Mohon tunggu...
Rebiyyah Salasah
Rebiyyah Salasah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mahasiswa yang ke-maha-an nya dipertanyakan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Laissez Faire, Laissez Passer

8 September 2013   03:04 Diperbarui: 4 April 2017   17:45 8671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kamu yang mempelajari ekonomi klasik pasti akan menemukan frasa Laissez Faire-Laissez Passer. Laissez Faire, Laissez Passer artinya segala kegiatan ekonomi diserahkan ke pasar, adanya kebebasan dalam kegiatan ekonomi dan campur tangan pemerintah sangat minim.

Sebenarnya ini juga adalah paham/mahzab liberalsime/kebebasan ekonomi. Laissez Faire, Laissez Passer adalah sebuah frasa bahasa Perancis, secara harfiah artinya adalah biarkan berbuat/biarkan terjadi, biarkan lewat. Arti secara harfiah itu membuat saya menyukai frasa tersebut.

Biarkan terjadi, biarkan lewat hampir sama artinya dengan frasa let it flow atau dengan kata yasudahlah --menurut saya. Hal itu merupakan cerminan dari sikap pengabaian, tentunya pengabaian yang baik untuk hal yang tidak baik.

Segala sesuatu yang mengganggu, mengusik, menghambat kehidupan kita pantaslah kita biarkan terjadi, pantaslah kita mengatakan let it flow atau juga ya sudahlah.

Menurut saya kita tidak hanya pantas berprisip Laissez Faire-Laissez Passer tapi juga wajib, kita wajib mengabaikan, bukan berarti kita peduli, malah sebenarnya kita sedang belajar peduli pada diri sendiri dengan mengabaikan hal-hal yang dapat merusak diri.

Ketika kita jatuh, banyak hal yang dapat mengganggu, mengusik, menghambat hidup kita. Kesedihan, ketakutan, putus asa adalah diantaranya. Kita patut mengabaikan hal-hal tersebut, tentunya agar kita bisa bangkit, agar kita tidak terpuruk lagi.

Jika kesedihan, ketakutan, putus asa dan lainnya datang biarkan lah dia terjadi, biarkan juga dia lewat.

Jika kita jatuh, katakanlah ya sudahlah. Persis dikatakan bondan di lagunya, ketika mimpimu yang begitu indah tak pernah terwujud, ya sudahlah. Sahabat saya malah menambahkan, ya sudahlah (mimpi lagi). Artinya saat kita jatuh, ya sudahlah (bangkit lagi).

Pengabaian bukan berarti  kita menghindari masalah, melainkan kita menyingkirkan hal-hal yang dapat membuat masalah tidak selesai.

Sebenarnya susah mempraktekkan Laissez Faire-Laissez Passer, mengatakan Let it flow, mengatakan ya sudahlah tersebut, kita terlalu sering memikirkan hal yang sebenarnya merugikan kita, tapi apa susahnya kita mencoba.

Kita patut mengabaikan, tentunya sekali lagi, pengabaian yang baik untuk hal yang tidak baik.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun