Mohon tunggu...
r cahyo prabowo
r cahyo prabowo Mohon Tunggu... Lainnya - Cerdas Berbudi Pekerti Yang Luhur

Bekerja Dengan Menggunakan Hati,tulus ikhlas, Email : cahyo.2035@gmail.com ,Komunikasi Industri Media Online/Daring (New Media Communication), Ilmu Komunikasi Broadcast Journalism Management Industri Media,Media Online (daring/new media komunikasi),Politik, Hukum Administrasi Kontrak Konstruksi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ukuran Terlihat Kaya dan Sukses dari Kendaraan yang Dibawanya? Apakah Betul?

1 Maret 2021   08:06 Diperbarui: 1 Maret 2021   08:20 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan-Perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan sosial tersebut telah mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat.Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan atau stress pada dirinya.Stres dapat merupakan faktor pencetus, penyebab atau akibat dari suatu penyakit sehingga taraf kesehatan fisik dan kesehatan jiwa dari orang yang bersangkutan menurun karenanya.

Perubahan-perubahan sosial tersebut yang sering kali bercorak sekuler telah mengakibatkan dehuminasi yaitu menurunnya nilai kemanusiaan, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan seseorang jatuh sakit.Menurut paham kesehatan jiwa,seseorang dikatakan sakit apabila ia tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-harinya, dirumah, di sekolah, di tempat kerja, lingkungan rumah atau lingkungan sosialnya. Seseorang yang mengalami stres akan terganggu fungsi kehidupannya sehari-hari.

dokpri
dokpri
Meskipun gangguan jiwa itu tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta invaliditas baik secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan,karena mereka tidak produktif dan tidak efisien dalam kehidupannya.

dokpri
dokpri
Begitu pula di Indonesia, tingkat stres kehidupan masyarakat semakin hari kian terlihat jelas contoh kasusnya adalah ketika tetangga membeli mobil baru dan mewah, ikut-ikutan membeli mobil mewah seperti di Tuban Jawa Timur yang sedang lagi dalam pembicaraan oleh elemen masyarakat luas di NKRI.

Padahal kalau dipikir membeli mobil mewah harus sudah siap dengan membayar pajak kendaraan bermotor yang tinggi juga, tidak dipikir panjang nantinya seperti apa atau memang ingin penampilannya terlihat kaya dan sukses padahal kalau dilihat hal ini bisa timbul penyakit gangguan jiwa seseorang bahwasannya orang hidup tidak menggunakan rencana jangka panjang, hidup hanya ingin terlihat kaya dan sukses oleh orang banyak, beli mobil mewah itu perawatannya sangat mahal, pajaknya juga mahal minimal diatas 5 jutaan belom lagi bensinya hemat bahan bakar atau boros.

Belom lagi kalau pajaknya mati, pasti mendapatkan surat dari Kepolisian RI dan ccnya langsung ke KPK RI karena saya belajar pengalaman langsung atasan yang dimana telat membayar pajak kendaraan satu unit honda CRV Prestige tahun 2017 telat membayar pajak, dapat surat dari Pihak Kepolisian RI dan CC nya KPK RI karena telat membayar pajak mobilnya sudah dikategorikan barang mewah.

Kemudian contoh lain ada tetangga suatu perumahan membeli mobil sekelas Toyota Alphard terbaru pada akhirnya tetangga sebelah kirinya ikut membeli mobil yang dibawah sedikit dan yang lain juga ikut-ikutan membeli mobilnya, bagaimana caranya bisa membelinya dengan cara mengangsur cicilan tiap bulanan 10 jutaan, belom lagi membayar pajak lebih dari 8 jutaan yang penting terlihat kaya dan sukses dimata orang padahal kejiwaan seseorang terganggu,hidup tidak tenang dan tidak bahagia belom lagi bayar pajak rumah yang tinggi,bayar lainnya.

Padahal kalau dipikir-pikir dari segi psikologi komunikasi dan kesehatan jiwa kasus seperti diatas bahwasannya hidup selalu ikut-ikutan,tidak memiliki prinsip hidup maka yang terjadi adalah problematika kehidupan kawin cerai,gaya hidup terlalu tinggi tidak apa adanya, tidak sesuai dengan kantong pribadinya timbul penyakit stres, tingkat penyakit stres mulai dari stres tingkat I SD stres tingkat VI, muncul depresi dll akibat dari tidak bisa mengontrol dirinya sendiri hanya ingin tampil di depan terlihat orang kaya dan sukses, hidupnya hanya mengikuti orang dan tidak memiliki prinsip hidup sendiri.

Buat saya pribadi kunci sukses, bahagia dan kaya segalanya adalah sehat, sehat segalanya, memiliki prinsip tujuan hidup, tidak ikut-ikutan orang, apa adanya, gaya sesuai dengan rezeki yang didapatnya, tidak menggunakan kartu kredit, tidak ada utang dibank atau dealer mana pun karena hidup adalah jangka panjang, bukan sesaat ingin tampil dilihat orang wah kaya dan sukses padahal tidak, bisa timbul penyakit yang tidak diinginkan.

Selagi hidup nikmatilah dan sehat itu sangat mahal, kalau sudah sakit tidak bisa apa-apa, silahturahmi.

Pengamat Komunikasi, Media Online & Politik

Raden Cahyo Prabowo,S.I.Kom,M.I.Kom

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun