Mohon tunggu...
Ravika Yusly Khanani
Ravika Yusly Khanani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - MAHASISWA

SEMANGAT UNTUK SUKSES

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

17 September 2021   08:06 Diperbarui: 17 September 2021   08:08 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan anak akan mempengaruhi pada masa berikutnya, yaitu mencapai kematangan dan berhubungan sosial di masyarakat. Pengembangan Emosional pada anak itu tidak hanya tentang ia mengatur emosi yang ada pada dirinya, tetapi lebih dari itu semua. Emosi adalah keadaan pada diri seseorang individu pada waktu tertentu dengan adanya perasaan yang timbul yang sedang seseorang rasakan pada proses saat berkembang ke usia yang lebih dewasa, dalam tingkatan lemah ke tingkatan persaan yang lebih kuat. Emosi muncul dalam diri seseorang seperti, senang, sedih, bahagia, tertawa, kecewa. Itu semua diberikan pada emosi yang akan mempengaruhi bagaimana anak bisa berfikir dan bertindak pada perasaannya itu sendiri.  Pengembangan emosi pada anak sangat berpengaruh saat ia masih balita sampai ia beranjak dewasa. Perkembangan emosional anak itu adalah bagaimana cara anak mengendalikan emosinya sendiri saat bersama orang lain. Dalam pengembangan emosional, anak mulai menjalin hubungan bersama teman-teman dan lingkungannya. Saat menjalin hubungan sosial bersama teman dan lingkungannya adalah salah satu proses untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Itu semua juga berhubungan dengan pertemanannya, interaksi, maupun menerima konflik di lingkungannya. Perkembangan emosional anak dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : faktor keturunan (keluarga), faktor lingkungan, dan faktor lainnya. Ada beberapa anak yang memiliki faktor emosional yang sangat tinggi. Anak selalu menirukan apa yang mereka lihat, terutama orang tua dan orang-orang yang ada disekitarnya. Lewat perilaku orang tua sehari-hari dapat meningkatkan sosial pada anak.  Ajak anak untuk bermain juga salah satu pengembangan sosial pada anak, dari bermain anak-anak bisa belajar cara memahami diri dan lingkungan sekitarnya. Saat anak mempunyai konflik bersama teman-temannya mungkin ia akan mengalami rasa takut, malu, khawatir, maupun marah, tetapi hal itu semua merupakan tahapan untuk ia berkembangan sosial emosional yang harus ia hadapi. Anak juga harus dikenalkan dengan pengalaman baru, seperti melihat suasana, situasi baru, sampai pemandangan baru. Cara ini bisa untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi di lingkungannya. Anal itu sangat unik dan memiliki potensi yang sangat tinggi. Pada usia 0-6 tahun yaitu masa peka anak, dapat diartikan yaitu masa pematangan fisik dan psikis yang merespon lebih banyak stimulasi yang diberikan oleh lingkungannya. Kesiapan sosial emosional salah satu faktor yang penting untuk keberhasilan pada pengembangan anak. Adapun cara untuk mengembangkan sosial emosional pada anak :

1. Menjadi contoh yang baik untuk si kecil. 

2. Ajaklah mereka bermain dengan teman sebayanya.

3.  Ajak mereka bercerita dan mendongeng

4. Kenalkan dengan pengalaman baru.

5. Ajari berbagi.

Berbicara tentang sosial emosional terkadang cukup sulit dikuatitatifkan. Menurut Hurlock pengembangan emosional adalah pengembangan perilaku yang ada pada anak dan juga setara dengan tuntunan sosial di lingkungannya dan juga proses dimana anak mendapatkan rangsangan-rangsangan sosial. Saat tergabung dalam kelompok bermain atau Taman Kanak-kanak mereka akan belajar mengembangkan interaksi sosial yang lebih luas. Mengenalkan emosi anak sejak dini itu sangat penting, karena seiring berjalannya waktu anak akan memahami apa itu emosi, bagaimana cara mengendalikan emosinya dengan baik, bagaimana cara kita memaknai emosi itu sendiri. Jadi apabila anak sedang emosi, orang tua hendaknya jangan ikut emosi juga itu membuat anak akan semakin melunjak, dan jangan lupa mengenalkan emosi orang lain juga. Memberikan motivasi kepada anak adalah salah satu cara agar anak lebih punya semangat tinggi. Pengembangan emosional anak itu meliputi kemampuan anak dalam berkomunikasi, memahami dirinya sendiri dan orang lain, kemampuan anak dalam mengendalikan emosi dan perasaannya, memiliki empati pada orang lain, membangun interaksi sosial yang baik pada orang lain, memiliki sikap dan perilaku yang baik untuk orang lain. Orang tua tentunya ingin memiliki hidup yang positif, sejahtera, dan tentunya bahagia, jadi orang tua harus senantiasa mendampingi dan memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Harus kita pahami bahwa inti dari anak usia dini yaitu masa yang tumbuh dengan menciptakan dan membentuk karakter kepribadian anak. Anak akan memahami ketika berinteraksi dengan orang lain. 

Adapun perkembangan sosial emosional menurut Kenny Duwi Juwita adalah :

1. Pengenalan diri dan harga diri anak, yaitu tentang mendiskripsikan dirinya maupun orang lain yang menunjukkan sikap positif pada dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Anak dapat menunjukkan sikap percaya diri, kemandirian, dan bisa menghormati hak diri sendiri dan orang lain. 

2. Pengendalian diri anak dan interaksi, yaitu dapat mengekspresikan emosi sesuai dengan umur, bermain dengan teman sebayanya, bekerjasama dan ia bermain bersama teman-temannya.

3. Berperilaku sosial, yaitu menunjukkan empati, bisa menghargai perbedaan pendapat orang lain, memiliki tanggung jawab, dapat berdiskusi untuk menyelesaikan pendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun