Ketahui Perkembangan Gender AUD

Gender tidak lepas dari identitas seksual seseorang dan juga perkembangan peran gender bertolak dengan perbedaan seksual. Dari awal kehidupannya, laki-laki dan perempuan memang sudah beda dan sudah bisa dibeda-bedakan. 

Sejak bayi lahir ke dunia, rata-rata pertanyaan dari seorang orang tua maupun sanak keluarga yang pertama adalah laki-laki atau perempuan ? Pertanyaan itu sangat tidak asing didengar oleh dokter. 

Bahkan sebelum lahir terkadang orang tua sudah memastikan bahwa anak mereka laki-laki maupun perempuan, gender bukan perempuan maupun laki-laki tetapi memuat perbedaan fungsi dan peran sosial antara laki-laki maupun perempuan yang bisa terbentuk dari lingkungan kita. 

Perbedaan jenis seks yang jadi tolak dari perkembangan gender itu sudah ada sejak masa konsepsi. Gender merupakan gerakan yang membahayakan karena saja bisa memutar balikkan ajaran agama maupun budaya, karena gender juga berlawanan dengan kodrati pada manusia. Gender sangat berbeda dengan pengertian jenis kelamin seseorang. 

Identitas pada gender adalah proses dimana seseorang melakukan klasifikasi apakah diri mereka laki-laki ataupun perempuan. Identitas gender yang sehat adalah ia yakin dirinya pria ataupun wanita dan konsisten dengan adanya gender pada diri mereka. Identitas pada gender berbeda dengan identitas seksual. Ini adalah salah satu istilah dalam seksualitas. Gender lebih mengarah pada apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Adapun teori pembentukan gender pada anak :

1. Teori Psikoanalitik

yaitu Freud menyatakan bahwa jenis kelamin anak itu ditentukan melalui fase falik. Fase falik adalah perkembangan hati nurani yaitu masa ketika anak-anak mulai belajar mengenai standar-standar moral. Selama fse falik ini anak harus benar-benar belajar mengenai perasaan-perasaan seksual sebagai hal ilmiah dan juga belajar memandang tubuhnya dengan sehat. Anak akan mengikuti orang tua dengan jenis kelaminnya. 

2. Teori Environmental

yaitu dimana teori ini menjelaskan bahwa perkembangan jenis kelamin itu berpengaruh pada teori pembelajaran. Adapun elemen yang dibutuhkan saat proses pembelajaran adalah stimulus, respon terhapat stimulus itu, dan juga perilaku terhadap stimulus tersebut. 

Teori pembelajaran menganggap bahwa organisme merupakan pasif dan juga memperluas pengetahuan seseorang berdasarkan pengalamannya. Dialam teori anak belajar mengenali jenis kelamin mereka dan juga reaksi lingkungan sekitar terhadap perilaku anak tersebut. 

3. Teori Kognitif