.. kadang maunya sih ya, saat dikasih teori atau ngasih teori, juga sekaligus dikasih contoh nyatanya, biar tak cuma membayangkan saja.
Saya soalnya termasuk orang yang sulit menerima materi yang isinya teori doang. Â Maunya ada aplikasinya di dunia nyata, makanya urusan ilmu pasti semacam matematika misalnya , kalau cuma dikasih rumus saja tapi tak diberitahu bagaimana contoh penggunaannya di perhitungan, jadi susah nangkapnya.
begitu pula materi lainnya seperti kimia dan fisikan, otak saya berlarian mengejar kepastian, eh makna dari tiap formula, ujung-ujungnya seringkali tetap bingung dan tidak lulus untuk kemudian harus mengulang tahun depan.
Ilmu sosial juga begitu, teori tanpa contoh aplikasi serinngkali membingungkan. Â Makanya saya berusaha memberi contoh sederhana saat memberi materi.
Walaupun ternyata seringkali, kembali otak saya berkejar-kejaran membandingkan teori dengan contoh sederhana yang gampang disandingkan.
Tadi siang, seusai menyusun draft materi minggu depan untuk struktur sosial di perkotaan, istirahat sejenak untuk kemudian berselanjar si dunia kompasiana ini. Â Eh pas liat derrtan artikel utama, kebetulan sekali menemukan contoh yang sangat akurat terkait materi tersebut.
Empunya tulisan pun sudah mengijinkan untuk saya pakai sebagai contoh.  Kebetulan yang diceritakannya tentang pengalaman di kampungnya dulu itu benar-benar menggambarkan tentang demografi dan bagian struktur sosial lainnya.  Terimakasih banyak untuk itu.
Tinggal bagaimana menceritakannya di depan para penerima materi nantinya, tapi itu urusan lain. Â Yang pasti saya senang tak sia-sia mengikuti tulisan-tulisan di sini sebagai acuan, baik untuk bahan ajar maupun untuk bahan pembelajaran saya sendiri.
Kalian keren!
