Mohon tunggu...
Ray Tri Cahya Putra
Ray Tri Cahya Putra Mohon Tunggu... Ahli Gizi - ini adalah akun belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

leave a message after the tone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Media TV untuk Menjaga Eksistensi di Era Industri 4.0

7 Mei 2021   04:06 Diperbarui: 7 Mei 2021   04:08 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jakarta - Tidak bisa di pungkiri, kebutuhan masyarakat tentang informasi adahlah suatu keharusan. Terlebih semakin meningkatnya teknologi informasi berbasis digital yang mudah diakses tentunya akan berdampak kepada kebutuhan masyarakat. 

Teknologi digital saat ini dikenal sebagai Era Industri 4.0, dimana kehidupan masyarakat sangat bergantung pada perkembangan teknologi informasi. Era Industri 4.0 merupakan perubahan dimana cara memperoleh dan menerima informasi sebagian besar dilakukan oleh internet.

Seluruh sektor industri media massa sepert televisi mulai bertransformasi untuk bisa bertahan di era industri 4.0 sagar tidak tidinggalkan oleh penonton yang ujungnya akan mengalami kerugian. Beberapa persiapan harus dilakukan oleh stasiun televisi terutama yang berkaitan dengan teknologi dan talent.

Salah satu pembicara di Web Binar yang diadakan oleh Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kyan Gie, Yohanes Sthephanus Siahainenia membahas tentang kebiasaan konten di televisi telah sedikit bergeser akibat era industri 4.0 saat ini. Beliau juga menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan singgasananya.

Meski konten program televisi tidak mengalami banyak perubahan karena isi program tetap berdasarkan keinginan pasar yang ditentukan oleh share dan rating, namu tetap saja pengelola harus melakukan instropeksi menyiapkan strategi sebagai dampak dari era industri 4.0 ini.

Strategi merebut pasar penonton memiliki 3 tahap yaitu Segmentasi, Targeting, dam Positioning. Segmentasi penonton pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami strujtur penonton, sedangkan Targeting adalah persoalan untuk memilih, menyeleksi atau menjangkau penonton agar tepat sasaran. Positioning biasanya tidak dianggap penting selama tingkat persaingan media penyiaran tidak terlalu tinggi.

Dalam pernyataan tersebut, dapat diartikan bahwa pada zaman sekarang ini stasiun televisi hanya mementingkan rating dalam suatu acara yang mereka buat. Sehingga bisa dikatakan implementasi dari ketiga tahap tersebut dalam media penyiaran televisi adalah :

1. Segmentasi, dari yang mereka dapatkan akan dibuat suatu acara yang menyesuaikan dengan apa yang audience sukai entah secara tidak langsung hal itu baik atau tidak.  Walaupun acara tersebut dikemas secara menarik, namun pesan moral yang ada dilamnya tidak mencerminkan hal-hal positif. 

2. Targeting, sedangkan target penonton sebenarnya stasiun televisi memang membagi klarifikasi program sesuai dengan umur dan jam tayang, dimana program-program yang membagikan konten berat ditayangkan pada jam-jam dimana mayoritas penonton adalah 15 tahun keatas. Tetapi pada kenyataannya masih ada acara-acara televisi dengan konten berat ditanyangkan pada jam-jam yang tidak sepantasnya. Contohnya seperti program azab di Indosiar ini  ditayangkan pada jam siang hari yang kebanyakan audience berusia dibawah 15 tahun. Program acara televisi tersebut sudah banyak dikritik harena konten beratnya yang berisikan hal-hal negatif. Salah satu contoh hal-hal negatif dalam acara tersebut adalah :

A. Adanya adegan kekerasan.

B. Banyaknya adegan balas dendam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun