Mohon tunggu...
Ray Indra T. Wijaya
Ray Indra T. Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Pejuang Literasi

Studied Business Intelligence | Web Developer | Pencinta Humanisme dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hubungan Intim antara Manusia dan IT yang Tak Terpisahkan

10 Januari 2018   10:05 Diperbarui: 10 Januari 2018   19:31 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia dan Teknologi via Pinterest

Ini adalah artikel favorit saya, dibahas secara menarik dan lugas. Bermanfaat? Pastinya. Tulisan ini pun disertai banyak link dan sumber terkait, ditulis secara rapi, runtut dan berdasarkan fakta yang ada dari berbagai narasumber. 

Saya pribadi, sependapat dengan penulis yang mendukung gagasan Elon Musk bahwa Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) adalah salah satu ancaman terbesar bagi umat manusia. Tidak hanya Elon Musk saja, Bill Gates dan Stephen Hawking pun sependapat. 

Hal menarik lainnya, penulis menganalogikan dua perbedaan pendapat antara Elon Musk dan Mark Zuckerberg yang bertentangan macam Doraemon vs Terminator, hal tersebut yang mempermudah pembaca untuk memahami garis besar dari artikel tersebut.

Alasan saya mendukung Elon Musk, selain sebagai panutan tentunya, saya pun memiliki ketakutan tersendiri dengan teknologi yang akan hadir di masa depan nanti, khususnya AI. Lihatlah saja saat ini,teknologi seperti memperbudak manusia itu sendiri. Anak-anak yang kecanduan gadget, kejahatan cybercrime yang semakin merajalela, remaja yang kecanduan online game, teknologi yang semakin mempermudah malah membuat manusia menjadikan dirinya malas. 

Jadi, kamu mendukung siapa? Elon Musk yang berpendapat bahwa robot yang memiliki kecerdasan buatan seperti manusia diprediksi akan menghancurkan umat manusia itu sendiri, atau Mark Zuckerberg yang berpendapat bahwa kita bisa hidup secara damai bersama robot yang akan membawa kemanfaatan besar bagi umat manusia.

3. Seberapa Pintar Kotamu Menghadapi Smart City? oleh F. Nugrahani Setyaningsih

Sedikit saran, mungkin judulnya bisa dipermak menjadi: Seberapa Pintar Warga Kotamu Menghadapi Smart City? Saya termasuk orang yang selalu mengaitkan antara humanisme dan teknologi. 

Terdengar berseberangan, kah? Tentu tidak! Menariknya, penulis yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil secara apik bisa menjelaskan tentang tidak ada sinergi atau integrasi antara teknologi yang diterapkan Smart Cityitu sendiri dengan manusia (SDM, seperti staf atau warga) yang complicated dengan segala latar belakang yang dimiliki, aturan dan birokrasi yang sudah dibuat. 

Smart City pun harus memiliki warga yang smart pula, bukan? Apa jadinya jika infrastruktur yang sudah dibangun seperti CCTV hanya dijadikan sebagai hiasan belaka? Kriminalitas malah semakin menjadi. Aplikasi aduan warga hanya sebagai formalitas belaka? Akan banyak tumpukan aduan warga yang terabaikan. Website kota/kabupaten yang hanya gengsi semata? Cuma menghabiskan uang saja, tidak membawa manfaat bagi sektor pariwisata dan juga orang luar untuk mengetahui info tentang kota/kabupaten terkait. 

Teknologi canggih yang diterapakan pada smart city, harus dibarengi pula dengan warganya yang pintar (smart people). Bertanggung jawab dalam menjaga infratruktur teknologi yang ada, dan bijak dalam menggunakannya. Smart city tentu harus bisa memberi solusi dari segala permasalahan pelik yang kota/kabupaten miliki, seperti pencemaran lingkungan, bencana banjir, tsunami, kriminalitas, ketertiban lalu lintas, KKN, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun