Mohon tunggu...
Dinamika New Image
Dinamika New Image Mohon Tunggu... Jurnalis - www.dinamikaperbanas.esy.es

Majalah & Media Komunikasi Mahasiswa Perbanas Institute

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

What's Your Mind?

29 Agustus 2019   22:52 Diperbarui: 30 Agustus 2019   00:09 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : www.aa.com.tr

Indonesia menjadi negara maju? Kapan? Apakah bisa?

Pertanyaan seperti itu pasti sudah sangat familiar bagi kita, dan bagaimana jawaban kalian jika ada orang yang menanyakannya pada kalian. Bisakah? dan jika bisa kapan?

Pembahasan mengenai topik ini tentu akan menjadi pembahasan yang sangat panjang. Bahkan mungkin bisa hingga menciptakan buku berjilid yang mengkaji permasalahannya dari mulai latar belakang hingga alternatif solusinya. Tapi bukan ini yang ingin saya utarakan.

Jika Indonesia menjadi negara maju, tentunya itu menjadi hal yang sangat luar biasa karena Indonesia merupakan negara yang rumit. Satu contoh jika dilihat dari geografi-antropologi, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara berbentuk kepulauan yang terlukis dari pulau rondo di ujung barat sampai pulau kondo di ujung  timur.

Tercatat Jumlah pulau di Indonesia menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 ada sebanyak 17.504 pulau yang menjadi persebaran 1.340 suku bangsa (menurut sensus BPS tahun 2010).

Bisa dibayangkan  bukan, Indonesia memiliki ribuan suku bangsa dengan budayanya yang berbeda-beda dan dari masing-masing suku bangsa pasti memiliki penilaiannya sendiri terhadap suatu aturan, sehingga suatu aturan tidak bisa seratus persen diterapkan di semua daerah.

Satu aturan mungkin bisa diterapkan di satu daerah, tapi tidak menutup kemungkinan aturan tersebut ditolak di daerah lainnya. Tentunya akan sulit menjadi negara maju jika Indonesia tidak bisa menyatukan visi.

Selanjutnya kita lihat dari salah satu indikator negara maju, yakni pendapatan perkapitan. Teorinya semakin tinggi nilai pendapatan perkapita suatu negara maka semakin maju negara tersebut  karena pendapatan perkapita menjadi tolok ukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara.

Pendapatan perkapitan bisa dihitung dengan membagikan Produk Nasional Bruto (PNB) dengan jumlah penduduk. Jadi Indonesia harus bisa mencapai nilai PNB yang tinggi karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang spektakuler.

Lalu ada dua opini terkait hal  yang menjadi penghambat Indonesia menjadi negara maju. Pertama kurang konsistennya visi para pengayom negara. Seiring dengan silih bergantinya presiden RI berganti pula visi yang dibawanya.

Ada beberapa pihak yang beranggapan bahwa Indonesia harus memiliki visi jangka panjang yang dipatenkan sehingga yang ditargetkan para pengayom negara nantinya adalah pengembangan, pengoptimalan dan pencapaian bukan pembaharuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun