GASA (Gerakan Aksi Sosial dan keAgamaan) Wirogunan merupakan komunitas relawan di Kel. Wirogunan yang memiliki komitmen untuk berbuat terbaik bagi masyarakat, dalam bentuk aksi sosial dan keagamaan. GASA (Gerakan Aksi Sosial dan Keagamaan) Wirogunan telah dan akan terus melakukan aksi sebisa dan semampu yang bisa diperbuat di masyarakat. GASA bertujuan melakukan perubahan sosial yang lebih baik berdasarkan nilai- nilai agama.Â
GASA dibentuk bulan Februari 2020 dimasa pandemi Covid-19. Kerelawanan anggota GASA sebenarnya telah ada cukup lama, yang sebelumnya mengatasnamakan diri sebagai "Pasukan Lemah Teles" (Pasukan Gusti Allah Sing Mbales).  Komitmen dan  kepercayaan masyarakat, dan sinergitas pemerintah kelurahan, kampung, RW, dan RT yang menjadi modal sosial GASA. Kondisi ini didukung oleh pemerintah kelurahan yang memfasilitasi GASA dengan sarana dan prasarana yang layak.
Pandemi Covid-19 sebagai titik awal gerakan sosial untuk ketangguhan massal masyarakat Wirogunan. GASA Wirogunan berfungsi untuk menumbuhkan rasa kebersamaan untuk saling menguatkan, dan berbagi dengan warga lain.
Jenis Aksi GASA
Mulai bulan Februari 2020, beberapa aksi yang dilaksanakan adalah :
Pertama, aksi penyemprotan disinfektan, yang bekerjasama dengan Kampung Tangguh Bencana, dan Mergangsan Radio Community;
Kedua, aksi MasBayu Wirogunan (Masyarakat Berbagi Sayuran), dengan menyediakan sayuran gratis untuk warga. Telah enam kali mengadakan aksi Mas Bayu dengan jumlah sayuran yang diberikan kepada warga se-Kelurahan Wirogunan sejumlah 18.479 bungkus/ikat.
Ketiga, aksi bantuan sembako yang bekerjasama dengan pihak lain. Aksi ini menyasar warga yang sangat terdampak Covid-19.
Keempat, aksi edukasi kepada masyarakat dengan menyebarkan informasi Covid-19 melalui group WhatsApp Warga. GASA bekerjasama dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kel. Wirogunan secara berkala memberikan edukasi. Edukasi tersebut antara lain menjaga keamanan lingkungan, wajib jujur menyampaikan informasi Covid-19, Protokol Kesehatan, Wajib Gunakan Masker, Jangan egois dalam Pandemi Covid-19 dan lain sebagainya.
Kelima, aksi Remen (Relawan Mengajar) Wirogunan, pada PPDB Online SMP, SMA/SMK, melakukan pendampingan dan konsultasi bagi orang tua dan anak. Remen Wirogunan, bahkan tidak hanya melayani warga Wirogunan, namun tidak sedikit warga kelurahan lain. Masa PPDB yang dilakukan secara online, menjadi masalah tersendiri bagi warga, khususnya warga yang belum memiliki fasilitas secara online. Belum lagi, pengetahuan dan ketrampilan  IT bangi orang tua/wali siswa.