Kadang ada yang berpikiran kalau menjaga berat badan cukup dengan menjaga asupan makanan, padahal ya tentu saja tidak sesederhana demikian. Â Makanan sesedikit apapun, jikalau terus menumpuk lama-lama seperti tabungan juga, sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit, tapi letaknya di perut.
Minggu ini ada dua rekan kerja yang tidak masuk kerja akibat sakit, dua-duanya masuk rumah sakit, dua-duanya pun sakit gara-gara hal yang sama yaitu makanan.
Satu rekan itu kemarin baru saja kakinya dioperasi karena ternyata menderita diabetes.
Satunya lagi baru saja opname kemarin karena tingginya kolesterol, sebelumnya malah ada riwayat stroke.
Kalau sudah begitu, apa lagi daya yang bisa dilakukan selain diet, menjaga pola makan, plus pantangan-pantangan. Â Tidak nyaman memang, tapi pilihannya tetap bandel tak menjaga asupan makanan tapi sakit terus menghantui, atau tertib menjaga makanan biar sehat.
Semestinya pun, menjaga pola makan tetap harus dibarengi dengan olahraga, biar karbo tidak menumpuk, biar aliran darah lancar, biar metabolisme tubuh aman terjaga.
Kebiasaan itu memang terasa berat, menjaga makan plus harus berolahraga, tapi kalau tidak dibiasakan ya begitulah jadinya.
Kadang sering mengingatkan kawan-kawan untuk menjaga kondisi tubuh sebelum terlambat, soalnya misal sudah kena diabetes begitu, atau drop akibat tingginya kadar kolesterol, akhirnya tidak bisa beraktifitas sama sekali.
Memang berat dan capek awalnya, tapi badan bugar dan sehat setelahnya.
Ya semoga yang sudah terlanjur sakit bisa pulih, dan semoga yang badannya masih sehat bisa menjaganya dengan menjaga makanan dan terus bergerak olahraga. Diet pun tak bakal efektif jika tak ditambah dengan olahraga. Demikianlah.
