Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akhirnya Prabowo Menolak Jadi Kuda Tunggangan

13 Juli 2019   21:24 Diperbarui: 13 Juli 2019   22:19 6553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://wartakota.tribunnews.com/2019/07/13/gerindra-pertemuan-jokowi-prabowo-tutup-buku-cerita-pesta-demokrasi-kita-akhirnya-everybody-happy

Singkat cerita, pihak Prabowo-Sandi menempuh jalur hukum. Kaum-kaum ini menjadi die-hard fans dan cheerleader yang terus mendukung upaya tim Prabowo-Sandi. Waktu MK memutuskan bahwa tuntutan mereka tidak dikabulkan, mereka mengetahui bahwa kekalahan sudah dekat. Tetapi, masih ada secercah harapan.

Secercah harapan itu terwujud dari keengganan Prabowo untuk mengucapkan selamat pada Presiden Jokowi. Bahkan, ketika KPU menetapkan pemenang pemilu, pasangan 02 tidak hadir. Terlihat dua kursi kosong di dekat meja bertuliskan 'Pasangan 02'. Inilah simbol resistensi kubu Prabowo terhadap keputusan MK dan KPU. Lagi-lagi, dikompori oleh kaum radikal-ekstremis.

Setelah itu, calon wakil presiden nomor 02, Sandiaga Uno memberikan ucapan selamat pada 1 Juli 2019. Dalam video tersebut, Sandiaga Uno menyatakan, "Saya mengucapkan selamat bekerja, selamat menjalankan amanat rakyat." Tetapi banyak dari kaum radikal-ekstremis masih tenang. Paling tidak, 'kepalanya' belum memberikan selamat kepada 'musuh'.

Jika Prabowo sampai memberi selamat kepada Jokowi, terwujudlah mimpi terburuk kaum radikal-ekstremis. Buat mereka, ini adalah tanda kegagalan manuver politik yang sudah dilakukan sejak tahun 2017. Jalan mereka menuju kekuasaan dan pengaruh dijegal habis.

Ternyata, impian ini terjadi. Secara mengejutkan, Prabowo bertemu dengan Jokowi. Ini menjadi awal dari rekonsiliasi nasional menuju Indonesia yang lebih baik. Rekonsiliasi ini menjadi kemenangan sesungguhnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Kecuali untuk para radikal-ekstremis dan simpatisannya yang masih belum bisa menerima hasil demokrasi.

Banyak dari mereka yang menyatakan kekecewaannya melalui media sosial. Mulai dari Twitter sampai Instagram diserbu oleh postingan bernada kecewa. Rata-rata isi postingan tersebut menggambarkan Prabowo sebagai pengkhianat, pengecut, bahkan 'macan ompong'. Membuktikan argumen kuda tunggangan, bukan?

Untung saja Prabowo seorang negarawan. Akhirnya Beliau menolak menjadi kuda tunggangan. Dalam momen itu juga, semua penunggangnya jatuh dan berteriak kesakitan. Semoga mereka bisa segera move on dan menerima rekonsiliasi dengan hati gembira. Amin.

SUMBER

https://www.youtube.com/watch?v=rVCa0U4bkTs. Diakses pada 13 Juli 2019.

https://news.solopos.com/read/20190421/496/986809/habib-rizieq-larang-prabowo-bertemu-pihak-jokowi-tapi. Diakses pada 13 Juli 2019.

https://www.kompas.tv/article/49703/terbaru-kpu-tetapkan-jokowi-ma-ruf-sebagai-presiden-dan-wapres-indonesia-2019-2024. Diakses pada 13 Juli 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun