Mohon tunggu...
Akmal Maulana
Akmal Maulana Mohon Tunggu... Animator - Saya membuat akun ini untuk melakukan tugas sekolah

Saya anak kelas 7 yang hanya melakukan tugas sekolah yaitu membuat artikel...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadhan 2019

12 Juni 2019   09:45 Diperbarui: 12 Juni 2019   09:48 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nama saya Razin Akmal Maulana dari sekolah SMP Labschool Jakarta akan menceritakan kisah Ramadhan tahun ini, 2019.

Awal Ramadhan sudah datang, tidak terasa sudah setahun berlalu, akhirnya libur panjang yang dinantikan akan datang. Tapi, sekitar 2-3 hari sebelum libur, kepala sekolah menyatakan bahwa libur yang panjang digantikan dengan sekolah setengah hari. Agak menyesalkan sih karena sudah mengekspektasikan libur tapi jadinya masuk, tapi juga baik karena ulangan akhir semesternya setelah lebaran dan jika liburnya sangat panjang, nanti semua murid lupa dengan pelajarannya, dan ada juga remedial dan ulangan yang belum selesai

Tidak ada terlalu banyak acara yang ada saat lagi ramadhan. Baju seragamnya juga masih sama dengan pengecualian boleh memakai baju muslim jika tidak mau memakai baju seragam sekolah. Waktu sekolah hanya setengah hari jadi masih bisa beribadah setelah pulang tapi kebanyakan anak palingan main game (termasuk saya). Di ramadhan tahun lalu sih biasanya saya suka ngaji setelah ashar, tapi tahun ini saya mulai malas dan ngajinya jarang tapi untungnya saya jadi khatam Al-Qur'an di ramdhan tahun ini. Bunda saya juga pulang lebih cepat tapi pulangnya jam 5.

Di sekolah, banyak yang mengadakan bukber. Di tahun ini saya mengikuti sekitar 3 bukber sekolah. 2 dari sekolah, 1 dari kelas. Bukber pertama yaitu di sekolah, bukbernya sih 'menyenakangkan'. Sebelum mulai mereka mengadakan ceramah dari ustadz (yang saya lupa namanya) dan isi ceramahnya seperti biasa yaitu tentang ramadhan. Bukber kedua yaitu yang dari kelas sendiri. Yang mengadakan acara bukbernya sih mama-mamanya si murid di kelasnya tapi saya ikut aja karena tidak ada yang bisa dilakukan di rumah juga. tempatnya ada di hotel papanya teman sekelas saya dan saya sudah mengekspektasikan bahwa hotelnya mewah. Buker yang ketiga yaitu dari sekolah lagi. Sebenarnya bukber ini untuk musafir dan dhuafa tapi kita masih juga dipaksa ikut. Sebelum bukber, kita disuruh melakukan baksos (bakti sosial) dan membagikan takjil kepada orang-orang dijalanan dan setiap anak harus memberikan 3 takjil untuk 3 orang sebelum masuk ke dalam lagi.

Karena beralasan mudik, kepala sekolah memberikan 1 minggu libur sebelum lebaran dan 1 minggu libur setelah lebaran sebelum ulangan. Sayangnya saya mudik 2 kali dan waktunya sama dengan waktu yang diberikan untuk libur yang berarti saya tidak ada waktu untuk liburan sendiri dan ke rumah teman. Mudik pertama saya keluarga saya pergi ke Serang untuk menginap rumah saudara saya. Di sana saya melakukan banyak hal seperti bermain game dengan saudara saya. kita juga bermain monopoly setiap hari [dan saya bangkrut terus :(]. Pada saatnya lebaran saya dan keluarga saya pulang dan mengucapkan salam kepada keluarga saudara saya. Kita sebenarnya mau pulang tapi di tengah jalan Bunda saya mendapat SMS dari keluarga Ayah saya bahwa mereka mengajak saya dan kakak saya untuk jalan-jalan bersama mereka dan karena kita tidak punya rencana, saya dan kakak saya ikut.

Kita di-drop di rumah nenek saya dan juga berngobrol dengan mereka. Setelah itu kita pergi ke mall dan memutuskan memakan pizza. Setelah itu kita lanjut memakankan es krim saya kebagian sedikit karena saya sibuk memakai hp. Setelah itu kita pulang dan sampai di rumah sampai jam 9.

Saya harus menyelesaikan ceritanya disini karena saya lagi menulis ini di hari setelah pergi ke mall. Maaf saya tidak bisa menceritakan tentang mudik ke dua saya. Terima kasih untuk membaca artikel ini

Wassalamualaikum wr. wb.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun