Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sosial

Artikel ini menguraikan pokok pembahasan mengenai nilai-nilai pancasila dalam penerapannya di kehidupan sosial. Pembahasan ini bertujuan untuk penjelasan secara tertulis bagaimana interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maka dari itu penulis akan menguraikan beberapa pengimplementasian dari lain-lain pancasila. 

Seiring dengan berjalannya waktu, saat ini kita harus selalu mempertahankan dengan berkomitmen dan menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, terlebih lagi kita sebagai generasi muda harus lebih kokoh serta tegas mempertahankan kemurnian nilai pancasila ditengah derasnya arus globalisasi yang masuk ke negeri kita

Dalam penerapan nilai-nilai pancasila, tidak hanya dilakukan oleh pejabat tinggi yang berkuasa tetapi kita sebagai masyarakat juga memiliki kewajiban maka dari itu penulis akan menguraikan bentuk tanggung jawab yakini dilakukan oleh masyarakat, yaitu diantaranya:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (nilai-nilai pancasila pada sila ke-1)

Saat ini masyarakat sudah memiliki pola pemikiran mengenai memeluk agama yang dipercayai, sesuai dengan peraturan-peraturan Pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. 

Ketentuan pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan negara berdasar atas ke-Tuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna bahwa negara berkewajiban membuat peraturan perundang-undangan atau melakukan kebijakan-kebijakan bagi pelaksanaan wujud rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Di samping itu, negara berkewajiban membuat peraturan perundang- undangan yang melarang siapa pun melakukan pelecehan terhadap ajaran agama.

Nilai toleransi yang tertanam pada masyarakat sekarang sudah mulai berkembang seiring dengan berjalannya waktu yaitu dengan menghormati hari-hari besar yang dirayakan oleh agama-agama yang terdapat di Indonesia. Misalnya, perayaan hari Natal yang dirayakan setiap tahunnya oleh agama Kristen dan Katolik dengan itu, agama lain ikut serta menghargai perayaan tersebut tanpa menjelek-jelekkan.

 Masyarakat kini menolak keras orang-orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan sehingga tidak mentoleransikan untuk orang-orang yang tidak memeluk agama, tetapi tidak juga mendeskriminasi hanya saja memberi arahan serta pengetahuan dengan penjelasan adanya kuasa Tuhan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (nilai-nilai pancasila pada sila ke-2)

Indonesia memiliki banyak suku dan budaya, masyarakat pada zaman ini sudah memiliki pengakuan persamaan tanpa membeda-bedakan status sosial tersebut. Dengan itu, masyarakat ini bersatu menegakkan keadilan dengan melakukan peradaban sehingga menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.