Mohon tunggu...
Rahmat Yoko Setiawan
Rahmat Yoko Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Halo Saya Rahmat Yoko Setiawan dari Surabaya yang suka dengan hal-hal yang berbau dengan pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pariwisata Bahari Kabupaten Sumenep Jawa Timur Masih Belum Mendapat Sorotan dari Pemerintah Setempat?

9 Desember 2022   23:18 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:55 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu penyumbang devisa ekonomi Indonesia adalah sektor pariwisata.  Secara empiris, sebagian besar destinasi wisata berkelas dunia di Indonesia berbasis wisata bahari. Sayangnya, pengelolaannya belum optimal. Dalam visi poros maritim dunia pemerintah, wisata bahari jadi salah satu sebagai prioritasnya. Namun, dibalik pesatnya kemajuan wisata bahari menyimpan soal yang mengusik kehidupan masyarakat lokal, terutama masyarakat yang bermukim di pesisir maupun pulau kecil.

Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memiliki potensi plus-plus di sektor wisata dibandingkan tiga kabupaten lain di Pulau Madura. Ada bangunan peninggalan keraton yang masih berdiri tegak sebagai penegas wisata kebudayaan, juga ada ratusan pulau yang bisa digali dan dikembangkan menjadi wisata bahari. Namun, kenapa jumlah pengunjung dari luar Madura masih segitu-gitu saja?

Sumenep memiliki wilayah laut yang luas dengan hamparan lautnya 50 ribu kilometer persegi. Terpisah dari daratan Pulau Madura, mengapung sebanyak 126 pulau-pulau, kebanyakan tak berpenghuni. Saking luasnya, ada pulau yang bahkan lebih dekat ke Sulawesi atau Bali jika ditempuh lewat jalur laut dibandingkan ke Kota Sumenep. Di luar potensi industri minyak dan gas, serta perikanan, itu potensi besar di sektor wisata. Destinasi wisata laut yang sudah beroperasi baru beberapa, seperti wisata laut di Gili Labak, wisata kesehatan di Gili Iyang, wisata pantai di Gili Genting, Pantai Lombang di Batang-Batang, dan Pantai Slopeng di Ambunten.

Pulau Madura merupakan pulau yang menyimpan banyak potensi wisata untuk tempat berlibur. Namun pada kenyataannya sampai saat ini objek wisata yang berada di Pulau Madura belum bisa menarik banyak wisatawan. Salah satu objek wisata bahari utama di Pulau Madura khususnya kabupaten sumenep adalah pantai slopeng. Untuk menarik para wisatawan, sejak tahun 2002 pemerintah mulai melakukan pengembangan Pantai Lombang. 

Pantai Lombang adalah salah satu pantai yang terletak di Kabupaten Sumenep, Madura. Pantai ini tepatnya terletak di sebelah timur Sumenep, sekitar 25km dari Kota Sumenep tepatnya di Kecamatan Batang-Batang. Pantai Lombang merupakan salah satu wisata alam unggulan di Bumi Sumekar. Di Pantai ini, selain terdapat  deburan ombak yang cukup tenang dan pasir putih yang sangat halus, para pengunjung juga akan disuguhi dengan rimbunnya pohon cemara udang yang berjajar mengikuti garis bibir pantai. 

Tanaman cemara udang yang tumbuh di Pantai Lombang merupakan tanaman endemic dari pantai ini yang tidak akan ditemui di pantai lain. Saat ini Pemerintah Kabupaten Sumenep masih memiliki rencana pengembangan fasilitas diantaranya penginapan (hotel dan motel), kolam renang, dan sarana bermain (menyelam, banana boat, berperahu dll). Akan tetapi, karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh pihak Pemerintah Kabupaten Sumenep, maka dibutuhkan sebuah prioritas terhadap pengembangan fasilitas di Pantai Lombang.

Pengembangan objek wisata pantai atau wisata bahari ini harus diimbangi dengan pengelolaan yang maksimal oleh pemerintah daerah, karena sasaran yang ingin dicapai adalah berkembangnya kontribusi pariwisata yang begitu besar agar dapat menjadi tujuan wisata mancanegara yang siap bersaing ditingkat internasional.

Pemerintah daerah berwenang untuk mengelola kekayaan daerah yang secara nyata ada dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang di sesuaikan dengan karakteristik daerah yang bersangkutan. Strategi pengembangan objek wisata harus dituangkan dalam produk formal agar dapat diimplemantasikan dan dievaluasi. Kebijakan yang ideal tidak akan menjadi kebijakan yang baik apabila tidak diimplementasikan.

Pemerintah dalam hal ini memiliki tanggung jawab dalam mengatur, membina, dan mengawasi serta mengendalikan penyelenggaraan pariwisata. Tujuan pengembangan kawasan wisata adalah untuk membangun dan mengembangkan kepariwisataan berdasarkan asas manfaat, kekeluargaan, adil dan merata, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan, demokratis, kesetaraan, dan kesatuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun