Mohon tunggu...
Ray Mond
Ray Mond Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Trisakti School of Management

Mahasiswa TSM

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjadi Seorang Pemimpin Mengunakan Kepala, Hati, dan Model Mental

26 September 2021   11:46 Diperbarui: 26 September 2021   11:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Untuk bisa bekerja secara efektif dengan orang lain kita itu harus memiliki beberapa aspek halus yang ada dalam diri kita misalnya seperti pikiran , keyakinan dan aspek laiinya yang bisa menarik aspek itu kedalam diti orang lain . Selain itu untuk bisa menjadi pemimpin yang berhasil atau sukses di lingkungannya atau di daerah kantornya maka seorang pemimpin harus menggunakan kepala dan hati. 

Seorang Pemimpin harus menggunakan kepala mereka untuk menangani masalah organisasi seperti tujuan dan strategi, jadwal produksi, struktur, keuangan, masalah operasional, dan sebagainya. Mereka juga harus bisa menggunakan hati mereka untuk mengurus masalah manusia, seperti memahami, mendukung, dan mengembangkan orang lain atau bawahan mereka .

Sebagai Seorang Pemimpin dapat dikatakan jika menggunakan hati dalam kepemimpinan  itu sangat penting apalagi dikala ketidakpastian dan perubahan yang cepat pada saat ini . Belom lagi terdapat Isu-isu terkini yang menuntut para pemimpin untuk menggunakan kepala dan hati mereka termasuk untuk menentukan bagaimana memberi makna dan tujuan kepada orang-orang atau bawahan pemimpin ketika perubahan besar terjadi hampir setiap hari; kemudian bagaimana membuat karyawannya itu merasa dihargai dan dihormati terutama di zaman PHK besar-besaran serta ketidakpastian pada pekerjaan; dan bagaimana menjaga moral serta motivasi agar tetap tinggi dalam menghadapi kebangkrutan dan pembubaran bank perusahaan, serta pada skandal etika, dan krisis ekonomi yang dihadapi ini .

Lalu ada Model mental bisa dikatakan merupakan  gambaran internal yang mempengaruhi pikiran, tindakan, dan hubungan seorang pemimpin dengan orang lain (orang lain yang dimaksud sini bisa karyawan atau bawahan si pemimpin) . Jadi dapat dikatakan Model mental adalah teori yang dipegang orang tentang sistem tertentu di dunia dan perilaku yang diharapkan.Dalam artian sistem yang dimaksud ini berarti setiap set elemen yang berinteraksi untuk membentuk keseluruhan dan menghasilkan hasil tertentu.

Jadi dengan model mental ini bisa memberi Anda atau seorang pemimpin gambaran dalam pikiran mengenai bagaimana keempat elemen ini cocok bersama untuk menghasilkan hasil cahaya. Jadi dapat di ibaratkan Sama seperti sirkuit listrik adalah sebuah sistem, sebuah organisasi adalah sebuah sistem, seperti halnya tim sepak bola, perkumpulan perkumpulan mahasiswi, atau sistem pendaftaran di sebuah universitas. 

Jadi dengan kata lain Model mental yang akurat dan tepat ini  bisa membantu seorang pemimpin untuk memahami bagaimana caranya untukmengatur elemen-elemen kunci dalam sistem ini untuk mendapatkan hasil yang diinginkan atau hasil yang benar benar ia ingin dapatkan.

Sosok Pemimpin yang dapat dikatakan memiliki banyak model mental cenderung mengatur seperti bagaimana mereka atau pemimpin ini menafsirkan pengalaman serta bagaimana mereka bertindak dalam menanggapi orang dan situasi yang ada pasa saat itu. Jika kalian dapat perhatikan terdapat dua model mental yang berbeda dalam contoh  berikut  ini  yang pertama  dari Robert Townsend, ia mantan CEO Avis Rent-a-Car. 

Beliau mengatakan Untuk memiliki organisasi yang sukses, dia menasihati para pemimpin, ''Anda harus berhenti menjadi administrator yang suka menjalankan orang lain dan menjadi manajer yang membawa air untuk orang-orangnya sehingga mereka dapat melanjutkan pekerjaan.

Jadi bisa dikatakan menjadi seorang pemimpin yang menggunakan hati ,kepala ,pikiran dan model mental itu penting karena kepala dan pikiran serta hati digunakan untuk mengambil tindakan yang ada pada situasi tertentu serta untuk bisa menggahadapi ketidakpastian yang terus melanda sedangkan model mental ini kek memberikan gambaran bagaimana bisa berinteraksi dengan bawahan dengan tujuan bisa membuat perusahaan mencapai tujuan yang di inginkan .

Sekian artikel dari saya semoga bermanfaat untuk kalian yang membaca

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun