Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cukai Rokok Naik Lagi, Saatnya Berhenti

5 November 2022   07:08 Diperbarui: 5 November 2022   07:32 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rokok/KONTAN

Penulis rasa belum tentu karna secara historikal pun cukai rokok sudah beberapa kali dinaikkan tapi perokok masih saja melanjutkan aktivitas merokoknya. Karna memang faktor utama yang membuat seseorang berhenti merokok harus berasal dari faktor internal bukan eksternal.

Gimana maksudnya?
Faktot internal yang penulis maksud disini adalah kesadaran dan motivasi dari perokok itu sendiri, Karna motivator terbaik adalah dirimu sendiri.

Lalu apa yang bisa memotivasi untuk berhenti, kan merokok itu salah satu cara untuk menikmati hidup?

Banyak cara kok untuk bisa menikmati hidup tanpa harus membahayakan kesehatan. Kenapa rokok jadi terasa nikmat padahal yang dihisap dan dikeluarkan itu asap?. Karna sudah dijadikan kebiasaan secara berkelanjutan.

Coba aja dari awal ga merokok pasti ga ada sensasi nikmatnya. Buktinya kita yang wanita tidak tertarik sama sekali untuk merokok bahkan merasa terganggu oleh kepulan asap rokok yang ada.

Maka dari itu buat para perokok cobalah untuk memikirkan orang lain bukan hanya dirinya sendiri. Bukankah anda itu punya anak, istri ataupun jika belum berkeluarga dalam ikatan pernikahan anda masih punya saudari perempuan dalam ikatan darah.

Apa anda tidak sayang dengan keluarga anda? Jika masih sayang berhentilah dan niatkan demi kebermanfaatan bersama bukan malah melanjutkan merokok karna keegoisan semata.

Tapi kan merokok itu candu? Suruh orang berhenti sih gampang aja lakuinnya bisa ga? Mungkin itu diantara bentuk komplain dari kaum laki-laki bila dingati.

Iya benar rokok itu candu. Sehingga udah pasti ga bisa dia mode berhentinya tiba-tiba, maka dari itu  bisa dilakukan secara bertahap yakni mengurangi frekuensi merokok. 

Jika biasanya anda merokok 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari, lalu menjadi hanya 1 kali sehari dan sampai kepada tahapan merokok menjadi tidak menarik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun