Mohon tunggu...
Ravika Khanani
Ravika Khanani Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

BERJUANG UNTUK MASA DEPAN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Sih Cara Menyikapi Anak Usia Dini?

21 September 2020   21:56 Diperbarui: 21 September 2020   22:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak Usia Dini adalah anak yang menginjak usia 0-8 tahun. Dan pada usia ini anak sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Jangankan anak usia dini, ketika sudah dewasa pun biasanya masih ingin perhatian dari orang tua.

Pada usia ini kita harus sudah mengetahui karakter anak dan perlakukan mereka sesuai dengan karakternya. Kita tidak bisa adil ke semua anak, tetapi yang terpenting adalah memberi apa yang mereka butuhkan. 

Jangan pernah menyuruh anak melakukan sesuatu yang bahkan orang tua pun tidak mau melakukannya, contohnya ketika kita menyuruh anak untuk minum jus wortel padahal orang tua sendiri tidak mau apabila disuruh untuk meminumnya juga.

Agar anak mau melakukan sesuatu tanpa dipaksa yaitu dengan cara berlomba, karena anak pada dasarnya suka kompitisi.  Bahkan ketika dia menangis janganlah malah dimarahi, cukup dipeluk dan dielus-elus dan coba mengerti perasaanya.

Tunggu dia tenang baruah kita mulai bicara baik-baik, karena ketika menangis otak anak tidak untuk mendengarkan orang lain berbicara. Anak perlu dimengerti dan didengarkan mengapa mereka begitu dan terima apa alasannya.

Ketika kita ingin meminta anak untuk melakukan sesuatu janganlah dipaksa, tetapi orang tua harus memulai, dan mencontohkan dahulu barulah anak akan mengikuti dengan sendirinya.

Ketika anak melakukan kesalahan janganlah orang tua memarahi dengan terus-terusan apalagi sampai melontarkan kata-kata yang bikin anak sakit hati dan membuat mental anak menjdi down, karena itu akan dia ingat-ingat sampai dewasa nanti. Cukup beritahu dan pahami mereka. Jika anak tetap saja melakukan kesalahan beri peringatan kepadanya.

Saat anak melakukan sesuatu yang ia ingin lakukan janganlah kamu melarangnya, sekiranya tidak membahayakannya dan positif. Karena pada usia ini anak rentan serba ingin tahu dengan semua yang ada di sekitar mereka. Dan jangan sekali-kali membanding-bandingkan anak dengan anak yang lain, karena itu adalah kebenaran yang menyakitkan daripada dimarahi dan pada hakikatnya anak juga ingin dipuji oleh orang tuanya.

Ketika anak jujur dengan apa yang mereka lakukan jangan dimarahi karena itu akan membuat ia berbohong suatu saat nanti, dan ketika ia berbohong pasti orang tua juga memarahi lagi mengapa ia berbohong.

Anak suka melempar-lempar barang, dorong-dorong,marah-marah,  dan pukul-pukul itu karena apa yang ia lakukan secara spontan karena mereka menggabungkan Behavior, Emosi, Impulsif. Itu semua dikelola bukan kelakuannya tapi kelola perasaanya dan tenangin diri mereka. 

Untuk orang tua yang sedang melarang anaknya, hindari kata Jangan, contoh " Jangan lari. " Kraena yang dicerna adalah kata akhir yaitu lari. Jadi rubahlah seperti berhenti. Anak akan berhenti dengan sendirinya. Saat kita ingin berbicara kepada anak, tunggu ia selesai dari aktivitasnya karena ia tidak akan mendengarkan orang lain berbicara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun