Mohon tunggu...
Ready Brahmana Yudha
Ready Brahmana Yudha Mohon Tunggu... Politisi - Young Politician, Profesional Privat Sector

Politisi Partai Perindo | Sekjen Relawan Solidaritas Jokowi | Wasekjen DPP Gerakan Advokat dan Aktivis | Anggota Luar Biasa FKPPI | Humas DPP Moeldoko Center

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih dalam Menjalani Kehidupan

20 April 2022   12:08 Diperbarui: 20 April 2022   12:17 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Didalam kehidupan, kita sebagai mahluk sosial seringkali berinteraksi dan berkomunikasi, tidak jarang interaksi dan komunikasi yang kita lakukan kepada sesama manusia dapat terjadi kesalahpahaman dan menyakiti kita sebagai seorang yang memiliki perasaan. 

Seringkali kita sebagai manusia akan spontan untuk membela diri dan berusaha menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Seringkali kita sebagai manusia tidak dapat menerima apa yang menurut perasaan kita tidak benar atau tidak nyaman bagi kita. 

Akan tetapi sikap kita tersebut sangatlah berkebalikan dengan sikap yang ditunjukkan Tuhan Yesus pada saat peristiwa penyaliban diri-Nya. 

Tidak sedikit cacian, hinaan dan ejekan yang Dia terima pada saat itu, akan tetapi Tuhan Yesus menjawab dengan doa kepada Bapa (Lukas 23:34 : Yesus berkata : "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya).

Pada peristiwa tersebut Tuhan Yesus dihina, dicaci, diejek (Lukas 23:35-38 : Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiria, 

jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga tulisan di atas kepala-Nya : "Inilah raja orang Yahudi."). 

Melihat hinaan, cacian dan kesalahpahaman tersebut kita sebagai manusia pasti akan berpikir untuk membela diri dan melawan hal tersebut dengan keinginan ego kita, akan tetapi Tuhan Yesus membalas semua hal tersebut dengan Doa dan Kasih kepada orang-orang yang menghina-Nya dan tidak mengetahui apa-apa.

Kita sebagai orang yang percaya sudah selayaknya mengikuti jejak Kristus yang penuh kasih dalam menghadapi kerasnya dan jahatnya dunia ini. 

Agar kasih dan penyertaan Tuhan Yesus selalu melingkupi kita seperti salah seorang penjahat yang ikut disalibkan bersama Tuhan Yesus (Lukas 23:39-43 : Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, 

katanya:"Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkan menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." 

Lalu ia berkata : "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadang : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersaa-sama dengan Aku di dalam Firdaus."). Kiranya kasih Tuhan menyertai kita selalu orang-orang percaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun