Mohon tunggu...
RD Putri
RD Putri Mohon Tunggu... Lainnya - A learner.

I think therefore I write.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Miskin sebagai Kambing Hitam Peningkatan Angka Kesejahteraan di Indonesia

13 Agustus 2020   19:27 Diperbarui: 7 Januari 2021   10:06 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kemiskinan. (sumber: unsplash.com)

Struktur ekonomi yang tidak berpihak pada masyarakat bawah menyebabkan masyarakat miskin sulit untuk keluar dari rantai kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejalan dengan meningkatnya ketimpangan antar masyarakat kelas atas dan bawah. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Gini Indonesia pada tahun 2017 yang meningkat menjadi 39.0 dari 30.0 pada tahun 1990-an. Dan imbas dari Corona, pada Maret 2020 Indeks Gini melebar 0,381 dibandingkan pada September 2019 yaitu 0,380.

Untuk masyarakat yang berpendidikan rendah akan semakin sulit mendapatkan kesempatan kerja karena mereka terjebak dalam pekerjaan dengan pendapatan rendah. Mereka yang bekerja di sektor informal seperti petani dan nelayan akan merasakan lambatnya kenaikan pendapatan mereka. Sehingga ketimpangan ekonomi pun semakin melebar di Indonesia.

Begitu juga dengan peran pernikahan sebagai bentuk memutus rantai kemiskinan. Pernikahan tidak akan  memperbaiki kemiskinan. Namun, ada satu hal tentang pernikahan yang cenderung dapat mengeluarkan sebuah keluarga dari lingkaran kemiskinan: memiliki dua pendapatan. Jika kedua pasangan dalam rumah tangga bekerja maka kondisi ekonomi keluarga akan lebih membaik dari sebelumnya dengan penghasilan ganda yang didapatkan.

Kuncinya terdapat pada bagaimana Negara memberikan kesempatan dan akses pada masyarakat ekonomi lemah, bukan mengatur dengan siapa mereka akan menikah karena kemiskinan terjadi akibat dari struktur ekonomi.

Peran Negara dalam kehidupan masyarakat ekonomi lemah seharusnya memberikan fasilitas yang sepadan dengan yang dimiliki oleh masyarakat ekonomi menegah ke atas. Kesempatan yang dimiliki oleh masyarakat ekonomi lemah tidak sama dengan masyarakat ekonomi menegah ke atas. Oleh karena itu, mustahil bagi masyarakat ekonomi lemah untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.

Dalam kondisi pandemi seperti ini penyaluran bantuan sosial yang efektif, fasilitas pendidikan yang baik untuk masyarakat ekonomi lemah, dan penambahan lapangan pekerjaan untuk masyarakat pekerja yang terkena dampak Covid-19 harusnya sudah bisa menjadi cara untuk Negara memutus rantai kemiskinan.

Pada hakikatnya, kemiskinan akan terus ada dan bertambah jika pemerintah abai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun