Mohon tunggu...
Reda Gaudiamo
Reda Gaudiamo Mohon Tunggu... -

a daughter-sister-wife-mother-friend

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toko Kaset di Sudut Payeti

7 Januari 2016   08:47 Diperbarui: 7 Januari 2016   09:30 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua minggu lalu, kami berlibur ke Sumba. Untuk praktisnya, kami menginap di sebuah hotel di dekat Waingapu. Hotel Sacca. Nah, dari hotel ini, jarak ke mana-mana relatif dekat. Termasuk kalau perlu beli air minum atau apa saja di toko P&D. 

Salah satu toko yang agak besar, terletak di pengkolan jalan, dekat Gereja Kristen Sumba, Payeti. [caption caption="deretan kaset "][/caption]Pemiliknya seorang perempuan Tionghoa, usia 50-an tahun, duduk di balik meja, menyambut siapa pun yang datang dengan alis yang terangkat dan senyum tertahan.

Tokonya, menyediakan apa saja.
Dari sabun sampai abon.
Dari perlengkapan bayi sampai sapu lidi.
Dari bedak sampai kaset.

Ya, kaset yang ia pajang di satu sisi tembok tokonya.
Dari langit-langit terus merambat turun sampai sebatas pinggang.
Kalau perlu kaset yang di bagian atas, harus naik bangku bulat untuk menggapainya.

Yang menarik adalah koleksi kasetnya.
Seperti tak kenal waktu.
Rekaman/album pertama Richard Marx, Julio Iglesias, Oscar Harris, Jim Reeves sampai Eddie Silitonga, bisa ditemukan di sini.

Britney Spears (termasuk album pertamanya), Westlife, berjajar damai dengan Koes Plus, Panbers, D'Lloyd dan Mercys.
Kertas-kertas kecil yang tertempel di sisi rak adalah catatan stok dan pesanan baru yang harus ditindak-lanjuti.

Saya tanyakan kepadanya beberapa album baru -yang disebut banyak orang sebagai grup Indie.
Dia bilang, "Ooh, itu mungkin laku di Jakarta, ya. Tapi di sini tida bisa jual ko," dengan logat Sumba yang kental.
Bagaimana dengan album Franky & Jane atau Leo Kristi? "Oh itu laku, tapi sudah pesan lama tidak datang-datang."

"Di sini punya selera beda, Kaka.... "

Kami mampir dua kali ke toko ini.
Yang sekali untuk beli air mineral, yang kedua kunjungan khusus bermisi beli kaset.

Apa?
Ah, rahasia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun