Mohon tunggu...
Re Ayudya
Re Ayudya Mohon Tunggu... Lainnya - Psikoedukator_Konselor

Enthusiast to Psychology and Education

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nilai-nilai Parenting lewat Drama Korea "Vincenzo"

23 Mei 2021   12:58 Diperbarui: 25 Mei 2021   12:08 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ok Taecyeon, Song Joongki, dan Jeon Yeo Bin pemeran drama Vincenzo| Sumber: Instagram @tvndrama.official via www.parapuan.co

Sangat penting, seorang anak mengetahui bahwa orangtua mencintainya dan juga bangga padanya. Jangan ragu untuk mengungkapkannya pada anak, karena bisa jadi pengakuan itulah yang ditunggu oleh si anak di sepanjang hidupnya. 

Kesalahpahaman sering terjadi, karena semuanya (apa yang dimaksudkan) tidak tersampaikan dengan jelas.

Selain itu ada juga masalah rival siblings yang berujung tragis di dalam drama ini.

Hubungan antara kakak-adik yang sangat toxic, akibat latar belakang perselingkuhan yang dilakukan oleh orangtua. Dari sini kita bisa belajar, bahwa perselingkuhan hanya mendatangkan masalah. 

Bukan hanya mendatangkan masalah dalam hubungan dengan pasangan, tetapi juga mendatangkan dampak negatif yang cukup besar bagi kondisi psikologis anak. Baik anak dari pasangan resmi, maupun bagi anak dari hasil perselingkuhan.

Segala sesuatu yang dilakukan oleh individu sebagai orangtua dapat berdampak sedemikian besar terhadap perkembangan kepribadian dan kehidupan anak. 

Relasi individu dengan pasangannya menentukan kualitas parenting yang diberikan kepada anak. Relasi pasangan yang sehat cenderung menjadi orang tua yang kokoh, dan mampu memberikan parenting yang sehat. 

Sebaliknya, relasi pasangan yang tidak sehat cenderung menjadi orangtua yang ringkih dan tidak mampu memberikan parenting yang sehat bagi anak. 

Hal itu sangat memengaruhi perkembangan emosi dan kepribadian anak nantinya. Interaksi anak dengan orangtua menjadi bekal anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya hingga anak tumbuh dewasa nanti.

Dari serial ini kita juga diajak untuk menyadari bahwa orangtua sebaiknya tidak hanya mengajari anak untuk sukses dan mandiri secara fisik saja, tetapi ajarkan juga agar anak dapat mandiri secara emosional dan memiliki hati nurani serta empati pada sesama.

Anak yang mandiri secara emosional dapat mengelola setiap perasaan yang dialaminya dan terampil mengelola hambatan dalam berinteraksi sosial secara sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun