YouTube muncul layaknya tanaman rambat, pertumbuhannya sangat cepat. Berfokus pada audio visual, rupanya berhasil membuat anak perusahaan dari Google ini mencapai kesuksesan. Menurut data yang berada di Youtube Press, hingga saat ini tercatat lebih dari 1 miliar orang mendaftar dan menggunakan YouTube. Hal ini berarti hampir sepertiga dari seluruh pengguna internet, memiliki akses ke YouTube.
Platform video sharing YouTube yang sangat menjanjikan membuat banyak media massa menggunakannya sebagai alat untuk menyebarkan berita serta pelbagai liputan menarik.
Vice, sebuah perusahaan mass media asal Kanada berusaha mengembangkan pasarnya ke Asia Tenggara. Tepatnya pada 1 November 2016, Vice Indonesia hadir sebagai konten global yang memiliki fokus pada generasi muda. Vice Indonesia lebih memfokuskan diri terhadap konten mengenai seni, serta cerita-cerita tersembunyi yang menunjukkan keragaman di negara Indonesia. Melalui berita-berita yang dihasilkan, Vice tidak jarang menyajikan bahasan yang kontroversial.
Vice dan Vice Indonesia memiliki channel YouTube untuk membagikan berita dalam format audio visual. Saat ini, channel YouTube Vice Indonesia memiliki 347 ribu orang berlangganan, dan terdapat lebih dari 100 video telah diunggah.
Video yang menarik tentunya memiliki beberapa kriteria yang dapat dilakukan penilaian. Penulis berusaha melihat salah satu konten video milik Vice Indonesia berjudul 10 Pertanyaan Yang Selalu Ingin Kamu Tanyakan Kepada: Penyedot WC. Kriteria video dinilai berdasarkan form yang disusun oleh University of Vermont.
Evaluasi Video Vice Indonesia
Vice Indonesia memiliki sebuah segmen berjudul 10 Pertanyaan Yang Selalu Ingin Kamu Tanyakan Kepada di channel YouTube mereka. Konten ini secara garis besar menceritakan tentang pertanyaan-pertanyaan yang selalu ingin kita tanyakan pada suatu profesi, ataupun pada seseorang yang menjadi bagian dari fenomena tertentu.
Evaluasi berdasarkan aspek desain:
- Style and Organization: konten video 10 Pertanyaan Yang Selalu Ingin Kamu Tanyakan Kepada: Penyedot WCÂ memiliki alur yang menarik. Pada awal video sudah terdapat scene yang menarik terkait dengan tinja, memberikan gambaran kepada khalayak sesuai dengan judulnya. Dimulai dengan perkenalan, lalu masuk ke pengalaman unik yang pernah terjadi, bahkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bukan pertanyaan biasa. Transisi antar frame sangat menarik karena memiliki stock shoot yang variatif, sehingga penggambaran visual dapat diterima oleh khalayak dengan baik. Video ini tidak menggunakan transisi yang berlebihan, namun tetap efektif karena diberikan narasi penjelas.
- Creativity: stock shoot yang variatif, bahkan tim Vice Indonesia mengikuti kegiatan sedot WC sehingga terdapat visual seperti tinja, air kotor, proses penyedotan, bahkan mobil tinja itu sendiri. Secara sudut kamera, Vice Indonesia menggunakan dua hingga tiga kamera sekaligus, sehingga point of view tidak hanya dari depan, namun samping, serta detail pada gerakan tubuh narasumber. Efek musik terbilang minim, namun tetap sayup-sayup terdengar, sehingga tidak terdengar monoton pada suara narasumber.
Evaluasi berdasarkan pesan atau konten:
- Content: video mengenai sedot WC ini terbagi dalam 10 pertanyaan yang dijawab oleh narasumber, pertanyaan yang unik membuat penonton penasaran dan terus menonton. Hal ini terbukti hingga artikel ini ditulis, sudah terdapat 407.183 penonton pada platform YouTube. Hal yang diangkat oleh Vice Indonesia bukan hal yang mainstream, sebuah profesi yang membuat orang penasaran, yakni tukang sedot WC. Pun pada awal video terdapat potongan wawancara dan visualisasi yang menunjukkan bocornya WC yang berisi banyak tinja. Penonton mudah untuk mengikuti, karena terdapat guideline berupa narasi dan juga pertanyaan-pertanyaan dalam video.
- Quality: kualitas musik dan suara yang keluar dari wawancara terbilang jelas dan jernih, tidak terdapat noise berarti. Pencahayaan juga baik karena pengambilan gambar dilakukan pada siang hari sehingga sinar matahari masih terik. Gambar juga jelas, tidak buram, terlebih ditambah dengan sudut kamera yang dipakai cukup variatif, tidak hanya monoton pada objek wawancara. Bahkan videografer menggunakan teknik focus-infocus untuk menambah kesan cinematic pada video.
- Spelling, Usage, Grammar, and Mechanics: Secara skrip, video ini sangat baik. Selain karena 10 pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya, terdapat narasi yang tertulis sehingga penonton dapat mengikuti konten dengan seksama. Bahkan di video terdapat terjemahan ke bahasa inggris, karena Vice tidak hanya berada di Indonesia, namun juga memiliki kantor dan penonton di pelbagai negara.
Secara keseluruhan, Vice Indonesia berhasil memberikan sudut pandang lain terhadap profesi penyedot WC. Hal ini juga dilakukan pada video-video yang lain, karena Vice Indonesia berusaha melihat cerita-cerita tersembunyi yang dapat menunjukkan betapa beragamnya negara Indonesia.
