[caption caption="Undangan & suvenir kumpulan cerpen"][/caption]Ada banyak cara menghargai karya sahabat. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh sahabat saya, Satrio Aribowo.
Sekitar setahun lalu, kalau tak salah, Satrio menghubungi saya via pesan FB. Ia minta ijin memakai cerpen saya untuk souvenir hari istimewanya.
Wah, saya sangat senang! Tetapi yang mana? Saya ingat-ingat tak banyak cerita pendek saya yang bernuansa gembira ria, penuh tawa dan bahagia di akhir cerita.
Satrio menyampaikan pilihannya. Dan saya agak kurang sepakat, karena salah dua dari cerita itu berakhir pahit. Kami sempat bertukar pendapat, diskusi agak lama soal pilihan ini. Hingga akhirnya muncul kata sepakat, cerpen mana yang pas untuk disajikan pada hari bahagia itu.
Di awal Oktober lalu, ketika saya sedang huru-hara menyiapkan keberangkatan ke Frankfurt, datanglah kiriman undangan, dari Satrio. Segera saya buka, dan menemukan undangan warna kuning dan buku mungil setebal 16 halaman yang diisi dengan 7 cerpen saya. Terambil dari Bisik-bisik, Pengantin Baru, dan Orang Biasa (yang sampai sekarang belum saya terbitkan juga).
Saya tak tahu bagaimana tanggapan para tamu ketika menerima souvenir kumpulan cerpen ini. Akankah mereka suka? Membacanya dengan senang hati?
Tetapi apa pun tanggapan yang mereka berikan, saya menghaturkan terima kasih kepada Satrio atas penghargaan yang diberikan kepada cerpen-cerpen saya. Buat saya, apa yang ia lakukan adalah bentuk apresiasi atas apa yang sudah saya kerjakan. Terharu. Senang. Sangat.
Â
Satrio,
Maturnuwun.
Â
Â
