenal, namun tidak menandingi kebesaran ayahnya. Ia pemimpin yang sederhana, namun karena kondisi yang sudah makmur dan stabil menyebabkan ia mudah melaksanakan tugasnya. Selama masa pemerintahannya, tidak banyak terjadi penentangan, hanya sekali saja yaitu oleh kerajaan Kristen di Leon, Castille , dan Navarre. Karenanya al-Hakam II lebih terfokus pada bidang pembangunan khususnya di bidang intelektual.[13] Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. Pembangunan kota berlangsug cepat. Ia seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Tak kurang 400.000 manuskrip dalam perpustakaannya. Sehingga banyak intelektual yang tertarik mendatanginya. Tahap terakhir pemerintahan bani Umayyah dimulai dari tahun 976 hingga 1031 M. Yang melibatkan tujuh Khalifah. Diawali ketika Hisyam II naik tahta, kemudian al-Muayyad , Muhammad II al-Muayyad , Sulaiman al Musta'in , Abd al-Rahman V , Muhammad al-Mustakfi dan Hisyam III al-Mu'tamid.Di zaman Hisyam II(976-1013M) terdapat perubahan struktur politis. Hisyam II baru berusia 11 tahun ketika ia menduduki tahta. Karena usianya yang masih sangat muda,  ibunya yang bernama Sultanah Subh dan sekretarisnya yang bernama Muhammad Ibn Abi Amir mengambil alih tugas pemerintahan.Hisyam II tidak mampu mengatasi ambisi para pembesar istana dalam merebut pengaruh dan kekuasaan. Menjelang tahun 981 M, Muhammad Ibnu Abi Amir yang ambisius menjadikan dirinya sebagai penguasa diktator.Dalam perjalanannya ke puncak kekuasaan ia menyingkirkan rekan-rekan dan saingannya. Hal ini dimungkinkan karena ia mempunyai tentara yang setia dan kuat. Ia mengirimkan tentara itu dalam berbagai ekspedisi yang berhasil menetapkan keunggulannya atas para pangeran Kristen di Utara. Pada tahun itu juga Muhammad Ibnu Abi Amir memakai gelar kehormatan al-Mansur Billah. Ia dapat mengharumkan kembali kekuasaan Islam di Spanyol. Sekalipun ia hanya merupakan seorang penguasa bayangan. Kedudukan Hisyam II tidak ubahnya seperti boneka, hal ini menunjukkan peranan khalifah sangat lemah dalam memimpin negara. Dan ketergantungan kepada kekuatan orang lain mencerminkan bahwa khalifah dipilih bukan tas kemampuan yang dimilikinya, melainkan atas dasar warisan turun temurun.Hisyam II memang bukan orang yang cakap untuk mengatur negaram tindakannya menimbulkan kelemahan dalam negeri. Ia tidak dapat membaca gejala-gejala pergerakan Kristen yang akan mulai tumbuh dan mengancam kekuasaannya. Keadaan ini diperburuk dengan meninggalnya al-Muzaffar pada tahun 1009 M yang dalam kurun waktu 6 tahun masih dapat mempertahankan kekuasaan Islam di Spanyol. Al-Muzaffar kemudian digantikan oleh Hajib al-Rahman Sancol. Karena ia tidak berkualitas dalam memegang jabatannya sehingga dimusuhi penduduk dan kehilangan kesetiaan dari tentaranya. Akibatnya timbul kekacauan, karena tidak ada orang atau kelompok yang dapat mempertahankan ketertiban di seluruh negara. Akhirnya Hisyam II mema'zulkan diri pada tahun 1009M, yang kemudian dipulihkan kembali tahtanya pada tahun berikutnya.Sejak itu sampai tahun 1013 M ia dan 6 orang anggota keluarga setengah Barber masing-masing menjabat khalifah sementara. Dalam masa lebih 22 tahun, (1009-1031M) terjadi 9 kali pertukaran Khalifah. Tiga orang diantaranya menduduki jabatan khalifah pada periode tersebut. Pada tahun 1031 khilafah dihapuskan oleh orang-orang Cordova. Dalam beberapa tahun saja negara yang tadinya makmur, dilanda kekacauan dan akhirnya kehancuran tottal. Pada tahun 1009M khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang yang dicoba untuk menduduki jabatan itu tidak ada yang dapat memperbaiki keadaan. Akhirnya pada tahun 1013M dewan menteri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan Khalifah. Ketika itu Spanyol sudah terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Inilah yang disebut al-Muluk al-Thawaif.[14] 

 
 

 
 

 Sains Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika , astronomi , kimia , dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Abbas Ibn Farnashtermasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim Ibn Yahya al-Naqqashterkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad Ibn Ibasdari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm al-Hasan binti al-Abi Jafardan saudara perempuan al-Hafizadalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.[15] Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibnu Jubairdari Falencia (1145-1228M) menulis tentang negeri-negeri Muslim mediterania dan Sicilia dan Ibnu Batutahdari Tangier (1304-1377M). Mencapai samudra pasai dan china. Ibnu al-Khatib (1317-1374M) menyusun riwayat Granada , sedangkan Ibnu Khaldundari Thunis perumus Filsafat sejarah. Semua sejarawan bertempat tinggal di Spanyol, kemudian pindah ke Afrika. Itulah sebagian nama-nama besar dalam bidang Sains.Ilmu-Ilmu Fiqih dan Ilmu-ilmu Islam LainnyaMadzab fikih yang berkembang di Cordova adalah Maliki. Madzab ini diperkenalkan oleh Ziyad Ibn Abd al-Rahman Ibn Ziyad al-Lahmipada zaman Hisyam I Ibn Abd al-Rahman al-Dakhil.  Beliau adalah murid langsung Imam Malik Ibn Anasdi Madinah. Jejaknya kemudian diikuti oleh Yahya Ibn Yahya al-Laitsi ,disamping sebagai murid Ziyad Ibn Abd al-Rahman,ia juga berguru langsung kepada Imam Malik.Ia dikenal sebagai Mufti dinasti Umayyah.Ulama besar yang hidup pada masa Umayyah Andalusia adalah Abu Muhammad Ibn Hazm, ia hidup dalam kekuasaan Islam di Andalusia, yaitu pada akhir kekuasaan dinasti Umayyah dan zaman Mulk al-Thawaif selama 32 tahun. Pada mulanya ia adalah pengikut Imam Syafi'i , setelah merasa tidak puas dengan fikih hanafi ,maliki , syafi'i dan hambali, ia pindah ke madzab Zhahiri. Ibn Hazmtertarik terhadap madzab al-Zhahiri karena aliran ini hanya terikat kepada al-Qur'an dan as-Sunnah. Atas jasa beliau, madzhab Zhahiri dapat berkembang di Andalusia. Ia juga pemuka gerakan Asy'ariyyah. Buku karyanya berjumlah sekitar 400 buku yang terdiri dari Teologi, Fikih , Hadits, dan Puisi. Bukunya yang terkenal adalah Muhalla(Fikih) , al Ihkam fi al Ushul al Ahkam (Ushul Fikih) , al fashl fi al Milal wa Ahwa fi al Nihal(Ilmu kalam). Ilmu agama yang berkembang pesat ialah Ilmu Qira'at, yaitu ilmu yang membahas cara membaca Lafadz-lafadz al-Qur'an baik dan benar. Abu Amr al Dani Utsman bin Said(444-1052M) adalah ulama' ahli qira'at kenamaan Andalusia yang mewakili generasinya. Ia telah menulis 120 buku, diantaranya al-Muqni'u wa al-Taisir.Kesenian Dalam bidang kesenian, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan Ibn Nafiyang dijuluki Zaryab. Setiap kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.[16] Studi-studi Musikal Islam seperti yang telah diprakasai oleh para teoritikus al-Kindi , Avicienna ,dan Farabi ,telah diterjemahkan ke bahasa Hebrew dan latin sampai periode pencerahan Eropa. Banyak penulis-penulis dan musikolog Barat setelah tahun 1200,  Gundi Salvus , Robert Kilwardi , Ramon Lull, Adam de Fulda ,dan George Reishdan lain-lain. Menunjuk kepada terjemahan latin dari tulisan-tulisan musikal Farabi. Dua bukunya yang paling sering disebut adalah De Scientiisdan De Ortu Scientiarum. Musik Muslim juga diperluaskan  ke seluruh benua Eropa oleh para "Penyanyi-Pengembara" dari periode pertengahan ini memperkenalkan banyak Instrumen-instrumen dan elemen-elemen musik Islami. Instrumen-instrumen yang terkenal adalah Lute ,Pandore ,dan Gitar.kontribusi Muslimyang penting terhadap warisan musik Barat adalah Musik Mensuraldan nilai-nilainya dalam noot dan mode ritmik. Tarian Morris di Inggris berasal dari Mooris Mentas (Morise). Spanyol banyak menerapkan model-model musikal untuk sajak dan rima syair dari kebudayaan Muslim.[17]Banyak risalah musikal yang telah ditulis oleh para tokoh Islam seperti Nasiruddin Tusidan Qutubuddin Asy-Syairaziyang lebih banyak menyusun teori-teori musik.[18]  Pemikiran dan Filsafat Islam di Spanyol telah mencatat satulembaran budaya yang sangat brillian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan  penyebrangan yaang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M, selama pemerintahan penguasa bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibn Abd al-Rahman(832-886).[19] Atas Inisiatif Al-Hakam(961-976M) karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam. Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad Ibn al-Sayighyang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Dilahirkan di Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan Granada. Meninggal karena keracunan di Fez tahun 1138 M.Tokoh utama kedua adalah Abu Bakr Ibn Thufail  penduduk asli Wadi Asy , sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185M. Ia banyak menulis masalah kedokteran , astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay Ibn Yaqzhan. Akhir abad ke-12M, menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristotelesyang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Ibnu Rusyddari Cordova. Ia lahir tahun 1126 M dan meninggal tahun 1198M. Ciri khasnya adalah kecermatan dalam menafsirkan naskah-naskah Aristoteles dan kehati-hatian dalam menggeluti masalah-masalah menahun tentang keserasian filsafat dan agama. Dia juga ahli fiqh dengan karyanya Bidayah al-Mujtahid.Ibn Rusydmemiliki sikap realisme,rasionalisme,positivisme ilmiah Aristotelian. Sikap skeptis terhadap mistisisme adalah basis dimana ia menyerang filsafat Al-Ghazali.[20]

 
 

 Mulk al-ThawaifSelama masa ini berbagai pangeran setempat dan kelompok etnis berkuasa yang disebut dengan masa al Mulk al-Thawaif.Kerajaan-kerajaan kecil yang muncul di Andalusia terbentuk apabila kepemimpinan utama mulai melemah. Lebih tepatnya, ia terjadi akibat kelemahan pemimpin kalangan bani Umayyah yang menguasai Andalusia setelah Khalifah al-Mustansar Billah(961-976M). Karena alasan itulah Andalusia yang diperintah oleh satu kerajaan, terpecah menjadi banyak daerah. Pembentukan kerajaan-kerajaan kecil ini terjadi disebabkan karena semangat kelompok, yaitu untuk mengangkat kaum sendiri.  Fenomena ini terjadi setelah pucuk pimpinan di Cordova menghadapi masalah intern yaitu pertikaian internal hingga ada yang saling menindas untuk merebut kuasa khalifah. Secara tidak langsung, kerajaan-kerajaan kecil ini muncul pada dekade akhir pemerintahan bani Umayyah di Andalusia, yaitu kira-kira sekitar tahun 403 H/1012M. Namun bibit-bibit perpecahan awal telah ada atau dapat dilihat 20tahun lebih awal yaitu semasa khalifah Hisyam II memegang tampuk pemerintahan. Perpecahan menjadi nyata setelah al-Mansur Ibn Amirmeninggal dunia pada tahun 392H/1002M.[21]  Dinasti Murabithun Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabithun (1086-1143M).dan dinasti Muwahiddun (1146-1235M).Dinasti Murabithun pada awalnya adalah gerakan dakwah yang didirikan oleh Yusuf Ibn Tafsindi Afrika Utara dan pada tahun 1062 ia berhasil mendirikan kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas undangan Al-Mu'tamid,penguasa bani Abbas di Sevilla yang sedang terancam oleh kekuasaan Kristen untuk menghadapi Al Fonso VI.Akhirnya, pertempuran terjadi di al-Zallaqah pada tahun 1086M, dan Yusuf berhasil mengalahkan pasukan al-Fonso VI.sekitar 20.000 pasukan musuh dibasmi dengan keji. Merasa pengalaman dan berhasil menghadapi musuh di Eropa itu, Yusuf dengan pasukannya kembali ke Eropa pada 1090M. Mereka menguasai Granada,Sevilla, dan kota-kota penting lainnya. Dengan demikian Yusuf berhasil menguasai wilayah kerajaan Muslim di Eropa kecuali Toledo.[22] Dinasti Murabithun mengalami kemunduran ketika dalam kepemimpinan Ibrahim Bin Tasyfindan Ishaq Bin Tasyfin. Disamping itu, fanatisme para fuqaha' menyebabkan penerapan ajaran agama dalam kehidupan menjadi kaku. Karangan al-Ghazali dimasukkan oleh Ishaq kedalam daftar buku yang dilarang untuk dibaca, lalu dibakar baik yang ada di Spanyol maupun yang ada di Maghrib. Sementara itu, militer banyak yang terbunuh dalam peperangan melawan Kristen. Pada tahun 1118M Alfaso VIdari Aragon berhasil membunuh sebagian besar tentara Murabithun.[23] Pada saat itu kaum sufi memimpin sejumlah pemberontakan di Silves dan Naibla sedang kaum ulama' memimpin sejumlah pemberontakan di Cordova dan Valencia yang pada akhirnya menyebabkan hancurnya pemerintahan Murabithun.[24] Pada tahun 1143 kekuasaan dinasti ini berakhir baik di Afrika Utara maupun Spanyol dan digantikan dengan dinasti Muwahiddun.[25]  Dinasti Muwahiddun Al Muwahiddun (orang-orang yang meng-Esakan) pada awalnya adalah adalah gerakan keagamaan yang kemudian memasuki wilayah politik yang selanjutnya menggeser dinasti Murabithun.[26]Didirikan oleh Ibnu Tumart.Dinasti ini lahir untuk memprotes madzab Maliki, yang konservatif dan legalistik yang berkembang di Afrika Utara berkat dakwah al-Murabithun. Disamping itu dinasti ini muncul sebagai respon terhadap kehidupan sosial yang mengalami kerusakan sejak akhir kekuasaan murabithun.[27]Dinasti ini datang ke Spanyol dipimpin oleh Abd al-Mun'imantara tahun 1114 dan 1154, dan berhasil menguasai kota-kota penting seperti Cordova, Almeria , dan Granada.[28] Dinasti ini dalam jangka beberapa dekade mengalami banyak kemajuan. Kekuatan Kristen dapat dipukul mundur, akan tetapi tidak lama setelah itu Muwahiddun mengalami keruntuhan. Kemunduran dinasti Muwahiddun disebabkan utamanya karena luas wilayah, sementara penduduknya sangat majemuk yang terdiri dari bangsa Barbar yang keras dan bengis. Wilayah yang luas ini khususnya yang di Spanyol, sulit dikontrol oleh pemerintah pusat, sehingga akhirnya mudah dikuasai oleh tentara Kristen Spanyol yang belakangan mengalami kebangkitan politik. Pada 1212 M, Al-Nasirdengan tentaranya yang berjumlah 500.000 dapat dikalahkan. Kekalahan ini mengakibatkan mereka kembali ke Afrika Utara dan meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1235, keadaan Spanyol semakin runyam berada dibawah penguasa-penguasa kecil. Dalam keadaan demikian umat Islam tidak mampu menahan serangan-serangan Kristen yang semakin besar. Sejak itu ibukota Spanyol jatuh kepada kekuasaan Kristen. Pada 633-636 H, Raja Ferdinand IIIdari Kastalah dan Raja Jimm Idari Arrajun bersama-sama merebut kota Balansiyah, Cordova , Marsiyah , dan Isbiliyah. Tahun 1238M Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh tahun 1248.[29] Kekuasaan Islam tinggal di Granada di bawah kekuasaan Mulk al Thawaif hingga akhir abad XIV.

 
 

 Pada saat ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Kerajaan Nasriyyah (bani Ahmar) merupakan kerajaan Islam yang terkahir yang memerintah Spanyol. Penguasanya ialah Muhammad Bin Yusuf Bin Nasryang dikenal sebagai al-Ahmar. Pada mulanya beliau berkuasa di Jaen. Ketika Jaen diserang tentara Kristen, beliau terpaksa melarikan diri ke Granada dan selanjutnya mendirikan kerajaan di sana pada tahun 1235M.[30]Granada terletak diantara Almeria dengan Gibraltar, selatan Spanyol. Sebab yanng menjadikan kerajaan islam di Granada kuat dan maju adalah karena ramainya orang Spanyol berpindah ke Granada sebagai imbas serangan tentara Kristen. Kira-kira sebanyak 50.000 orang Islam dari Valencia dan 300.000 orang dari Seville, Xeres , dan Cadiz berhijrah ke Granada. Mereka ini merupakan tentara dan administrator yang berpengalaman. Tambahan pula Muhammad Bin Yusufpenguasa kerajaan IslamGranada telah mengamalkan dasar berbaik-baik dengan kerajaan Kristen. Masyarakat Granada bukan saja terdiri dari orang-orang Islam tetapi juga kaum Yahudi. Golongan bukan Islam ini turut mendapat layanan yang adil dari pihak pemerintah. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti masa Abdurrahman al-Nasir , akan tetapi secara politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Seperti biasa, setiap pemerintah mempunyai zaman kegemilangan dan zaman keruntuhan. Bagi kerajaan bani al-Ahmar di Granada zaman kegemilangannya adalah 1344-1396M. Dalam tempo tersebut terdapatlah istana yang terindah di Spanyol. Ia juga melambangkan seni bangunan yang teragung di dunia.[31]Pada dekade terakhir abad XIV telah terjadi krisis dan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga pemerintah dan setiap orang mempunyai pendukung masing-masing. Mereka terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok pertama terdiri dari golongan agama, mereka lebih bersikap anti Kristen. Dan kelompok kedua terdiri dari kaum elit, pedagang,dan petani. Mereka mau keamanan dan tidak mau berperang. Pada akhir-akhir pemerintahan bani Ahmar, krisis ini memuncak. Kesempatan ini digunakan oleh tentara Kristen untuk meneruskan gerakan Recobquista (gerakan menyelamatkan Spanyol dari kekuasaan Islam). Untuk mencapai tujuan ini, kerajaan Kristen Aragon pimpinan Isabella dan Castille pimpinan Ferdinand telah bergabung untuk menentang kerajaan Islam di Granada. Oleh karena terjadi perselisihan keluarga dalam hal mewarisi kepemimpinan, akhirnya telah menyebabkan pergolakan saudara terjadi dan seterusnya melemahkan pemerintahan Islam di Granada ini. Karena Abu Abdullahtidak puas dengan pewarisan tahta yang ditunjuk oleh ayahnya, yaitu  kepada saudaranya yang lain, maka ia memberontak sehingga mengorbankan nyawa ayahnya sendiri. Namun, tahta pemerintahan tidak diperoleh Abu Abdullah, tetapi beralih kepada Muhammad Ibn Sa'ad.Selanjutnya rencana dibuat dalam bentuk kerjasama antara raja Ferdinand dan Abu Abdullah untuk merampas kembali tahta kepemerintahan. Pengambil alihan itu berhasil dan ringkasnya Abu Abdullah berhasil menduduki tahta tetapi untuk jangka waktu yang pendek disebabkan tekanan dari Ferdinand yang menuntut penyerahan wilayah Granada ini kepadanya.Pada tahun 1492 M, kerajaan Islam Granada terpaksa mengaku kalah setelah mendapat tekanan hebat dari pihak tentara Kristen. Penyerahan wilayah terakhir ini terpaksa dilakukan demi menyelamatkan harga diri pemerintahan Islam dibawah pimpinan Abu Abdullah dari pada diguling dengan lebih buruk. Penyerahan dalam bentuk perjanjian yang ditandatangani oleh pihak Islam dan Kristen itu dilakukan dan penyerahannya kepada raja Kristen Spanyol, yaitu Ferdinanddan Isabella. Perjanjian yang dikatakan mempunyai 67 perkara itu antara lain menjamin keselamatan orang Islam untuk tinggal di Spanyol dan juga jaminan keselamatan sekiranya mereka ingin keluar dari Spanyol menuju ke daerah lain. Terutama untuk kembali ke daerah Afrika Utara. Namun perjanjian yang tidak pernah ditunaikan oleh pihak Kristen itu nampaknya menjadi senjata yang menikam umat Islam terus menerus sehingga mereka tidak lagi mampu bertahan apalagi untuk merampas kembali Andalusia.Setelah itu umat Islam dihadapkan kepada dua pilihan, masuk kristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Umat Islam pun terusir dengan pedihnya dari bumi Andalusia. Hanya yang mau meninggalkan Islam (murtad) yang boleh tinggal. Yang tetap beriman kepada Allah bersama Raja Abu Muhammad di persilahkan naik ke kapal dan berlayar menuju Afrika Utara menyebrangi selat Gibraltar. Kalau dulu Thariq menyebranginya dengan kepala tegak penuh semangat dan optimisme, namun Abu Muhammad berlayar dengan sedih dan menundukkan kepala dengan penuh keaiban. Tanggal 2 Januari 1492 itu tercatat sebagai pemurtadan besar-besaran yang pernah terjadi dalam sejarah. Baik Cordova maupun Granada hancur lebur bersama kitab-kitabnya berikut peradabannya. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini. Mengenai jatuhnya Granada yang merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan ini, ilmuan sekelas Emmanuel Deutchberkomentar "Semua ini memberi kesempatan bagi kami (Bangsa Barat) untuk mencapai kebangkitan (Renaissance) dalam ilmu pengetahuan modern". Oleh karena itu, sewajarnyalah jika kami selalu mencucurkan airmata manakala kami teringat saat-saat terakhir jatuhnya Granada.[32]

 
 

 Ada beberapa faktor kemunduran dan kehancuran Islam di Andalusia, diantaranya adalah :Konflik Islam  dan Kristen Para penguasa muslim tidak melakukan Islamisasi secara sempurna. Mereka nampaknya merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat mereka, termasuk posisi hirarki tradisional dengan syarat tidak melakukan perlawanan bersenjata. Namun demikian , kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu  menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen. Pada abad ke-11M, umat Kristen memperoleh kemajuan yang pesat, sementara umat Islam sedang mengalami kemunduran. Bahkan, banyak orang-orang Kristen memakai nama-nama Arab dan meniru cara hidup lahiriyah kaum Muslimin. Bahasa Arab pun menjadi salah satu bahasa utama. Istilah Muzarabes (Arabisasi) yang digalakkan terhadap orang-orang Spanyol Kristen menyebabkan bahasa latin hampir terlupakan.[33]  Tidak Adanya Ideologi PemersatuPada dasarnya, para Muallaf semestinya diperlakukan sama sebagai orang Islam yang sederajat. Namun di Spanyol sebagaimana politik yang dijalankan bani Umayyah di Damaskus, orang Arab tidak pernah mau menerima orang Islam pribumi. Setidaknya sampai abad ke-10M , mereka masih memberikan istilah Ibaddan Muwalladunkepada para Muallaf yang merupakan satu ungkapan yang merendahkan. Konsekuensinya, kelompok-kelompok etnis non Arab yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian yang pada akhirnya mendatangkan dampak besar terhadap sosio-ekonomi negara tersebut. Hal ini menunjukkan tidak adanya ideologi yang dapat memberi makna persatuan. Disamping itu, kurangnya figur yang dapat menjadi personifikasi ideologi itu.Kesulitan EkonomiDi paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius sehingga lali membina perekonomian. Padahal, peradaban kuat tanpa ditopang dengan ekonomi yang mapan dapat dipastikan akan hancur. Terbukti dengan timbulnya kesulitan ekonomi yang memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer penguasa Islam di Spanyol.Tidak Jelasnya Sistem Peralihan KekuasaanTanpa adanya sistem peralihan kekuasaan yang pasti ,  perebutan kekuasaan diantara ahli waris pasti akan muncul. Munculnya Muluk al-Thawaif yang akhirnya memaksa runtuhnya kekuasaan bani Umayyah yang tidak dapat dihindari. Salah satu penyebab jatuhnya Granada yang merupakan pusat Islam terakhir di Spanyol ke tangan Ferdinand dan Isabella adalah permasalahan ini.Keterpencilan Diakui bahwa Spanyol Islam nampak terpisah dan terpencil dari dunia Islam lain yang berpusat di Timur. Ia selalu berjuang sendirian tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Ketika Islam Spanyol mendapat serangan, bantuan dari wilayah lain tidak bisa segera datang, akhirnya ketika Kristen bangkit, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung serangan mereka.[34]  Nasib Umat Islam dibawah Pemerintahan Kristen di Andalusia Pembatalan kalusul-klausul pada perjanjian Grenada (899-1494M)Seluruh pemimpin Spanyol mulai membatalkan 66 Klausul yang telah disepakati sebelumnya. Yang terpenting diantaranya adalah :Seluruh masjid tetap dipertahankan dann tidak dirusakTidak memasuki rumah orang Muslim tanpa izinSetiap Muslim tetap tinggal di tanahnyaSeluruh kaum Muslimin, baik anak-anak maupun orang dewasa mendapat jaminan keamananTidak seorang Kristenpun menguasai kaum MuslimKaum Muslim bebas menjalankan ajaran agama merekaTidak seorang muslim boleh membawa tanda apapun yang membedakannya dari orang Kristen dan YahudiKaum Muslim tidak membayar pajak melebihi yang pernah mereka bayarkan kepada daulah merekaKaum Muslim memiliki hak untuk bepergian di seluruh penjuru SpanyolTidak seorang Muslim pun boleh dipaksa untuk memasuki agama Kristen , dsb.Pada tahun 1498 M setelah sepertiga juta Muslim keluar dari Spanyol, disana banyak kaum Muslim yang tidak mendapatkan cara untuk eksodus ke utara Afrika dan mengaku beragama Kristen karena takut disiksa di Spanyol. Namun banyak dari kaum Muslim tetap mempertahankan keislaman dan menjalankan syiar-syiar Islam secara diam-diam. Hal itu sampai diketahui diktator Fernandoraja Spanyol,  lalu ia mengusir kaum Muslim ke gunung-gunung sehingga mereka dimangsa binatang-binatang buas, mati kelaparan , atau diperbudak oleh orang-orang Spanyol. Mereka berkelana atau bersembunyi di desa-desa dengan membayar uang suap.Pengkristenan Muslim Andalusia Secara Paksa (904-1499M)Orang Spanyol lupa pada janji mereka. Dewan Investigasi mengeluarkan instruksi Cardinal Cisnerosuntuk melakukan tindakan keras terhadap kaum Muslim di Spanyol dan bertindak cepat dalam mengkristenkan mereka secara paksa.Masjid Grenada diubah menjadi Katedral, Mushaf-mushaf dan kitab-kitab tafsir dan fiqih Islam dibakar, kaum Muslimin di berbagai tempat diusir, dan mereka dipaksa untuk Murtad dari Islam.Pemberontakan Muslim Andalusia Terhadap Pemerintah SpanyolKaum Muslimin Andalusia melakukan pemberontakan untuk melawan kesewenang-wenangan pemerintah ratu Isabella yang telah menghianati kalusul-klausul perjanjian.Mereka memberontak di pegunungan al-Busyrahdan Gunung Merah.Mereka mengepung tentara Spanyol dan menghujani mereka dengan batu dari atas gunung sehingga ratusan tentara terbunuh, termasuk beberapa komandan Spanyol , seperti Fransisco Armezdan Alfonso Agulier.Ketika berita itu  sampai ke Isabella, ia segera mengirim pasukan besar untuk mengepung pegunungan itu beserta para pemberontak disana hingga mereka kelaparan dan terancam kematian. Pemberontakan yang telah berlangsung hampir 2 tahun berhasil meredam dan berakhir setelah Spanyol membiarkan kaum Muslimin menyebrang ke Afrika Utara.Pada tahun 1508M, Kardinal Zamnizmemperingatkan seluruh penduduk Muslim agar menyerahkan buku-buku dan manuskrip-manuskrip yang ada di perpustakaan-perpustakaan mereka. Jika tidak, mereka akan mendapatkan siksaan yang keras.Dalam beberapa hari saja, Kardinal telah mengumpulkan ribuan buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Ia memilih buku-buku dan manuskrip-manuskrip yang dianggapnya berguna membangun ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Lalu ratusan ribu buku  lainnya dibakar di sebuah lapangan terbuka di Grenada, yang disebut Bab ar-Ramallah.Pembakaran tersebut dipimpin oleh raja Spanyol dan para pendeta Katolik.Pada tahun 1521M, penduduk Valencia memberontak terhadap raja Spanyol Carlos.Raja tidak menemukan cara lain selain mengirim ribuan tentaranya untuk menumpas pemberontakan tersebut. Mereka membakar lahan-lahan pertanian, pusat-pusat perdagangan , dan sumber kehidupan kaum Muslim di kota tersebut. Tentara Spanyol itu menyerang dan membantai kaum Muslimin, serta merampas harta milik mereka. Carlos tak peduli, walaupun ia telah berjanji melindungi mereka setelah membayar upeti.Pembentukan Dewan Investigasi oleh Carlos (933-1526M)Dewan investigasi pertama dibentuk di Grenada atas perintah Raja Spanyol, Carlos.Dengan tujuan untuk menyelidiki orang-orang Islam yang pura-pura masuk Kristen. Semua orang Islam dipaksa agar jangan menggunakan bahasa Arab, serta tidak boleh mengerjakan shalat,puasa,mengunakan nama Arab , berdoa dengan do'a Islam atau menguburkan jenazah menurut syariat Islam. Mereka juga dipaksa untuk minum khamr, memakan daging babi dan bangkai , dan laki-laki tak boleh dikhitan dan orang mati harus dikuburkan menurut upacara agama Katolik.Pembakaran Terhadap Muslim (936H/1529M)Penindasan terhadap kaum Muslimin terus meningkat. Dewan yang sadis menghukum sekelompok kaum Muslimin dengan cara dibakar hidup-hidup diatas bara api yang menyala disalah satu sudut kota Grenada. Peristiwa tersebut dilakukan hanya untuk meneror kaum Muslimin diseluruh penjuru Spanyol.Pelanggaran Syi'ar Islam di Spanyol oleh Philip II (975H/1567M)Raja Spanyol Phillip II, menuruti saran penasehatnya untuk mengkristenkan kaum Muslimin dan melarang syari'at Islam. Ia mengeluarkan peraturan bahwa seluruh rumah kaum Muslimin di Spanyol harus terbuka, tanpa pintu , agar segala pekerjaan mereka yang berpura-pura masuk Kristen di dalamnya dapat terlihat. Kamar-kamar mandi yang digunakan untuk berwudlu dihancurkan, penggunaan bahasa Arab  dalam bentuk apapun dilarang. Setiap upacara pernikahan, kelahiran , dan kematian harus disaksikan oleh wakil dan gereja Katholik. Walaupun demikian, kaum Muslim tetap mampu mempertahankan agamanya.Penyembelihan Terhadap Kaum Muslimin (979H/1571M)Philip IImemerintahkan tentaranya untuk menyembelih perempuan dan anak-anak Muslim sehingga lapangan-lapangan terbuka di Grenada berubah  menjadi lapangan pembantaian oleh komandan tentara Spanyol, Richwins, dihadadapan kaum Muslimin yang lain. Adapun yang masih hidup diperbudak.Pemberangkatan Muslimin dari Aragon , Valencia , dan Wilayah sekitarnya (1019H/1610M)13000 umat Islam diberangkatkan dari Valencia ke Afrika Utara. Peraturan tersebut dilaksanakan secara paksa, dimana umat Islam dilarang membawa harta dan bekal milik mereka. Dan berangkat menggunakan kapal menuju pantai Afrika tanpa membawa pakaian, makanan , ataupun minuman. Pemberangkatannya dilaksanakan 6 tahun berturut-turut. Pemberangkatan dilakukan karena pemerintah Spanyol merasa cemas akan bertambahnya umat Islam di wilayah Valencia (timur Spanyol) dan kerjasama mereka, baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan akan mengganggu pemerintahan Spanyol.Pada tahun 1660M, pemerintah Spanyol di wilayah Aragon (timur laut Valencia berbatasan dengan Prancis) mengikuti kebijakan pemerintah di Valencia sehingga mengusir 200.000 umat Islam. Pengusiran kaum Muslimin tidak hanya pada daerah Grenada, Valencia , dan Aragon. Akan tetapi meliputi sebagian besar Spanyol dan Portugal. Kaum Muslimin yang meninggalkan rumah  berkisar 500.000-3 juta. Namun jumlah yang sampai ke daerah tujuan di Afrika Utara dan wilayah yang dikuasai pemerintah Utsmani di Eropa Selatan mencapai 4 juta jiwa. Mereka yang meninggal, terbunuh , dan tenggelam tidak kurang dari 60.000 jiwa.Pemberangkatan paksa tersebut berakhir pada masa Raja Phillip III.Kebijakan tersebut menyebabkan Spanyol kehilangan penduduk yang giat dalam perekonomian.Pemberontakan ke-2 Kaum Muslimin  (1069H/1658M)Para pemuda dan kaum Muslimin memberontak dan mengepung kota Grenada sehingga menimpakan kerugian besar terhadap  pasukan keamanan disana. Ketika kaum Muslimin di desa-desa dan kota-kota bertetangga mendengar adanya pemberontakan itu. Mereka turut ikut bergabung, mereka datang lebih dari 20 kota dan desa terutama wilayah Busyrah (Selatan Grenada yang terbentang di laut Mediterania).Akhirnya pemerintah Spanyol berjanji akan mengkaji  tuntutan mereka. Namun pasukan Spanyol tetap membantai dan memperkosa kaum wanita Muslimin, menghancurkan rumah-rumah  dan membakar lahan-lahan. Mendengar hal itu kaum Muslimin kembali melakukan pemberontakan. Sehingga raja Spanyol menarik pasukannya di Italia untuk mengepung bukit-bukit yang merupakan tempat pemberontak selama beberapa bulan. Raja pun memerintah untuk menangkap setiap laki-laki Muslim yang berusia 14tahun. Dengan berlalunya waktu, para pemberontak semakin melemah akibat kekurangan air,makan dan persediaan senjata. Akhirnya berakhirlah pemberontakan terbesar kaum Muslimin di Andalusia.Pada pertengahan abad ke-14, di Valencia posisi umat Muslim semakin memburuk, muslim dibebani kewajiban finansial tambahan. Urusan kemiliteran dibebankan kepada budak-budak muslim, sehingga menyebabkan penduduk muslim merdeka jatuh pada kelompok budak. Pada tahun 1357 pengumandangan adzan dengan suara tidak keras diperbolehkan dengan pembayaran tertentu.Pada akhir abad ke-14, pihak Kristen antusias terhadap upaya pengkristenisasi pemeluk Yahudi dan Muslim dan upaya penyerangan agama di Spanyol. Pada tahun 1391, umat Yahudi dipaksa menerima baptisme. Pada tahun 1479 program pemaksaan agama diresmikan, dan orang Yahudi diminta memilih diantara baptisme atau pengusiran.  Menandai awal berakhirnya sejarah warga Muslim di Spanyol. Meskipun terdapat perjanjian yang menjamin kebebasan beragama Muslim dan harta mereka. Pada tahun 1501 , perundangan Spanyol memaksa pihak Muslim memilih antara berpindah agama atau dikeluarkan dari Spanyol. Pada tahun 1556 , pakaian Arab dan Muslim dilarang beredar di Granada. Dan pada 1566 Phillip IImengeluarkan keputusan bahasa Arab tidak boleh lagi dipergunakan. Akhirnya pada tahun 1609 Phillip III mengusir umat Islam dari Spanyol. Mereka mengungsi ke Afrika Utara dimana warga Andalusia ini sekali lagi berperan dalam pengembangan peradaban Islam.[35]

 
 

 Abdurrahman ad-Dakhil (Abdurrahman I) , 756-788MIa seorang cucu khalifah Umayyah, Hisyam , yang berhasil lolos dari kejaran bani Abbas ketika berhasil manakhlukkan bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya dia mendirikan dinasti bani Umayyah di Spanyol. Dengan dukungan bangsa Barbar dari Afrika Utara dan klien Syria pada masa rezim Umayyah di Spanyol. Dintara pembangunan yang dilakukan oleh Abdurrahman ad-Dakhil adalah memperindah kota-kota, membangun benteng-benteng yang kokoh dan membangun istana. Abdurrahman  ad-Dakhil adalah yang meletakkan batu pertama untuk pembangunan masjid yang terbesar nantinya dibelahan dunia Islam manapun, yang dilakukan 2 tahun sebelum wafatnya, tahun 789M.[36]  Hisyam Ibnu Abdurrahman (Hisyam I) , 788-796MDia adalah putra dari Abdurrahman ad-Dakhil. Hisyam Ibnu Abdurrahman memerintah pada tahun 788-796M. Ia terkenal pintar dan cerdas. Dalam hal agama, dia seorang yang taqwa dan warak. Hisyam memperhatikan masalah-masalah agama Islam, sesuai dengan agama Allah swt dan ajaran Rasulullah saw. Pada masa pemerintahannya, tersebar madzab Maliki di Spanyol yang berasal dari Imam Malik Ibn Anas yang berpusat di Madinah. Madzab Maliki tersebar luas karena jasa seorang ulama yang diutus belajar ke Madinah untuk mempelajari  madzab Maliki secara langsung dari Imam malik. ulama tersebut bernama Ziyad bin Abdurrahman, kemudian dari padanya tersebar luas madzab Maliki di Spanyol lewat Yahya Ibn Yahya al-Laisi. Pada masa Hisyam ini terjadi pemberontakan yang dilancarkan oleh saudaranya sendiri di Toledo yakni Abdullah dan Sulaiman. Umat Kristen yang melancarkan gangguan keamanan ditindasnya, sekaligus berhasil mengalahkan kekuasaan Perancis. Hisyam merupakan penguasa yang adil dan murah hati, khususnya terhadap rakyat yang lemah dan miskin. Ia membangun jembatan Cordova dan merampungkan pembangunan Masjid dan Gereja yang dibangun oleh ayahnya (Abbbdurrahman I). Dalam bidang hukum, Hisyam menganut madzab Maliki dan menjadikannya madzab resmi di Andalusia. Ulama Spanyol menduduki tempat yang tinggi di istana kerajaan, dan selalu memberi nasehat serta memberi pendapatnya kepada sang penguasa itu. Hisyam memerintah selama 8tahun, di wafat pada tahun 796M.Hakam Ibn Hisyam , 796-822MDia adalah putra dari Hisyam Ibnu Abdurrahman (Hisyam I). Sifat-sifat yang dimiliki Hakam Ibn Hisyam berbeda dengan sifat yang dimiliki ayahnya. Dia suka berhura-hura dan gemar berburu juga berolahraga. Dia memiliki kecerdasan yang luar biasa. Akan tetapi, tidak begitu senang jika dikelilingi ulama. Berbeda dengan ayahnya yang senang memuliakan ulama. Sehingga dia kurang disenangi ulama. Dan terjadi pemberontakan para ulama kepadanya. Namun dia menindaknya dengan tegas. Banyak ulama yang terbunuh dan keluarga mereka diusir dari Spanyol.Dalam hal perbaikan negeri, Hakam termasuk orang yang berjasa dan pertama kali  membuat tentara yang teratur dan mendapat gaji tetap, mengumpulkan banyak senjata , dan memperhatikan kuda-kuda tempur dalam kondisi yang prima. Ia menghadapi pemberontakan dalam negeri dan luar negeri. Memang pada masanya banyak terjadi pemberontakan. Antara lain pemberontakan yang dilancarkan Abdullah yang meminta bantuan Charlemagne, dan berhasil menguasai Toledo.  Sedang saudanya Sulaiman menguasai Valencia. Pada saat ini Louis dan Charles berhasil menyusup ke wilayah Muslim, sedang Alvonso panglima suku Galicia menyerbu kota Aragon. Dan Hakam membuktikan kemampuannya, bangsa Franka berhasil dikalahkannya yang merebut Barcelona pada tahun 805M. Dan pada tahun 914M Kordova diguncang oleh gerakan pemberontakan, namun dapat diamankan setelah Hakam mengalahkan kekuatan pemberontak. Hakam meninggal pada tahun 822M, setelah berkuasa 26tahun.[37]  Abdurrahman al-Ausath (Abdurrahman II) , 822-852MDia adalah putra dari Hakam Ibn Hisyam. Abdurrahman al-Ausath tidak terlalu lemah dan tidak terlalu keras walaupun di didik dalam kemewahan oleh ayahnya. Abdurrahman Ausath beradab, dan suka perbaikan. Ia memiliki visi untuk selanjutnya menyentralkan pemerintahan, mengantarkan pada terbentuknya sebuah kelas sekretarial yang terdiri dari kalangan pedagang dan klien, dan membentuk monopoli penguasaan negara terhadap pasar-pasar perkotaan. Peristiwa penting yang terjadi adalah serangan dari bangsa Normand pada tahun 824M. Akan tetapi dapat dikalahkan dengan baik oleh kaum Muslimin. Kejadian-kejadian dalam negeri yang penting antara lain , pertentangan-pertentangan antara sesama bangsa Arab sendiri, sebagaimana pertentangan antara kaum Mudar dan suku Arab dari Yaman di Murcea. Disamping itu terjadi pula pemberontakan-pemberontakan kecil yang semuanya dapat dihadapi dengan baik. Kemenangan abdurrahman al-Ausath ini telah menyempurnakan proses konsolidasi pemerintahan pusat. Ia membentuk angkatan bersenjata dari para tawanan yang berasal dari wilayah utara Spanyol, Jerman , dan negeri-negeri Slavia.Pasukan militernya yang dikenal dengan nama Sagalibabelakangan diperkuat dengan tentara Barbar professional nonkesukuan dan tentara bayaran lokal. Aspek administrasi (Pemerintahan) juga diperkokoh. Seorang Hajib(setinggi wazir dalam kedudukan) ditunjuk menangani administrasi dan perpajakan 21 propinsi yang diperintah oleh pejabat-pejabat pusat. Namun sejumlah distrik perbatasan diperintah oleh Ga'id lokaldan keturunan tuan-tuan tanah.Abdurrahman al-Ausath mengupayakan, melegitimasi , dan mengadopsi bentuk-bentuk kultural Abbasiyyah di Baghdad. Sebagaimana di wilayah Timur, kultur istana berusaha menyatukan simbol-simbol Muslim dan kosmopolitan.Abdurrahman Ausath juga mengadakan pembangunan dan perluasan di berbagai daerah. Perluasan masjid Cordova, merancang sejumlah proyek iirigasi , dan sebagainya. Beberapa unsur Visighotic dan Romawi juga dimasukkan ke dalam desain arsitektur Muslim. Pada abad ke-10 para amir-al mu'minin juga membangun sebuah kota kerajaan yakni Madinat al-Zahroh. Ia mendirikan sejumlah istana,taman , dan menghiasi ibukota dengan berbagai bangunan Masjid yang indah.Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad I) , 852-886MMunzir bin Muhammad , 886-888MAbdullah bin Muhammad , 888-912MAbdurrahman an-Nasir (Abdurrahman III) , 912-961MHakam al-Muntasir (al-Hakam II) , 961-976MHisyam II , 976-1009MMuhammad II , 1009-1010MSulaiman , 1013-1016MAbdurrahman IV , 1016-1018MAbdurrahman V , 1018-1023MMuhammad III , 1023-1025MHisyam III , 1027-1031M Ilmuan-ilmuan Terkenal di Masa Islam Andalusia Bidang Ilmu Fiqih :Imam Hanafi,kitab-kitabnya diantaranya Al-Faraid, Asy-Syurut , Al-Fiqhul Akbar.Imam Malik ,karyanya yang terkenal yaitu Al-Muwatta'yakni kitab yang mencakup segala hal dalam masalah Fiqih. Bidang Ilmu TasawufHasan al-Basri ,inti ajaran beliau adalah al-Khauf wal raja'yakni takut terhadap siksaan Allah swt dan berharap akan janji dan balasan kebaikan dari Allah Swt.Rabi'ah al-Adawiyah ,Konsep yang diterapkannya adalah konsep Mahabbah ,yakni tentang rasa cinta kepada Allah Swt. Bidang Ilmu HaditsMenurut Imam Bukhari, tidak kurang dari 800 hadits yang dihafal oleh Abu Hurairah.Pada thabi'in yang juga berperan dalam pengembangan ilmu hadits zaman bani Umayyah. Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang memprakasai kodifikasi hadits ketika menjabat sebagai Khalifah. Ikrimah,seorang ulama besar dari Mekkah. Abu Qatadahdan Muhammad Sirin, ulama dari Basyrah , Asy-Syaibidan An-Nakharidari Kuffah. Abu Khair Marsad, Yazid bin Habib, Thawus bin Kaisan al-Yamanidan Ibnu Munabbin. Bidang Tafsir Abdullah Bin Abbas ,dari MekkahAbdullah Bin Mas'ud ,dari MekkahSa'ad bin JabirAl-AsmiMujahid Ilmuan FilsafatIbnu Sina (370H-428H/ 980M-1037M)adalah seorang ahli kedokteran Muslim. Ia dikenal sebagai Bapak kedokteran dunia. Karyanya yang terkenal yaitu Qanun al-Thibb, Asy-Syifa' , an-Najat.Al Farabi ( 870-950M)Kemahirannya dalam Ilmu Mantiq melebihi Aristoteles. Ia kemudian dikenal sebagai guru kedua dalam bidang  Ilmu Filsafat.Al-KhawarizmiMerupakan tokoh matematika. Beliau dikenal sebagai bapak Aljabar. Di Barat beliau dikenal dengan sebutan Al-Goarizmi /algorismyaitu artitmatika atau ilmu hitung desimal dengan angka Arab. Hasil karyanya adalah penemuan angka Nol dan tabel-tabel trigonometri. Karyanya yg tersohor yaitu Ihya' Ulumuddin , Ajaibul Qalbi.Ibnu Khaldunbeliau disebut sebagai bapak sosiologi Islam. Karyanya yang terkenal adalah Muqadimahkitab yang berisi tentang masalah sosial manusia.Ibnu RusydBeliau belajar Astronomi , matematika, filsafat, dan kedokteran kepada Ibnu Basykawal , Ibnu Masarroh , dan Abu Ja'far Harun. Beliau dikenal orang Barat dengan nama Averroeslewat karyanya Al-Kulliyat. Pengaruh Peradaban Islam Spanyol Terhadap EropaSpanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial , maupun perekonomian dan peradaban antarnegara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islamjauh meninggalkan negara-negara tetangga Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains , disamping bangunan fisik.Berawal dari gerakan Averroeismeinilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M dan Rasionalisme pada abad ke-17M.Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14M.Walaupun Islam akhirnya terusir dari negri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani Klasik (renaissance) pada abad ke-14M yang bermula di Italia.Gerakan reformasi pada abad ke-16M , rasionalisme pada abad ke-17M, dan pencerahan (Aufklaerung) pada abad ke-18M.

 
 

BAB III

 

KESIMPULAN

 

Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711M melalui jalur Afrika Utara. Wilayah Andalusia yang sekarang disebut dengan Spanyol diujung selatan benua Eropa, masuk kedalam kekuasaan dinasti bani Umayyah semenjak Thariq Bin Ziyad , bawahan Musa Ibnu Nushair gubernur Qairuwan, mengalahkan pasukan Spanyol pimpinan Roderick raja bangsa Ghothic (92H/711M). Spanyol diduduki Umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-715M) salah seorang khalifah bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.Perkembangan Islam di Spanyol berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Perkembangan itu dibagi menjadi enam periode , yaitu periode pertama (711-755M) , periode kedua (755-912M) , periode ketiga (912-1013M) , periode keempat (1013-1086M) , periode kelima (1086-1248M) dan periode keenam (1248-1492M).

Kemajuan peradaban itu dipengaruhi oleh kemajuan intelektual yang didalamnya terdapat ilmu filsafat,sains,fikih,musik,kesenian, begitu juga dengan bahasa dan sastra, dan kemegahan pembangunan fisik. Faktor-faktor pendukung kemajuan Spanyol Islam diantaranya ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuaatan-kekuatan umat Islam. Seperti Abdurraahman al-Dakhil, Abd al-Rahman al-Wasith , dan Abd al-Rahman al-Nashir.Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah dan adanya toleransi yang ditegakkan oleh penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi.Kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol antara lain , konflik Islam dengan Kristen, tidak adanya ideologi pemersatu , kesulitan ekonomi, tidak jelasnya peralihan kekuasaan , dan keterpencilan. 


 
 

[1] Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Pembukuan Proyek Buku Agama Pendidikan Dasar , Ensiklopedi Islam ,(Jakarta; PT. Ikhtiar Baru Van Houve) , 2001 , 144

   

[2] Katalog Dalam Terbitan (KDT), Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam ,Logos Wacana Ilmu , Jakarta , 1996

   

[3] Dr Badri Yatim , M.A , Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II ,1993 , 292

   

[4] Syalabi,1995 , 156

   

[5] Hitti ,2005 , 628

   

[6] Islam dan Peradaban Spanyol, "Catatan Kritis Beberapa Faktor Penyebab Kesuksesan Islam di Spanyol",hlm.5

 

Jurnal UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

   

[7] Badri Yatim , hlm 91

   

[8] Katalog Dalam Terbitan (KDT) , Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam,Logos Wacana Ilmu , Jakarta , 1996

   

[9] Badri Yatim , hlm 93-94

   

[10] Ibid,95

   

[11] Musyrifah Sunanto , Sejarah Islam Klasik , (Jakarta Timur: Penada Media) , 2003 , hlm.119

   

[12] Nasution , 1985 , hlm.62

   

[13] Mahayayuddin, Yahya , Sejarah Islam ,hlm 350-351

   

[14] Moh Nur Hakim, Sejarah Peradaban Islam ,(Malang: Universitas Muhammadiyah) , 2004 , hlm 123

   

[15] Badri Yatim , Sejarah Peradaban Islam ,(Jakarta: Raja Grafindo Persada) , 2008 , hlm 101

   

[16] Jaih Mubarok , Sejarah Peradaban Islam ,(Bandung: Pustaka Islamika) , 2008 , hlm 138

   

[17] Mehdi Nakosteen , Kontribusi Islam Atas Dunia Intelektual Barat ,(Surabaya: Risalah Gusti) , 1996 , hlm 261

   

[18] Ibid , 245

   

[19] Masjid Fakhri , Sejarah Filsafat Islam ,(Jakarta:Pustaka Jaya) , 1986 , hlm 357

   

[20] Mehdi Nakosteen, hlm 241

   

[21] Maruwiyah Ahmat, Sejarah Bani Umayyah di Andalus ,(Selangor: Karisma Publication) , 2003 , hlm 75

   

[22] Ibid , 112

   

[23] Ibid , 113

   

[24] Ira M Lapindus, Sejarah Sosial Umat Islam ,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada) , 1985 , hlm 590

   

[25] Moh Nur Hakim , Sejarah dan Peradaban Islam ,(Malang:UMM Press) , hlm 114

   

[26] Ibid , 115

   

[27] Ibid , 114

   

[28] Badri Yatim , hlm 99

   

[29] Ibid;

   

[30] Yahya Mahayuddin , Sejarah Islam ,(Baandung: Fajar Bakti SDN,BDN) , 1993 , hlm 360

   

[31] Ibid , 361

   

[32] Hashem, Kekaguman Dunia Terhadap Islam , hlm 100

   

[33] Arnold, t.th , 122 , melihat dari Jurnal Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang

   

[34] Dr. Badriyatim M.A , Sejarah Peradaban Islam ,1993 , hlm 107

   

[35] Ira M.Lapindus , Sejarah Sosial Umat Islam ,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada) , 1999 , 598-599

   

[36] Yatim, 2003 , 95

   

[37] Sejarah Kebudayaan Islam ,Jilid I , (Jaakarta: Pustaka al-Husna) , 1979

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun