Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Ahok yang Makin Gila Kerja

3 Februari 2020   15:00 Diperbarui: 3 Februari 2020   15:17 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: news.detik.com

Tiga hari lalu, Presiden Jokowi menghadiri perayaan imlek nasional. Pada perayaan tersebut, berbagai tokoh-tokoh nasional keturunan Tionghoa hadir. Bahkan, Susi Susanti sampai dipanggil ke podium, ditanya-tanya, lantas meminta sepeda kepada Presiden. Namun, ada satu ketidakhadiran yang kentara. Presiden Jokowi saja sampai menyindirnya dalam pidato.

Semua pembaca pasti tahu. Sosok yang tidak hadir pada perayaan tersebut adalah Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Temen baik saya, Pak Ahok. Tapi saya tanya tadi gak datang. Setelah jadi Komisaris Utama Pertamina kok gak datang?" tandas Presiden Jokowi. Sepertinya, Presiden rindu dengan sahabat lamanya. Cieeee...

Selanjutnya, pada hari ini, Pak Ahok membuka suara. Ternyata, ketidakhadiran beliau disebabkan oleh faktor jadwal pekerjaan. Berikut adalah pernyataannya (Karunia dalam kompas.com, 2020).

"Saya kan tiap Kamis ada rapat dewan komisaris sama dewan direksi. Ya enggak mungkin pergi lah, Kamis hari kerja jam 9."

Pernyataan ini tipikal Ahok banget. Kerja menjadi prioritas nomor satu. Sesuai dengan slogan pemerintahan Jokowi, "Kerja, kerja, kerja!" Namun, kegilaan kerja (workaholism) ini berevolusi seiring waktu.

Pada saat beliau menjadi bupati Belitung Timur sampai Gubernur DKI Jakarta, kegilaan kerja Beliau diiringi dengan kegilaannya ketika konfrontasi. Bisa dikatakan beliau menjadi antitesis dari, "Tong kosong nyaring bunyinya." Justru, Pak Ahok adalah sosok pemimpin ulung yang cerdas sekaligus vokal. Tong penuh yang bunyinya sangat nyaring. Literally.

Kita tahu nyaringnya suara dan opini beliau lewat transparansi kegiatan Pemprov DKI lewat YouTube. Dalam rekaman-rekaman tersebut, Pak Ahok sering terlihat menegur bawahannya secara keras. Selain itu, kita juga mengetahui betapa serius dan niatnya Pak Ahok bekerja sebagai pemimpin. Saking niatnya, sampai orang-orang yang kurang kapabel disemprot olehnya.

Salah satu yang paling memorable adalah saat beliau rapat dengan perwakilan demo buruh pada Oktober 2012. Saat itu, para peserta rapat meminta notulensi konkret dari rapat (diketik). Namun, PNS Pemprov DKI yang hadir justru mencatat dengan pen and paper. Melihat hal ini, Pak Ahok langsung nyapnyap (news.detik.com, 2012):

"Masa laptop gitu banyak masih pakai catatan-catatan, kampungan banget itu, pakai BlackBerry, pakai apa, pakai laptop miliaran, nggak ada satu pun laptop yang bisa ketik. Mana tukang ketiknya? Lu orang paling hebat, ada laptop di depan mata, lo ketik pake tangan," 

Ekspresi kemarahan ini tidak hanya terjadi di dalam Balai Kota. Banyak juga momen-momen ngamuk di luar Balai Kota. Misalnya ketika harga buku di pameran pendidikan terlalu mahal. Atau ketika ada mahasiswa yang ngeyel dan mengajak argumen secara tiba-tiba. Apalagi ketika Jakarta kebanjiran lagi di tahun 2017. Sungguh berbeda dengan gubernur yang sekarang.

Akan tetapi, beliau melegitimasi ekspresi kemarahan tersebut dengan hasil dan intensitas kerjanya. Perlu diketahui bahwa sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta, Beliau bekerja dari jam 8 pagi hingga malam. Bisa dibilang, beliau bekerja lebih dari 12 jam sehari sebagai pemimpin. Jadi, wajar jika beliau marah saat ada yang tidak beres di sekitar Pemprov DKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun