"aku ingin bertanya: sampai kapan sih 'sesuatu' itu akan jadi bagian masa lalu dan benar-benar sudah pergi dari hidup kita?"
 (eps. Bagian masa lalu/serial M.K.J - ukirsari)
Mungkin aku cuma rindu, akan cerita masa lalu, yang tak pernah mampu menjadi sebuah definisi atas apapun. Hidup, bintang, malam, embun, pepohonan dan perdu bahkan biru samar di laut pun tak pernah bisa menemukan persamaannya.
Terduduk diam sendiri di sudut meja kayu, dengan bundel berdebu, terpekur sendiri tanpa peduli dunia yang hingar, hanya hening yang ternikmati, lembar-lembar pun bertukar tempat dengan waktu, yang terus melambat sampai tiba waktunya harus beranjak dengan enggan.
Tapi bisa jadi ini adalah buah rindu yang membatu, akan masa lalu, yang lama menjadi biru, atau aku hanya rindu akan diriku di masa itu, yang tak terpikirkan apapun tawaran dunia, selain bersembunyi di balik lembar-lembar buku, kisah, legenda, keberanian, idealisme, yang membentuk hari-hari menjadi arti, yang mungkin hanyar aku yang bisa mengerti.
Sekarang harus kemana menebus semua ingatan itu? Selain cuma bisa mengingat-ingat sembari mengais-ngais sedikit demi sedikit sesal yang bertumpuk, kemudian menumbuk semua rindu, kembali menjadi serbuk.
Dan memupus, seperti kabut yang selalu sabar menunggu di saat pagi-pagi, menuju sudut lain dengan lembaran-lembaran rindu yang sama. Â Semuanya sekarang memuai dan berputar-putar tanpa ampun. Â Semuanya tersungkur. Â Sementara ingatan tak jua mau menyingkir. Â Semua tak pernah benar-benar pergi rupanya. Tak kan pernah. Tak.