Mohon tunggu...
Reffi Kusuma
Reffi Kusuma Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Freelance

Fotografer freelance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lebih Dekat Jajanan Bacaan

25 September 2021   00:17 Diperbarui: 25 September 2021   00:17 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang terlintas ketika mengunjungi kota Jogja, Keindahan kotanya, Senyum yang murah dari warganya, atau surga-Nya bagi pencari buku.

Jogjakarta sendiri menjadi lahan berburu yang unik bagi pemburu buku. Begitu juga yang dirasakan penulis saat mengunjungi salah satu outlet kecil di Perempatan jalan Gondomanan, tepatnya Depan Bank BRI Cabang Katamso.

Marsudi dengan rambut putihnya berharap menunggu pembeli yang datang. Ada suatu hal yang unik ketika mengunjungi tokonya. Ruko tempat yang dia jajakan tersebut nampak lawas namun berdialek tinggi akan pengetahuan dari buku-buku jualannya.

Meneruskan generasi dari ayahnya, Cerita Marsudi ternarasikan dari era tahun 65 sebagai penjual karya seorang penulis. Pemikiran yang terasah dan suka baca menjadikan beliau bertahan menjadi seorang penjual buku.

"Warisi kerjaan ayah yang berjualan buku, lumayan suka baca buku juga" Kata marsudi sambil menatap kearah depan jalan dan mencari-cari pelanggannya.

Tak lama berselang, pembeli datang menemui Marsudi untuk mencari buku yang ditarget nya. Sontak dengan semangatnya beliau berdiri mencari buku yang dicari pembelinya.

Ibu dengan suaminya sepantaran dengan beliau ikut berbicara juga. Ibu itu menceritakan buku itu menjadi hal unik ketika hikmat dalam membacanya. Ia juga menceritakan sulitnya membaca berupa soft file karena menurutnya matanya sering perih terhadap cahaya radiasi dari layar.

"Aku yo masih baca buku wae, soal e... Ga terlalu bikin sakit bacanya, dan juga bisa tau kapan terakhir kita membacanya" Katanya sambil membayar uang buku yang telah dibelinya.

Selepas Ibu dan suaminya pergi meninggalkan toko, Marsudi menceritakan pengalaman hal yang tak bisa dilupakannya. Penuturannya Dia sempat bertemu dengan seorang mahasiswa yang mencari buku tentang Pendidikan.

Dari penilaian beliau mahasiswa itu tak punya uang cukup untuk membelinya. Benar saja ketika mahasiswa itu hendak membayar hanya sepuluh ribu dari tangan mahasiswa tersebut. Lantas itu Marsudi dengan pahamnya mengikhlaskan buku tersebut kepada mahasiswa itu.

"Saya ikhlasin aja mas, kasian toh, dia juga butuh buat bacanya" Katanya sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun