Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Filosofi Pendidikan 4.0 untuk Menghadapi Industri 4.0

28 Januari 2019   16:19 Diperbarui: 28 Januari 2019   17:27 6215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.manufacturingglobal.com

Kini, kita sedang berada di tengah sebuah revolusi industri besar-besaran. Revolusi itu dinamakan Revolusi Industri 4.0. Mungkin, banyak dari pembaca masih awam dengan istilah ini. Namun, istilah ini pasti memengaruhi kehidupan pembaca.

Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah revolusi fundamental yang perlu dihadapi dengan persiapan yang matang, karena menuntut berbagai kemampuan dasar yang belum dituntut oleh pasar tenaga kerja saat ini (Technical Education and Skills Development Authority, 2016:6).

Ketika terjadi perubahan besar dalam waktu yang cepat, pasti muncul tuntutan baru bagi subjek revolusi tersebut. Kemampuan baru adalah salah satu tuntutan tersebut. Apa saja kemampuan baru yang dituntut dari Revolusi Industri 4.0?

Kemampuan tersebut adalah kemampuan dasar dan kemampuan pembelajaran mendalam (deep learning skills). Berikut adalah kemampuan-kemampuan tersebut (Technical Education and Skills Development Authority, 2016:6-8).

Sumber: Dokumentasi pribadi penulis.
Sumber: Dokumentasi pribadi penulis.
Keduanya memiliki hubungan reciprocation, yang dapat digambarkan melalui diagram berikut:

Sumber: Dokumentasi pribadi penulis.
Sumber: Dokumentasi pribadi penulis.
Hubungan ini memiliki berbagai determinan yang memengaruhinya. Namun, determinan yang paling memengaruhi hubungan ini adalah filosofi pendidikan. Mengapa? Sebab filosofi pendidikan adalah sebuah bidang filosofi yang menggambarkan hubungan antara pendidikan dengan filosofi yang mendasarinya (Bolat dan Bas, 2018:150).

Filosofi yang mendasari pendidikan adalah kompas yang mengarahkan pembangunan manusia. Jadi, ketika kita sekarang berada di era Revolusi Industri 4.0, kita memerlukan filosofi pendidikan yang mengarahkan kita kepada tuntutan revolusi ini.

Tanpanya, maka "Generasi Bonus Demografi" tidak akan mampu menggapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045. Indonesia tidak akan menjadi negara maju di tahun 2045, jika Filosofi Pendidikan 4.0 tidak segera diterapkan pada sistem pendidikan kita. Mengapa?

Saat satu abad kemerdekaan kita, dunia kita akan menjadi sebuah tempat di mana meritocracy and competition rules. Jika sumber daya manusia Indonesia tidak mampu memenuhi skills 4.0, maka kita akan menjadi pihak yang kalah dalam persaingan global ini. Padahal, bangsa kita merdeka pada 17 Agustus 1945 untuk menjadi bangsa pemenang, bangsa 

Ringkasnya, masyarakat saat ini memerlukan Filosofi Pendidikan 4.0 untuk menghadapi perkembangan Industri 4.0.

Maka dari itu, konsep Filosofi Pendidikan 4.0 sebagai filosofi pendidikan yang sesuai dengan perkembangan Industri 4.0 perlu disusun secara komprehensif, dalam rangka memenuhi tuntutan kemampuan dasar dari perubahan tersebut. Sehingga, sistem pendidikan dapat menghasilkan generasi penerus yang produktif (Bolat dan Bas, 2018:153).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun