Mohon tunggu...
Raymundus Bagaskara
Raymundus Bagaskara Mohon Tunggu... Penerjemah - Translator-Freelancer

Food, Music, and Travel Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menambah Asa Seniman Yogyakarta melalui Leman Art House

13 September 2021   01:52 Diperbarui: 13 September 2021   02:11 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman Depan dan Logo "Leman Art House" (Dokumen Pribadi, 12/9)

Yogyakarta merupakan kota penuh dinamika budaya. Berbagai macam kesenian dapat ditemukan di sini. Julukan Kota Seniman pun akhirnya tidak menjadi isapan jempol belaka. Sudah menjadi hal yang lumrah jika kita menemukan banyak seniman yang lahir dari kota ini. Apa pun bentuk kesenian itu, musik, tari, rupa, kalian pasti akan menemukannya di sini. 

Namun, sebanyak ini potensi yang terkandung di masyarakat Yogyakarta, wadah yang menampung bakat-bakat ini masih sedikit, utamanya untuk para pelukis di Yogyakarta. Nampak masih jarang area-area yang dapat khusus digunakan untuk ekshibisi para pelukis. Beruntungnya, di Kalasan, Sleman terdapat galeri baru yang dibuka bernama Leman Art House.

Leman Art House merupakan sebuah galeri yang dapat digunakan untuk pameran seni, khususnya lukisan. Lokasinya cukup luas dengan interior yang cukup sederhana tetapi classy. Galeri ini baru saja diresmikan, tepatnya pada Minggu sore (12/09). Peresmian galeri ini dilaksanakan bersamaan dengan pameran seni rupa dengan tema "Owah Gingsir." 

Pameran ini dilaksanakan dari 12-30 September 2021. Nantinya pameran yang diadakan akan menjadi rutin dengan konsep dan perupa yang terus berubah. Sedikit berbincang dengan pemilik galeri dan pihak manajemen galeri didapatkan hal yang menarik, yaitu mengenai visi dan misi galeri serta cita-cita ke depannya.

Danang Maharsa, Wakil Bupati Sleman melihat galeri setelah peresmian (Dokumen Pribadi, 12/9)
Danang Maharsa, Wakil Bupati Sleman melihat galeri setelah peresmian (Dokumen Pribadi, 12/9)

Leman, sebutan untuk galeri ini, memanfaatkan salah satu bangunan rumah pemilik yang cukup luas yang kemudian disulap menjadi galeri. Leman kemudian dikelola bersama dengan tim manajemen agar menjadi galeri yang terkonsep dengan baik. Leman didirikan dengan visi sebagai wadah untuk seniman-seniman Yogyakarta berkarya. Lokasinya yang berada di sayap timur Kabupaten Sleman menimbulkan keinginan untuk lebih bisa merangkul seniman-seniman di bagian timur Sleman ini. Selain itu, hal ini tidak menutup kemungkinan untuk memberi tambahan opsi para seniman Yogyakarta yang ingin mengadakan pameran.

Dengan visi yang cukup jelas, Leman mulai merangkul pelukis-pelukis di Yogyakarta sebagai langkah awal untuk mengenalkan galeri ini. Terlaksananya pameran pembukaan ini merupakan salah satu wujud konkret Leman bersama pelukis-pelukis Yogyakarta untuk memajukan potensi kesenian Yogyakarta terutama seni lukis. Pameran ini bertajuk "0W4H 61N651R" atau dibaca Owah Gingsir.

Lukisan pameran
Lukisan pameran "Leman Art House" (Dokumen Pribadi, 12/9)

Owah gingsir sendiri dapat dimaknai sebagai sesuatu yang dinamis alias selalu berubah. Karenanya, pameran ini memiliki makna untuk tetap dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan zaman. Pameran "0W4H 61N651R"jugamenjadi suatu statementpositif bahwa Leman sedang berusaha untuk membantu para seniman untuk dapat beradaptasi dengan kebutuhan zaman, memberi wadah untuk berekspresi, dan sarana untuk dapat bertukar pengalaman dengan seniman lainnya. Harapannya nanti lebih banyak lagi seniman Yogyakarta yang dapat dirangkul melalui acara serupa.

Dengan demikian, hadirnya Leman Art House di atas panggung kesenian Yogyakarta dapat menambah peluang agar potensi kesenian di Yogyakarta terutama seni lukis dapat lebih dimaksimalkan. Untuk pembaca yang tertarik untuk datang ke pameran yang sedang berlangsung atau sekedar berkunjung bisa langsung menuju ke galeri yang berada di Jl. Tegalsari, RT.05/RW.02, Bayen, Purwomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salam budaya. Rahayu, rahayu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun