Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang memiliki arti terlahir kembali (rebirth). Istilah tersebut dikemukakan oleh Georgio Vasari pada abad ke-16 untuk menggambarkan semangat kesenian Italia yang berasal dari Yunani dan Romawi Kuno.Â
Renaissance adalah titik awal peradaban modern di Eropa dengan esensi pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat saja, tetapi juga memikirkan kehidupan di dunia nyata. Renaissance menjadikan manusia yang lahir ke dunia dapat mengolah, menyempurnakan, dan menikmati dunia nyata sebelum menengadah ke surga.Â
Nasib manusia seperti penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan, dan kenistaan bukanlah takdir dari Tuhan, melainkan suatu keadaan yang masih bisa diperbaiki. Jalan kehidupan manusia berada di tangan mereka masing-masing, merekalah yang menentukan kemana seharusnya melangkah di dunia ini. Hal inilah yang disebut dengan semangat humanisme, yaitu semangat sesungguhnya yang dimiliki tiap-tiap individu dalam menjalankan kehidupannya.Â
Semakin kuatnya perkembangan zaman renaissance, semakin banyak pula manusia yang mulai meremehkan agama. Manusia menganggap agama dengan semboyan "Religion was not highest expression of human values", yang intinya adalah agama bukanlah nilai tertinggi dari manusia. Kemudian diperkuat lagi dengan semboyan "Man can do all things if they will", yang intinya adalah manusia dapat melakukan apa saja selama mereka mampu.
Lahirnya renaissance adalah sebagai bentuk usaha pembaharuan kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno pada masa dark age (masa kegelapan) yang sempat dilupakan yaitu, tipe manusia yang otonom dan mandiri. Jatuhnya Imperium Romawi Barat membuat Eropa jatuh ke jurang kegelapan dan peradaban  Gotis. Masyarakat Eropa yang sadar akan peristiwa itu menyebutnya dengan istilah renesan (renaissance). Ada tiga peristiwa besar lainnya yang mempengaruhi renaissance, antara lain:
Perang Salib
Perang Salib bermula dalam Konsili Piancenza (1095) menghadiri utusan kaisar Byzantium Alexius Kumenus untuk meminta bantuan Barat agar membebaskan kota Yerusalem dari tangan Islam karena telah jatuh ke tangan Bani Seljuk.Â
Segala persiapan dan strategi telah diatur, tetapi ada kelompok-kelompok yang yang tidak bisa menahan diri dan memutuskan untuk berangkat awal. Dan pada akhirnya Perang Salib tidak terwujud, tetapi mereka mendapatkan pelajaran berharga saat datang ke Dunia Timur, yaitu bahwa peradaban bangsa Timur lebih maju dibandingkan bangsa Barat.
Nasionalisme Agama
Sejak jatuhnya dinasti Hohenstaufen di Jerman pada abad ke-13, Perancis menjadi negara terkemuka di dunia. Beberapa faktor yang menjadikan Perancis sebagai negara terkemuka, antara lain Perancis adalah negara pertama yang mampu melepaskan diri dari aturan darmaraja, Perancis adalah negara teraman untuk berlindung bagi para Paus saat terjadi schisma, Paris menjadi kota utama yang menggantikan Roma, dan orang-orang Perancis banyak yang menjadi kardinal dan menduduki Takhta Suci Vatikan di bidang keagamaan.