Mohon tunggu...
Raymond Gandi
Raymond Gandi Mohon Tunggu... -

Lahir di Klaten, 30 Juni 1995 Jawa Tengah. Baru saja menamatkan sekolah menengah atasnya. Menulis puisi dan esai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaca Mata

3 Mei 2013   22:42 Diperbarui: 6 Juli 2015   03:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan mudah kita, pipihkan kata-kata

pulihkan luka-luka, yang tak tahu,

cara pulihkan bulir-bulir air mata.

Dengan mudah kita, menangis penat

sebab kita luluh asa karna muasal tawa

adalah cinta.

Dengan mudah kita, meramu bahagia

luluh-lantak diterjang gamang yang

menyentak ranjang. Diam, sepi meneduh

payungi cakrawala mata.

Muasal pelangi yang mengembun pada

permukaan kaca mata.

Setidaknya…

Tak kan ada kata-kata

yang harus kuberi, sanggahan prasangka

di tungkai dan helai bibir-bibirmu

yang cibiri sudut pandangku

memandangmu sebagai duri, lukai aku

sia-siakan cintaku

padamu.

Mei 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun