Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jaga Pembangunan Ekonomi dengan Perlindungan Imunisasi!

14 September 2018   00:10 Diperbarui: 14 September 2018   00:21 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.sehatnegeriku.kemkes.go.id

Bagaimana reaksimu ketika mendengar kata 'imunisasi'? Jika kita tanyakan kepada beberapa orang, pasti setiap orang memiliki reaksi yang berbeda. Mulai dari takut, biasa saja, hingga mendukung pelaksanaan imunisasi. Penulis sendiri termasuk ke dalam golongan orang yang takut melakukan imunisasi. Bahkan, ketika penulis diwajibkan untuk melakukannya (seperti pada imunisasi difteri), penulis tidak berani untuk melihat prosedurnya secara langsung. 

Sehingga, penulis selalu memalingkan muka ketika proses imunisasi dilaksanakan. Melihat jarum suntik tersebut menembus kulit, dan memasukkan vaksin ke dalam tubuh dapat membuat penulis bergidik ngeri.

Meski menakutkan, penulis konsisten menjalankan proses imunisasi yang diadakan. Mengapa? Penulis menyadari betapa pentingnya perlindungan imunisasi untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Bagaimana imunisasi itu penting?

Pertama, imunisasi sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, 2018). Proses imunisasi menyuntikkan vaksin tertentu yang membantu pembentukan antibodi. Sehingga, ketika antibodi tersebut terbentuk, maka tubuh kita dapat menangkis pemicu penyakit tersebut dengan lebih baik. Akhirnya, kemungkinan orang tersebut untuk terkena penyakit akan lebih rendah dibandingkan orang yang belum melakukan imunisasi.

Kedua, imunisasi sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya di masyarakat (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, 2018). 

Pencegahan ini bekerja melalui penurunan jumlah penderita penyakit tertentu sebagai dampak positif dari proses imunisasi secara massal. Maka dari itu, pemerintah selalu menggalakkan perlindungan imunisasi, dalam rangka melindungi masyarakat dari penyakit yang berbahaya. Sehingga, setiap anggota masyarakat dapat menikmati kehidupan yang sehat dan tidak khawatir akan adanya penularan penyakit berbahaya.

Ketiga, imunisasi sangat penting untuk mendorong tingkat harapan hidup bayi dan anak-anak (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, 2018). Terdorongnya tingkat harapan hidup muncul dari berkurangnya penyebaran penyakit berbahaya dan terbangunnya sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit. Sehingga, bayi dan anak-anak yang diimunisasi memiliki umur yang lebih panjang, karena lebih tahan terhadap penyakit. Akhirnya, mereka dapat tumbuh menjadi manusia-manusia Indonesia yang produktif dan berdaya saing di masa depan.

Penjelasan di atas sudah memaparkan pentingnya imunisasi untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Lalu, apa hubungannya dengan pembangunan ekonomi?

Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, mari kita tinjau definisi dari pembangunan ekonomi. Feldman dkk. (2014:1) menyatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah sebuah konsep yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup, munculnya barang dan jasa baru, mitigasi risiko, dan dinamika inovasi serta kewirausahaan. 

Dari definisi ini, dapat dilihat bahwa Indonesia Sehat adalah salah satu elemen penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Mari kita tinjau dari masing-masing fokus pembangunan ekonomi di atas.

Pertama, peningkatan kualitas hidup dalam pembangunan ekonomi diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia/Human Development Index (IPM/HDI). Dalam indeks ini, terdapat 3 indikator yang menjadi komponen utama penilaian, yaitu:

  • Pendapatan Nasional Bruto (Gross National Income) Per Kapita
  • Angka Harapan Hidup (Life Expectancy Index)
  • Angka Harapan Sekolah (Expected Years of Schooling)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun