Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ujian Keimanan Tambahan di Bulan Ramadhan

26 Maret 2023   09:31 Diperbarui: 26 Maret 2023   09:42 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi/stock photo

Ramadhan kali ini bagi saya sangat menguras tenaga. Hal ini dikarenakan aktivitas yang dilakukan menjadi bertambah.

Ini semua tidak terlepas dari krisis air bersih  yang kami alami selama awal bulan ramadhan ini. Sebenarnya panjang bahasannya terkait hal ini jadinya saya ingin menjelaskan poin utamanya saja.

Berawal dari rencana perluasan rumah kebelakang sehingga pipa air diubah arahnya dan menbuat lantai sumur sedikit dibongkar karna hal tadi.

Setelah dilakukannya hal tersebut air sumur dirumah saya menjadi berwarna hitam dan bau sehigga tidak bisa lagi dipakai untuk shalat, masak, mandi dan mencuci karna memang wujud air  dan bau air sumurnya itu sudah  memyerupai air got.

Awalnya sih hal ini tidak menjadi masalah besar karna didesa kami tinggal juga ada program sumur bor yang mana setiap penduduk bebas memakainya dan hanya perlu membeli pipa penyambung ke rumah masing masing.

Sebelumnya suplai air juga nyaris tanpa kendala. Dalam artian tidak ada kemacetan air yang berarti yakni hanya sekali dua kali saja.

Namun menjelang Ramadhan tepatnya H-1 pasokan air sana ikutan macet sehingga ini sangat menggangu apalagi air sumur rumah sudah terlebih dahulu tidak bisa digunakan sama sekali.

Ilustrasi krisis air/nationalgeographic. Grid.id
Ilustrasi krisis air/nationalgeographic. Grid.id
Dengan demikian kami pun mengalami krisir air. Sebelum ramadhan hal ini tidak terlalu membebani karna kita masih memiliki tenaga yang banyak untuk mengangkut air dari tempat lain.

Namun setelah masuk ke bulan ramadhan yang didalamnya kita juga berpuasa maka kelelahan semakin terasa. Karna kami ambil air dari rumah ke sumur dan kali untuk dipakai buat aktivitas mandi, memasak dan mencuci piring dengan berjalan kaki karna jaraknya tidak terlalu jauh.

3 hari berturut turut penurunan stamina cukup terasa dan badanpun ikut sakit. Namun dibalik itu kami mencoba untuk terus melewatinya dan saya selalu diingatkan  oleh ayat alquran yang sangat memotivasi saya bahwa pahala sabar itu tanpa batas.

Kenapa pahala sabar itu Allah berikan tanpa batas. Ya karna sama halnya dengan sabar itu sendiri yang tidak pernah punya batas.

Walaupun orang terkadang mengatakan bahwa sabar itu punya batasnya maka sejatinya ia tidak paham makna sabar, karna bukan sabar namanya jika masih memiliki batas.

Semoga kesabaran menjalani ini bisa membuat kami mendapatkan tambahan pahala karna saya juga pernah belajar bahwa suatu amalan jika kesulitannya bertambah maka pahala yang didapatkan juga semakin besar dan itulah keadilan dari Allah.

Alhamdulillah tadi malam aliran air dari sumur bor desa sudah lumayan lancar dan kami bisa tampung bak mandinya sampai penuh.

Hal ini dikarenakan kemarin sore ayah saya coba membuka pipa air tersebut untuk melihat apakah airnya memang tidak mengalir dipipa atau faktor lain yang menyebabkan itu semua karna satu hari sebelumnya juga sudah di cek ke sana dan faktanya airnya hidup dan tidak terjadi kerusakan mesin.

Rupanya salahnya itu dari pipanya. Dikarenakan aliran airnya tidak terlalu banyak sehingga tidak bisa sampai kerumah saya sehingga instalasi airnya pun diperbaiki dan airnya bisa lancar kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun