Antiklimaks Kondom di Olimpiade Tokyo

Panitia olimpiade akan menggelontorkan 160.000 kondom kepada atlet peserta olimpiade musim panas di Tokyo. 

Tidak seperti biasanya, bagi-bagi kondom gratis ini akan dilakukan paska olimpiade telah berakhir.  Aturan ini diterapkan sebagai upaya menangkal penyebaran Covid-19.

Saat ini Jepang tengah memasuki gelombang keempat pandemi Covid-19.  Kasus Covid-19 tercatat 1.271 kasus positif pada Jumat (16/7).

Kasus Covid-19 juga tengah mengintai kontingen beberapa negara.  Kamis malam (15/7), salah satu anggota delegasi Nigeria dinyatakan tes positif setelah tiba di bandara dan langsung dirujuk ke rumah sakit.

Perkampungan atlet menjadi perhatian khusus pihak panitia agar tidak berubah menjadi klaster baru penularan Covid-19.  

Tradisi pembagian kondom di ajang olimpiade telah berlangsung sejak Olimpiade Seoul, 1988.  Kondom di olimpiade dicanangkan sebagai dari kampanye isu HIV/AIDS dan safe sex.

 

Pendistribusian terbesar kondom terjadi di Olimpiade Rio 2016 yaitu sebanyak 450.000 kondom.  Ini menjadi rekor dunia baru sepanjang sejarah olimpiade.

Namun di Olimpiade Tokyo kali ini, tampaknya bisnis kondom tidak berjalan mulus karena atlet harus mematuhi protokol jaga jarak dan menghindari kontak fisik yang tidak perlu selama di wisma atlet. 

Kondom yang dibagikan tidak untuk digunakan oleh para atlet saat olimpiade berlangsung, tapi hanya sebagai cindera mata untuk dibawa pulang.