Masalahnya, masih banyak politisi kita yang malas dan suka mengeluh. Padahal, profesi ini adalah pengabdian publik yang menuntut ketidaan pamrih. Prinsip pengabdian publik menuntut politisi untuk bekerja sekeras mungkin. Harus rela pergi pagi, pulang pagi demi kepentingan konstituen. Kerja keras tersebut juga tidak menghasilkan material gain yang banyak.
Dalam hal ini, para politisi harus memperbaiki diri. Mereka harus kembali melaksanakan intisari profesi mereka yang sesungguhnya. Citra dunia politik sebagai rich potato-couch world harus diubah sesegera mungkin. Kerja, inovasi, dan dobrakan kebijakan harus diperbanyak. Bukan keluhan tanpa isi yang sering keluar di media sosial.
Punya prinsip. Menegakkan kejujuran. Kurangi kemalasan dan mengeluh. Itulah tiga pelajaran politik yang bisa dipetik dari SDAS. Semoga para politisi kita segera menyadarinya. Supaya mereka menjadi "tukang bikin kebijakan" yang bertindak layaknya lulusan sekolahan.
SUMBER
Diakses pada 1 Agustus 2019.
Diakses pada 1 Agustus 2019.
Disclaimer: Tulisan ini sudah terbit di laman Qureta penulis.