Mohon tunggu...
Refia Lia Nisa
Refia Lia Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Multimedia, Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kepedulian Terhadap Penerapan Protokol Kesehatan Pada Santri Melalui Video Animasi

24 Juli 2021   15:00 Diperbarui: 2 Agustus 2021   11:30 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka memutus rantai penyebaran virus covid-19, protokol kesehatan dirancang untuk di terapkan oleh seluruh elemen masyarakat. Namun, meskipun kampanye mengenai protokol kesehatan sudah dilakukan secara besar-besaran oleh banyak pihak dengan berbagai media, tetap masih ada saja yang acuh terhadap penerapan protokol kesehatan ini. Bukan karena poin-poinnya yang sulit diterapkan, akan tetapi pemahaman mengenai urgensi penerapan protokol kesehatan ini masih sangat kurang terhadap masyarakat, terlebih masyarakat yang tinggal di pedesaan.

Sebagai salah satu studi kasus, analisa kepedulian masyarakat terhadap protokol kesehatan dilakukan di Madrasah Al-Hikmah yang terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung pada kegiatan KKN TEMATIK UPI 2021. Madrasah di bawah naungan Pesantren Yatim Dhuafa Al-Hikmah ini melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka karena memenuhi beberapa syarat, diantaranya : guru dan santri berasal dari lingkungan sekitar yang dipastikan sehat berjumlah kurang dari 15 orang serta bersedia menerapkan protokol kesehatan. 

"Kemungkinan penerapan pembelajaran daring di desa ini sangat kecil, karna tidak semua santri dan orang tua  mempunyai  smartphone. Pernah dilakukan uji coba selama seminggu tapi ya begitu neng, tidak ada yang masuk (bergabung belajar). Sedangkan anak-anak harus tetap menuntut ilmu, terlebih lagi ilmu agama. Insyaa Allah kami disini aman. Kami para assatid (guru) berupaya semaksimal mungkin agar santri dan orang tua patuh terhadap protokol kesehatan"-Aih Sartika, Pengurus Madrasah.

Berdasarkan hasil analisa, kepatuhan santri terhadap protokol kesehatan paling sederhana yaitu menggunakan masker masih dirasa kurang. Terhitung hanya 6 dari jumlah 14 santri yang menggunakan masker dengan benar. Berdasarkan fakta tersebut, dirasa perlu dilakukan edukasi terhadap kepedulian protokol kesehatan.

Edukasi yang dilakukan haruslah sesuai dengan sasaran, yaitu santri. Dalam hal ini, bentuk edukasi yang diperlukan merupakan edukasi yang sederhana dan menyenangkan yang dapat di tuangkan dalam video animasi motion graphic. Menurut Muslih Aris Handayani, 2006 penggunaan film (video) pada proses pembelajaran akan lebih jelas dan menyenangkan serta bersifat lebih persuasif. Di tambah lagi penggunaan animasi yang notabenenya disukai oleh anak-anak.

Video animasi yang dibuat berdurasi tidak lebih dari dua menit serta di sosialisasikan melalui penayangan pada jam pembelajaran. video memuat poin-poin penting yang perlu di perhatikan serta di terapkan oleh para santri dengan visual serta audio yang menyenangkan.

post-edukasi-para-santri-menggunakan-masker-60fbc9ff15251078026c75c2.jpeg
post-edukasi-para-santri-menggunakan-masker-60fbc9ff15251078026c75c2.jpeg

"Alhamdulillah , setelah nonton bareng kemarin sekarang anak-anak lebih peka (terhadap protokol kesehatan) dan saling mengingatkan kepada teman-temannya"-Ilham, Pengajar.

Selain keterangan dari para assatid, peningkatan kepedulian juga di dukung oleh data hasil ekspermen yang dilakukan sebelum dan sesudah edukasi. Diharapkan, kepedulian para santri, orang tua, serta seluruh masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan lebih meningkat dan konsisten melalui edukasi yang telah dilakukan dalam kegiatan KKN UPI MDBPE-MBKM 2021 "Membangun Desa melalui Bidang ekonomi dan pendidikan".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun