Mohon tunggu...
Reckaz Suanggani Rahmansyah
Reckaz Suanggani Rahmansyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Hidup dengan Santuy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seumur Jagung

4 Oktober 2019   07:23 Diperbarui: 4 Oktober 2019   07:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Reckaz Suanggani Rahmansyah dan sering disebut Reckaz . Nama ku memang aneh dan banyak yang bingung memanggil  namaku karena sedikit susah untuk disebutkan  dan banyak yang menanyakan asli dari mana atau terdapat keturunan asing dari keluarga dan aku selalu tertawa saat ditanyakan hal itu karena aku asli dari jawa dan tidak ada keturunan orang asing . 

Umurku sekarang hampir menginjak 17 tahun dan sekarang aku duduk di bangku kelas 12 siswa SMAN di Padalarang . Ini adalah cerita sejarah ku yang paling ku ingat dan yang paling tidak terlupakan dalam hidupku . 

Apakah kalian pernah berfikir bahwa masa kecil adalah masa yang paling indah dan masa yang paling bahagia ? Sebagian dari kalian pasti berfikir seperti itu kan ,tetapi menurutku masa kecil adalah masa yang paling indah dan paling bahagia karena aku bisa melakukan banyak hal di bandingkan dengan sekarang yang sudah banyak kegiatan di sekolah dan tugas yang menumpuk  , jadi sesuatu yang ku lakukan menjadi terbatas oleh waktu di bandingkan dengan masa kecil ku dulu . 

Aku rindu masa kecilku dulu yang telah lama ku tinggalkan . Masa kecil yang penuh dengan kenangan , kabahagiaan , dan kapahitan meskipun kepahitan ku dulu mudah dilupakan tak seperti kepahitan ku sekarang ini yang sulit untuk di lupakan . 

Kebahagian ku yang paling berarti bagi ku adalah tidak adanya beban di hidup ku dan tidak pernah memikirkan sesuatu yang malah akan membuat ku menjadi stress karena yang aku pikirkan hanyalah bermain makan bermain makan dan itu terus yang terdapat dalam pikiran ku waktu kecil .

Nah , dulu aku terkenal dengan anak yang pendiam di sekolah tetapi di luar rumah sebaliknya . Aku sedikit nakal dan bandel karena sering pergi bermain tanpa meminta izin terlebih dahulu ke ibuku atau ayahku dan kedua orang tua ku sering menasehati ku agar tidak bermain jauh dari rumah karena banyaknya berita tentang penculikan anak di sekitar lingkungan ku dulu . Sejak itu pun aku selalu bermain tidak jauh dari rumah ku karena takut terhadap penculikan anak tersebut . 

Suatu hari aku bermain bersama temanku yang sering ku sebut Opan dia adalah teman masa kecilku dan saat itu kami berdua sedang terdiam dan memikirkan untuk bermain apa hari ini dan Opan temanku pun mengatakan "ga bagaimana kalo kita berenang saja di kubang " . Aku pun menjawab "benar juga pasti seru ". 

Akhirnya aku pun berenang di sebuah danau buatan atau apalah aku pun tak tau apa itu tetapi orang sekitar sering menyebutnya Kubang . Selepas lelahnya berenang aku pun terdiam bersama temanku dan aku teringat bahwa aku belum meminta izin kepada ibuku untuk berenang dan aku pun diam cukup lama untuk mengeringkan bajuku karena takut dimarahi oleh ibu ku . 

Sesudah cukup kering aku pun pulang ke rumah dengan muka cemas karena takut ketahuan karena berenang tanpa meminta izin . Setibanya di rumah ibu ku pun bertanya kepadaku "kok bajumu basah habis main air  ya kamu " aku menjawab dengan gemetar " iya ma habisnya Opan mengajak ku berenang karena bingung untuk bermain apa " ibuku pun tak memarahi ku dan malah menyuruhku untuk mandi dan makan setelahnya . 

Aku pun bingung dengan sikap ibu karena tak memarahi ku sama sekali . Keesokan harinya tubuhku terasa gatal aku pikir gatalnya akan hilang dengan sendirinya tetapi lama kelamaan gatal nya malah semakin bertambah banyak di tubuhku aku pun memutuskan untuk mandi dan menggosokan sabun ke area yang gatal dan aku pikir setelah mandi gatalnya akan hilang tetapi tidak berpengaruh apapun . 

Akhirnya aku pun memberitahukan kepada ibu ku dan ibuku mengoleskan minyak kepada tubuhku yang gatal dan rasa gatalnya hilang sementara dan aku memaksakan untuk tidur . Keesokan harinya timbul kah bintik merah di beberapa bagian tubuhku , ibuku pun bertanya " ga kenapa terus menggaruk garuk kaki dan lengan mu sepertinya ini bukan gatal biasa " . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun