"In The Name of God": Film Dokumenter tentang Sekte Sesat yang Bikin Mual

Judul lengkap film dokumenter yang sedang tayang di Netflix tersebut adalah In The Name of God: A Holy Betrayal, terdiri dari 8 episode dan bercerita tentang empat sekte sesat di Korea yang aksinya sungguh bikin mual dari episode pertama.  Secara garis besar bercerita tentang Sekte Providence yang didirikan oleh Jeong Myeongseok, Park Sunja yang merupakan pemilik perusahaan Lima Samudra, Kim Ki Soon pendiri sekte Baby Garden dan  Lee Jaerock yang merupakan pendeta dari Gereja Manmin.

Saking banyaknya adegan yang bikin miris, beberapa kali terpaksa di skip karena banyak bagian yang di luar nalar dan perikemanusiaan.  Adegan awal di episode pertama tentang sekte yang didirikan oleh Jeong Myeongseok (JMS) dibuka dengan rekaman percintaannya dengan salah satu anggota sekte.  Anggota sekte ini memang memiliki anggota yang sebagian besar adalah perempuan muda, sebagian besar menyerahkan diri kepada yang dipercaya sebagai penyelamat dunia.

Beberapa adegan memperlihatkan saat dia memberikan ajarannya sambil memelintir kalimat dalam kitab suci, ajaibnya kharismanya bisa memikat para anak muda yang banyak berstatus sebagai mahasiswa beberapa universitas di Korea Selatan.  JMS akhirnya dipenjara atas tuduhan pelecehan seksual dan akhirnya keluar penjara sampai akhirnya ditangkap dan dimasukan penjara lagi dengan tuduhan yang sama.

Kasus kedua dibuka dengan penemuan 32 orang di plafon sebuah pabrik yang diduga melakukan bunuh diri massal dengan tokoh utama seorang perempuan bernama Park Sunja.  Ibu yang satu ini ditemukan mati dalam keadaan leher tercekik, kondisi yang sama ditemukan pada dua orang puteranya dan pengikutnya yang lain.  Satu orang malah ditemukan masih dalam keadaan tergantung.

Ada kecurigaan bahwa mereka dibunuh karena kondisi mayat yang mencurigakan untuk dikatakan bunuh diri, tapi penyelidikan menjadi terhambat karena tokoh utamanya juga ikut mati dalam kejadian tersebut.  Diduga sekelompok orang yang hilang nyawanya dalam waktu bersamaan karena terkait sekte sesat yang dipimpin oleh Park Sunja dengan berkedok perusahaan yang ternyata juga kinerjanya tidak jelas dan hanya memanfaatkan uang setoran dari pengikutnya.

Belakangan ternyata dikaitkan dengan seseorang yang cukup berpengaruh dan akhirnya cuma dijatuhi hukuman penjara beberapa tahun dan dinyatakan tidak terkait langsung dengan kasus kematian 32 orang yang akhirnya tidak bisa terungkap tuntas.

Sekte ketiga bernama Baby Garden yang diinisiasi oleh Kim Ki Soon, seorang perempuan yang sadisnya di luar logika.  Mampu mempengaruhi pengikutnya hingga bisa menyuruh mereka memukuli orang lain yang dianggap salah sampai meninggal.  Bahkan ada anggota yang diminta untuk dipukul orangtuanya sendiri dan diikuti oleh pengikutnya yang lain sampai sekarat dan akhirnya wafat hanya gara-gara masalah sepele yang tak logis.

Kasus ketiga ini dibuka dengan adegan awal yang benar-benar bikin mual, terkait dengan penyiksaan terhadap anak kecil berusia 7 tahun.  Kejadian yang begitu keji sampai-sampai saya harus beberapa kali melewati bagian yang menceritakan kejadian keji yang menimpa anak kecil yang tak tahu sama sekali terkait tuduhan semena-mena oleh iblis perempuan bernama Kim Ki Soon itu.

 Kim Ki Soon pun akhirnya cuma dijatuhi hukuman ringan selama 4 tahun dan membayar denda yang cukup besar, walau sepertinya dibayar dengan uang setoran dari anggota sektenya.

Terakhir adalah Lee Jaerock yang sama seperti JMS, mengaku sebagai Tuhan, dan merasa mempunyai kemampuan untuk mengobati pengikutnya, walau nyatanya ada pengikutnya yang akhirnya mati karena dilarang ke dokter dan rumah sakit.  Mereka pun percaya dengan bualan Lee yang akhirnya berhasil menipu pengikutnya dan memanipulasi mereka untuk mengikuti perintahnya.  Sampai akhirnya pun terjadi kekerasan seksual terhadap beberapa pengikutnya selama bertahun-tahun.  Atas tuduhan tersebut Lee Jae Rock akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun di tahun 2018.