Teori Konspirasi dan Megan Fox di Film Teenage Mutan Ninja Turtles

Empat ninja mutan remaja ini salah satu kisah favorit semenjak dulu yang tentu saja dalam bentuk kartun.  Petualangan para kura-kura bernama keren yaitu tokoh-tokoh seni legendaris: Donatello, Raphael, Leonardo, Michaelangelo dengan gurunya yang seorang tikus bernama Splinter itu unik dan keren.  Walau musuh bebuyutannya tak berubah yaitu Shredder yang dibantu oleh para anak buahnya dan sepasang mutan babi dan kuda nil bernama Rocksteady dan Bebop.

Sampai akhirnya kisah mereka mendapat giliran diangkat ke layar lebar di tahun 2014, sudah sembilan tahun silan ternyata, dan saya kembali menontonnya karena sedang tayang di saluran AXN.  Namanya semacam film pilot, lebih dari setengah film berisi tentang sejarah bagaimana empat kura-kura itu bisa berubah menjadi ninja penyelamat dunia.  Juga bagaimana hubungan mereka dengan Splinter sang Sensei dan tentu saja kaitan kisah mereka dengan reporter cantik bernama April O'Neil yang diperankan oleh Megan Fox. Wuih.

Sepertinya ada kisah baru yang diuraikan di film tersebut yang tak diceritakan di versi kartunnya, atau memang saya yang lupa entahlah.  Yang jelas ada peranan ayah April yang seorang ilmuwan terhadap penciptaan para kura-kura ninja dan Sensei Spinter, juga kaitannya dengan sahabat ayahnya April yaitu tuan Sacks yang juga terkait dengan Shredder si raja penjahat.  Tak begitu rumit sebenarnya.

Sampai akhirnya terungkap alasan Sacks dan perusahaannya menjalin kerjasama dengan pemerintah New York dalam memerangi kejahatan yang didalangi oleh geng Foot Clan yang dipimpin Shredder.  Juga kenapa mereka akhirnya berhasil menangkap tiga ekor kura-kura ninja untuk diambil darahnya, untuk dijadikan antidot, anti racun, penawar dari racun yang rencananya akan disebarkan di kota New York.

Jadi, nantinya mereka berencana menawarkan penawar racun tersebut dengan tujuan meraup uang yang banyak tentu saja. Licik sekali, kan.  Seakan-akan menjadi pahlawan dengan memberikan anti racun, padahal mereka sendiri yang menyebarkan racunnya.

Bagian inilah yang sempat terpikir di otak sebagai teori konspirasi saat pandemi kemarin, tentu saja ini tak usah dibikin serius.  Saya cuma membayangkan, bagaimana seandainya virus sengaja disebar, agar vaksin sebagai pencegahnya beserta hal-hal medis lainnya menjadi produk bisnis.

Kejam sih pemikiran ini, nyatanya memang banyak korban berjatuhan selama pandemi, yang untungnya sekarang telah dinyatakan berakhir, walau muncul lagi varian Kraken yang mengingatkan pada tokoh gurita berbahaya entah di film apa.  Semoga saja teori konspirasi yang sempat melintas di otak itu tidak benar.

Tapi namanya kesehatan, apalagi berujung kematian, tentu saja menjadi prioritas semua pihak untuk dituntaskan, terlepas dari segala teori konspirasi terkait hal itu, yang menyebabkan beberapa orang juga meyakininya sampai tak mau divaksin dengan alasan apapun. 

Kembali ke alur film, tentu saja endingnya seperti di serial kartun, selalu berakhir dengan kemenangan pihak kura-kura ninja dan kekalahan Shredder, walau di film tahun 2014 ini Rocksteady dan Bebop belum hadir, padahal senang melihat kekonyolan dan kecerobohan mereka saat melawan para ninja.

Satu hal lagi yang menarik, special effect digarap dengan baik, adegan saat mereka menuruni tebing gunung bersalju mengejar waktu penyebaran racun di New York itu digambarkan dengan sangat bagus, ketegangan sekaligus kekonyola yang tercipta juga menarik.  Tentu saja juga penggambaran markas mereka di lorong bawah tanah kota New York itu benar-benar berhasil menggambarkan penampakan mereka di serial kartunnya.