Mohon tunggu...
Mohammad RoziBadrus
Mohammad RoziBadrus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Sosio-Emosional pada Masa Kanak-kanak

2 Desember 2022   23:09 Diperbarui: 2 Desember 2022   23:26 4078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan pada tinggi dan berat badan, perubahan pada bentuk rupa badan, dan juga pertumbuhan massa dan fungsi otak. Terdapat perbedaan pertumbuhan pada anak ketika usia dasar dengan usia yang sebelumnya. Pertumbuhan fisik anak cenderung menjadi lebih lambat namun juga lebih konsisten ketika memasuki usia 6 hingga usia 12 tahun.

Perkembangan fisik terdiri dari pertumbuhan tinggi, bertambahnya berat, pertumbuhan gigi, perbandingan tubuh, perbandingan otot lemak, perkembangan otak.

Pertumbuhan tinggi badan anak pada umumnya bertambah sekitar 2--3 inci setiap tahunnya. Sehingga ketika anak mencapai usia 11 tahun, tinggi rata-rata anak perempuan adalah 147cm dan anak laki-laki 146cm. Berat tubuh pada anak umumnya bertambah sekitar 5--7 pon (2,26kg--3,17kg) setiap tahunnya. Saat anak berusia 6 tahun, rata-rata anak akan memiliki 1 sampai 2 gigi tetap.

Pada saat usia 10 tahun, anak-anak akan memiliki 14 sampai 16 gigi susu. Perubahan pada fisik merupakan perubahan yang terlihat paling jelas. Beberapa bagian pada wajah akan mengalami perubahan.

 Seperti bertambah besarnya mulut dan rahang, dan permukaan dahi yang akan lebih merata. Pada masa kanak-kanak, pertumbuhan pada jaringan lemak akan lebih pesat dibanding jaringan otot, dan perkembangan pada otak serta kepala akan jauh lebih cepat dibanding bagian-bagian badan yang lain.

    Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan dalam berpikir berkembang dan berfungsi. Kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks, serta kemampuan dalam melakukan penalaran dan pemecahan masalah.

Menurut piaget, saat anak memasuki usia 7-11 tahun anak berada pada tahap operasional konkret. Tahap ini terdiri dari pengurutan, klasifikasi, decentering, reversibility, konservasi, dan penghilangan sifat egosentrisme. 

Pengurutan merupakan kemampuan untuk mengurutkan objek menurut bentuk, ukuran, atau ciri lainnya. Klasifikasi merupakan kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk kemampuan untuk menyertakan benda lain ke dalam rangkaian tersebut. 

Saat tahap decentering anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk dipecahkan. Pada tahap reversibility anak akan mulai mamahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah kembali ke keadaan awal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun