Kenapa Sepeda Harus Pakai Sadel Brooks?

Sesuai janji saya di tulisan sebelumnya tentang sepeda, rasanya tak sabar ingin berbagi cerita tentang sadel sepeda terbaik yang pernah saya coba dan rasakan.

Walaupun intens bersepeda baru sejak sekitar sepuluh tahun silam, dan selama itu pula untuk urusan perantara pantat dan sepeda saya sudah mencoba bermacam-macam sadel dengan berbagai macam bahan pula.  Setelah menggunakan beberapa jenis sadel di beberapa jenis sepeda, maka saya berani mengambil kesimpulan bahwa Brooks tetaplah sadel yang terbaik, khususnya jenis sadel kulit, lebih khusus lagi: seri B17.

Kawan yang baru pertamakali memperhatikan sadel kulit yang biasa saya pakai pasti reaksi pertamanya adalah sebuah pertanyaan: nggak keras kah dipakai untuk sepedaan?

Impresi saya pertamakali saat melihat jenis sadel itu pun sama demikian, sadel dari kulit sapi, tanpa ada busa, bagaimana bisa nyaman dipakai untuk sepedaan?

Memang jenis sadel kulit impor dari Inggris ini tak serta merta langsung nyaman saat awal digunakan, lebih-lebih saat membelinya dalam kondisi baru.  Dipakai pasti bakal terasa agak keras dan tidak begitu nyaman di bokong, tapi seiring berjalannya waktu pasti bakal terasa semakin nyaman. 

Sadel kulit memang memerlukan kesabaran saat proses break in, itu adalah proses pembentukan lekukan sadel yang mengikuti kontur pantat penggunanya, jadi bisa dibilang sadel ini jadinya sangat eksklusif, karena hanya bisa sangat cocok dengan orang yang menggunakannya sejak awal dipakai sampai proses break in berlangsung.

Lama waktu proses break in sendiri  berbeda-beda, tergantung durasi pemakaian per waktunya dan juga berat badan seseorang.  Sadel Brooks B17 Standard punya saya sendiri rasanya  memerlukan jam terbang selama kurang lebih 500 kilometer sampai benar-benar nyaman dipakai semenjak awal dibeli.

Tapi sekali lagi, kalau sudah terbentuk sadel itu bakal sangat nyaman dipakai, apalagi untuk jarak relatif jauh, misal di atas 50 km, sama sekali tidak bikin panas dan tidak ada nyeri selama perjalanan bersepeda.  Saya sendiri jarang pakai celana khusus untuk sepedaan, biasa pakai celana pendek kargo saja.

Uniknya, Brooks saya itu pernah dipasang diberbagai sepeda, dari sepeda mtb Federal, sepeda lipat bahkan sekarang terpasang di sepeda roadbike, dan sensasi nyamannya relatif sama.  Satu lagi koleksi sadel saya yang terpasang di seepda merah menggunakan seri B17 flyer, bentuknya nyaris sama dengan B17 standard, hanya ada tambahan per di bagian bawah sadel untuk menambah kenyamanan di jalan yang relatif tak mulus dan berbatu.

Memang ada lagi satu varian sadel Brooks yang tak memerlukan proses break in, namanya Cambium yang berbahan karet, jadi terasa sedikit lebih keras, sepertinya lebih cocok dipasang di sepeda yang sering dipakai ngebut dan lebih nyaman dipakai untuk pesepeda dengan berat badan lebih dari 60 kg, walau untuk kondisi terakhir itu mungkin perlu validasi lebih lanjut.  Ini cuma berdasarkan pengalaman saya yang tak begitu cocok memakai seri Cambium tersebut.

Kekurangannya mungkin cuma satu, yaitu harganya yang sedikit lebih mahal dibandingkan sadel lain, kisaran harga sadel Brooks B17 standar di marketplace,  terakhir saya cek sekitar 1.5 sampai 2 jutaan.  Tapi sungguh tak rugi menggunakannya, karena sesuai dengan kenyamanan yang bakal didapatkan.