Mohon tunggu...
Rayya Ranandra Shafwan
Rayya Ranandra Shafwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - ......

......

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

30 Juli 2021   12:50 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Upaya untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan baik melalui pengajaran, pelatihan, ataupun penelitian adalah salah satu dari bentuk pendidikan. Kata pendidikan sendiri berasal dari bahasa latin yaitu educare yang artinya, menuntun, mengarahkan, atau memimpin Sedangkan huruf e berarti keluar. Jadi dapat disimpulkan bahwa educare adalah kegiatan menuntun keluar yang artinya bahwa pendidikan menuntun seseorang keluar dari ketidaktahuan tentang sesuatu untuk menjadi tahu.

            Sektor pendidikan di Indonesia dianggap salah satu hal yang penting untuk didapatkan oleh segenap masyarakat. Masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi. Semakin tinggi jenjang yang mereka tempuh, semakin tinggi pula ilmu yang akan mereka dapatkan. Namun seiring berjalannya waktu, sektor pendidikan pun terganggu karena adanya wabah virus covid 19 yang menyebabkan para pelajar ataupun mahasiswa berhenti melakukan kegiatan belajar yang diadakan di sekolah ataupun kampus.

Covid 19 sendiri adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2. Penyebaran covid 19 ini berasal dari Wuhan yang awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Penyebaran yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan lockdown termasuk Indonesia untuk mencegah penyebaran virus covid 19. Pada awal Indonesia terkena wabah virus covid 19, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meminimalisir penyabaran virus covid 19 yang sangat mematikan ini.

              Penyebaran virus covid 19 di Indonesia berawal dari seorang warga negara Indonesia yang diduga tertular virus covid 19 dari negeri Sakura. Dan sejak saat itu, pandemi covid 19 di Indonesia terus meluas ke berbagai daerah. Penyebaran dapat disebabkan melalui tetesan atau cipratan yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk maupun berbicara yang memang terpapar virus covid 19 memungkinkan orang yang terkena cairan tersebut terinfeksi virus covid 19, sangat mengerikan bukan?

              Perluasan virus covid 19 di Indonesia menyebabkan permasalahan di berbagai aspek salah satunya pada sektor pendidikan. Pendidikan yang dialami di Indonesia sangat terganggu dengan adanya virus covid 19. Para tenaga pendidikan serta para pelajar  harus merasakan situasi yang sangat jauh berbeda dari biasanya, yang awalnya mereka melaksanakan proses belajar mengajar di lingkungan sekolah ataupun kampus, saat ini harus mereka laksanakan dirumah masing -- masing.Yang harus dikhawatirkan adalah bagaimana para pelajar maupun tenaga pendidikan yang memang kurangnya fasilitas untuk melaksanakan proses belajar mengajar dapat mengikutinya dengan baik.

              Namun memang solusi yang terbaik saat ini yaitu dengan memberlakukan pembelajaran secara daring untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19. Walaupun masih banyak pro dan kontra, namun kita sebagai pelajar yang baik harus tetap mengikuti anjuran dari pemerintah agar dapat meminimalisir hal -- hal yang tidak diinginkan. Dengan memberlakukan kegiatan pembelajaran secara daring, tentunya dapat meminimalisir rantai penyebaran virus covid 19. Pemerintah juga harus tetap mengawasi sistem pendidikan yang saat ini telah diterapkan (daring) agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.

Dikutip dari Kompas.com sebanyak 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal itu diketahui berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta pada September-Oktober 2020. Tidak hanya peserta didik, 12.649 pendidik juga terdata tidak memiliki gawai untuk membuat bahan ajar dalam kegiatan PJJ. Pemerintah seharusnya memberi solusi terbaiknya agar pelajar ataupun pendidik yang memiliki ekonomi yang kurang stabil tetap dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring. Karena banyak sekali keluhan dari pelajar yang memiliki ekonomi rendah, mereka tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring karena tidak memiliki alat komunikasi seperti handphone, laptop, komputer, dsb. Dan mereka juga sering mengeluh karena orangtuanya tidak memiliki uang untuk membeli kuota. Maka dari itu, peran pemerintah sangat penting untuk kelancaran kegiatan pembeleaaran secara daring ini, agar sektor pendidikan di Indonesia merata.

REFERENSI

Wikipedia.org. "pendidikan", https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses pada 28 Juli 2021 pukul 20.50

Alodokter.com. "covid-19", https://www.alodokter.com/covid-19, diakses pada 27 Juli 2021 pukul 15.01

Kompas.com "171.998 siswa di Jakarta tak punya gawai untuk belajar jarak jauh", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/26/16531651/171998-siswa-di-jakarta-tak-punya-gawai-untuk-belajar-jarak-jauh, diakses pada 27 Juli 2021 pukul 14.10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun