Mohon tunggu...
refmaanfasa
refmaanfasa Mohon Tunggu... Penulis - Refma's Blog

be professional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengemas Ulang Potensi Daerah dengan Membangkitkan Kearifan Lokal

30 November 2022   08:27 Diperbarui: 30 November 2022   12:14 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Muhamad Aldi Nugroho dan Refma Anfasa Mulya

Indonesia, terkenal dengan ribuan ragam budaya dan bahasanya. Bahkan di satu provinsi Jawa Tengah saja terdiri dari 35 kabupaten dan kota yang memiliki budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Sayangnya, belum tentu setiap orang dan setiap generasi muda di Indonesia mengenal budayanya sendiri. Mereka terlalu lelap tertidur dengan dunia mereka sendiri akibat pengaruh budaya asing yang masuk di Indonesia, seperti Korean Wave Phenomenon atau Fenomena Gelombang Korea.

Siapa sih yang tidak tahu tentang Fenomena Gelombang Korea?

Pastinya tidak ada, adanya mereka yang tidak mau tahu mengenai Fenomena Gelombang Korea, karena fenomena ini sudah merambah ke seluruh penjuru dunia. Dahulu kala, fenomena ini hanya sekadar rencana dan pada akhirnya Negara Korea Selatan berhasil mengguncangkan dunia dengan budaya mereka melalui rencana tersebut. Setahun  yang lalu, sebagian pemuda di Indonesia merayakan hari Sumpah Pemuda dengan kegiatan positif seperti penanaman 1000 pohon dan penyelamatan terumbu karang di Indonesia. Sayangnya, kegiatan ini mengatasnamakan ARMY, sebagai salah satu komunitas penggemar BTS.

Lalu, apa jadinya jika kita mengikuti budaya asing terus-menerus? Tentunya, di masa depan kita akan kehilangan identitas nasional kita; kita akan melupakan budaya dan bahasa kita. Artinya perjuangan pahlawan kita dan Sumpah Pemuda hanyalah formalitas dan perjuangan yang sia-sia. Tentunya, kita akan rugi, karena kita tidak bisa menjaga Indonesia yang kaya dengan ribuan ragam budaya dan bahasanya.

Setidaknya, kita bisa menghidupkan budaya daerah dari pemerintah setempat yang menargetkan para generasi muda untuk terlibat dalam setiap kegiatan kebudayaan daerahnya sendiri di setiap sektor. Itu artinya kita membutuhkan suatu rencana, waktu yang panjang, kolaborasi yang kuat, kreativitas pemuda, dan komunikasi antara setiap peran. Adapun, beberapa peran penting yang harus dilibatkan, seperti pemerintah, sekolah, komunitas, influencer, dan tentunya para pemuda, karena perubahan itu tidak bisa dilakukan sendiri. Soekarno pernah berkata, "Seribu orang tua bisa bermimpi, seorang pemuda dapat mengubah dunia." Itu artinya peran pemuda sangatlah penting untuk mewujudkan impian suatu tempat, daerah, atau bangsa itu sendiri.   

Indonesia terkenal dengan keindahan alamnya, ragam sukunya, dan budayanya. Itu artinya, ada banyak sekali potensi dari setiap daerah yang harus dibangun, seperti tempat-tempat pariwisata, kuliner, produksi lokal, batik, bahasa, tarian, musik, tradisi, situs budaya, dan masih banyak lagi. Untuk membangkitkan kesadaran para pemuda daerah yang tengah terlelap dengan dunia budaya asing, kita perlu mengemas ulang potensi daerah kita agar menciptakan daya tarik tersendiri.   

Dimulai dari peran pemerintah, dengan mengadakan perlombaan dan kegiatan daerah sebagai fasilitas para pemuda untuk belajar mengenai potensi daerah, berkolaborasi, dan menguatkan persatuan pemuda daerah untuk meningkatkan daya saing. Melalui hari-hari nasional dan hari spesial daerah, kita bisa merayakannya dengan mengadakan festival dan acara besar sebagai peluang untuk mengenalkan budaya lokal kepada para pemuda. Kegiatan ini dapat diadakan di kampus-kampus setempat, di tempat kerja, di seluruh desa, di setiap kecamatan, bahkan secara nasional. Tidak hanya itu, kita juga bisa melibatkan media sebagai peluang untuk mengenalkan budaya lokal ke public atau ranah yang lebih luas.  

Kita bisa mengenalkan dan memasarkan potensi daerah, seperti tempat pariwisata, kuliner, tari, tradisi, dan banyak budaya lainya melalui media baik tulisan, audio, dan audio visual dengan mengemasnya melalui sebuah cerita atau film pendek yang kreatif dan inovatif. Kita juga bisa mengenalkan budaya kita melalui aplikasi atau startup yang dibuat oleh para pemuda daerah yang bertalenta sebagai media yang dipakai untuk mengenalkan budaya terhadap orang asing. Kita bisa mengkolaborasikan antara musik modern dengan tradisional, mengarnsemen lagu bahasa asing yang sedang viral dengan alunan musik tradisional dan mengkolaborasikan tarian tradisional khas daerah dengan tarian modern. Adapun, kita juga perlu mengenalkan bahasa kita melalui konten yang kita unggah ke public sebagai media pengantar budaya dan potensi daerah kita dengan menyertakan bahasa nasional dan internasional, dengan begitu pemuda daerah secara tidak langsung telah mengenalkan identitas lokal mereka. Setidaknya, orang asing tertarik dengan budaya daerah Indonesia, karena ini bisa menumbuhkan rasa keingintahuan terhadap warga lokal untuk mengenal budaya mereka sendiri.

Adapun, sebagai pemuda ada beberapa cara untuk kita mulai melestarikan kearifan lokal yaitu: 

  1. Kita harus belajar dan mengenal budaya lokal kita, seperti kita harus berkontribusi dan belajar tentang tarian lokal kita atau jenis seni lainnya di daerah kita. 

  2. Mengenakan pakaian adat pada acara-acara tertentu, karena ini bisa menjadi cara kita mengenalkan budaya lokal kita kepada orang lain. 

  3. Menggunakan bahasa ibu di lingkungan kita atau bahkan di acara tertentu.

  4. Sebagai anak muda, kita harus menguasai bahasa Inggris sebagai cara untuk  mempromosikan kearifan lokal kita secara global. 

  5. Mengikuti lomba seni budaya antar daerah. Kita harus bangga menjadi orang Indonesia, karena ini adalah identitas nasional kita. 

  6. Kita harus mencintai budaya kita sendiri dan kita harus melestarikan kearifan lokal kita. Ini bisa menjadi cara kita untuk mempromosikan dan memasarkan budaya kita kepada dunia.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa tugas pemuda saat ini adalah harus mulai sadar dan mulai mengenal budaya daerahnya sendiri dengan melibatkan campur tangan beberapa peran, seperti peran pemerintah. Menghidupkan kolaborasi pemuda dengan media digital untuk mengemas budaya daerah agar menjadi lebih inovatif dan kreatif sebagai strategi untuk menumbuhkan kesadaran dan daya tarik terhadap budaya daerah, karena kita tahu jelas bahwa Indonesia kaya akan suku, budaya, dan  bahasanya. Sehingga kita akan rugi bila kehilangan identitas budaya kita.       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun