Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pagi-Pagi Ngobrol dengan Ojol

5 Maret 2023   08:41 Diperbarui: 5 Maret 2023   08:43 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : detik.com

Tadi pagi saat sok sibuk memotong rumput yang mulai gondrong depan halaman rumah, tak sengaja melihat motor ojek online alias ojol dengan jaket dan helm berwarna hijau singgah di seberang, mengantarkan penumpang.  Ternyataa itu bukan sembarang ojol, melainkan rekan saya di kantor yang sama tiga tahun silam.

Jadilah ngobrol sampai nyaris setengah jam, teman saya yang satu itu keren, walaupun sudah lulus kuliah S2 dan menyandang gelar master, tapi tetap saja ceria berganti profesi menjadi ojol di akhir pekan.  Tak sekedar itu, kadang masih rajin juga jualan bermacam barang yang menurutnya unik untuk dijual.

Kawan yang akan selalu saya ingat, karena dulu saat di Jogja juga beberapa kali ketemu di masjid saat sama-sama nunggu buka puasa gratisan, kebetulan masjid yang sering disambangi suke berbagi menu buka puasa yang beragam dan berlimpah, jadi sangat membantu para mahasiswa yang mendambakan penyegaran menu.  Ohiya kawan yang satu itu dulu kuliah di Jogja dengan beasiswa pula, luar biasa, bukan?

Inti dari obrolan pagi dengan ojol yang notabene kawan satu instansi itu adalah tak perlu gengsi dalam hal mencari rejeki, sepanjang halal kenapa tidak, dan tentu saja harus rajin dan selalu tak lengah melihat peluang.  Kawan saya itu langsung memutuskan mendaftar ojol saat dulu baru dibuka dan nyatanya masih bisa dipergunakan sampai sekarang sementara sekarang konon untuk mendaftar saja sudah tak bisa lagi.

Untuk hal peluang ini, jadi teringat rekan kerja satunya lagi, yang pintar membaca peluang.  Saat dulu awal dibuka kesempatan untuk menjadi agen gas elpiji 3 kg, dia langsung mendaftar tanpa perlu tambahan biaya macam-macam, dan usahanya masih terus berjalan sampai sekarang.  Sementara di masa kini untuk menjadi agen katanya perlu modal ratusan juta sebelum ijin usaha keluar.

Jadi begitulah, pentingnya melihat peluang usaha dan tentu saja tak malu menjalankannya, tetap semangat walau nyatanya dalam kesehariannya di kantor kedua orang kawan di atas dikenal cukup senior dan terpelajar di kantor.  Keren, ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun