Mohon tunggu...
Re Ayudya
Re Ayudya Mohon Tunggu... Lainnya - Psikoedukator_Konselor

Enthusiast to Psychology and Education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Problematika School From Home (SFH) dan Alternatif Solusinya

17 Juli 2020   20:04 Diperbarui: 17 Juli 2020   20:19 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orang tua juga perlu sedikit menyesuaikan ekspektasinya, agar dapat lebih rileks dalam menjalani aktivitas keseharian termasuk ketika mendampingi anak yang belajar dari rumah di masa pandemik ini. 

Hindari juga kecenderungan  menuntut anak dan pasangan terlalu berlebihan. Orang tua perlu mengatasi stres dan mengelola emosinya secara mandiri dengan melakukan latihan perawatan mental setiap harinya. 

Misalnya dengan melakukan relaksasi secara rutin, menulis jurnal harian mengenai pikiran dan perasaan yang dirasakan, melakukan self talk, menjalankan hobi, tetap terhubung secara sosial melalui pertemuan online atau jika dirasa perlu, orang tua dapat mencari pertolongan tenaga profesional kesehatan mental.

Pengaturan waktu menjadi salah satu tantangan lain yang dihadapi orang tua, apalagi ketika mereka masih harus tetap bekerja. Struktur waktu yang sedikit berubah dan harus disesuaikan  dengan kondisi pandemik ini menuntut orang tua untuk menyesuaikan diri juga. Orang tua merasa perlu membagi waktunya dalam  mendampingi anak belajar, mengurus rumah dan melakukan pekerjaan. 

Diperlukan ketenangan agar orang tua dapat mencari jalan keluar yang tepat, misalnya dengan mengatur jadwal harian yang disepakati bersama seluruh anggota rumah, berbagi tugas rumah tangga dan menempelkan jadwal di tempat yang dapat dilihat oleh seluruh anggota rumah. 

Perlu diingat, bahwa suami dan istri adalah satu tim, maka libatkan pasangan dalam pengasuhan anak. Bangun ruang diskusi yang nyaman secara emosi dengan pasangan dan anak, serta berikan afirmasi pada mereka karena bersedia bekerjasama.

Hal lainnya mengenai hambatan pembelajaran secara online akibat koneksi, dan sinyal yang tidak lancar serta borosnya quota yang diperlukan. Tidak dapat dipungkiri faktor ekonomi juga menjadi salah satu pencetus stres pada orang tua. 

Proses pembelajaran online ini membutuhkan fasilitas berupa perangkat digital dan biaya untuk quota setiap harinya, apalagi jika memiliki anak lebih dari satu orang, dan mereka semua perlu belajar online menggunakan aplikasi tertentu hingga lebih dari satu jam. 

Tentu hal tersebut mengeluarkan biaya yang juga tidak sedikit, sehingga orang tua dan anak merasa lelah baik secara fisik maupun psikis. Jika diperlukan, ada baiknya orang tua dapat menghubungi pihak sekolah dan mendiskusikan jalan keluarnya berkaitan dengan kesulitan tersebut.

Permasalahan yang dihadapi selama anak school from home (SFH) ini tidak selalu berkaitan dengan proses pembelajaran. Beberapa kasus yang ditemui di lapangan, menemukan bahwa hubungan dengan orang tua yang tidak sehat juga menjadi pemicu anak menjadi stres selama di rumah. 

Orang tua yang tidak efektif cenderung memiliki hubungan yang tidak sehat dengan anak. Terkadang yang membuat anak merasa jenuh, bosan, dan tidak tahan berlama-lama di rumah, karena tidak ada hubungan emosional yang nyaman dengan orang tuanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun